Folayang Rencanakan Serangan Striking Demi Kalahkan Mujtaba
Meskipun mampu menutup tahun dengan baik, perjalanan Eduard “Landslide” Folayang untuk merebut kembali gelar Juara Dunia ONE Lightweight belum benar-benar dimulai sebelum ia mampu mengalahkan Ahmed “Wolverine” Mujtaba.
Pada Jumat, 31 Januari, hero asal Filipina ini akan memasuki Circle di Mall of Asia Arena akan berhadapan dengan atlet asal Pakistan tersebut dalam ajang ONE: FIRE & FURY.
Lawan Folayang kali ini bisa dibilang sebagai talenta seni bela diri campuran terbaik yang terlahir di Pakistan dengan catatan tak terkalahkan yang ciamik. Hasi itu membawanya ke atas panggung dunia ONE Championship, dan ia sudah meraih dua kemenangan sejak beraksi di “The Home Of Martial Arts.”
Mujtaba tak nampak goyah meski harus berlaga di tanah kelahiran “Landslide” karena dari dua laga yang telah ia lalui di Filipina, semuanya berakhir dengan kemenangan bagi atlet asal Islamabad tersebut.
Dengan dukungan dari para kompatriotnya, Folayang tentu akan mendapatkan tenaga tambahan. Namun ia enggan menatap dengan sebelah mata sang lawan.
“Dia telah mengalahkan dua atlet Filipina di masa lalu, dan dia memiliki rekor yang cukup bagus sebelum bergabung dengan ONE,” tutur atlet asal Team Lakay ini.
“Mungkin saja ia berpikir bahwa atlet Filipina bisa dengan mudah ia kalahkan, jadi rasa percaya diri yang dia miliki akan meningkat meskipun laga nanti akan digelar di Manila. Dia juga cukup bagus dalam [duel] ground, jadi saya pikir hal itu akan menjadi sebuah ancaman bagi laga kita nanti.”
Kesatria asal Pakistan ini cukup lihai di atas matras. Dari enam penyelesaian yang telah ia catat – lima submission dan satu TKO – terjadi setelah ia membawa lawannya untuk berduel ground.
- Mengikuti Momentum, Eduard Folayang Siap Kuasai Tahun 2020
- Joshua Pacio Vs. Alex Silva, Serta Kembalinya Eduard Folayang Di Manila
- Cedera Tak Halangi Eduard Folayang Untuk Tunjukkan Kelasnya
Namun Folayang bukanlah atlet sembarangan. Ia telah teruji saat menghadapi berbagai lawan yang memiliki keterampilan mumpuni dalam duel ground. Maka tak ada alasan baginya untuk merasa gentar.
“Ketika berada di Circle, tak ada ruang bagi semua kekhawatiran itu,” tuturnya.
“Kita sudah pernah berada di atas arena bersama para striker serta grappler terbaik di dunia. Jadi ini hanya tentang memberikan performa terbaik tak peduli siapapun lawan yang harus kita hadapi.
“Secara alami, saya akan membuat keunggulan saya, yaitu striking, menjadi kelemahannya.”
Selain itu, tak seperti para kompatriotnya yang terkalahkan di tangan kemampuan penyelesaian milik “Wolverine,” bintang berusia 35 tahun asal Baguio City itu meyakini bahwa dukungan dari para penggemar Filipina di arena akan memberinya keunggulan besar.
Itu juga akan memberinya motivasi tambahan untuk mencetak penyelesaian, yang telah menghindarinya selama beberapa laga terakhir di dalam Circle.
“Saya kira itu akan menjadi bantuan yang sangat besar. Saya tak pernah ingin mengecewakan para penggemar yang datang dan mendukung kami di Mall of Asia Arena,” tambah Folayang.
“Saya ingin melihat seluruh sudut (untuk menang), tetapi meraih TKO atau submission itu cukup ideal. Itu selalu ada di sana, menunggu untuk terjadi, namun penempatan waktu dan eksekusi itu akan menjadi kritis.”
“Landslide” juga berdeterminasi untuk menunjukkan aksi keras setelah hasil tak memuaskan dalam laga terakhirnya melawan Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu.
Walau meraih kemenangan setelah penampilan impresif, hasil itu tiba melalui keputusan teknis setelah laga itu selesai lebih awal pada ronde kedua karena benturan kepala yang tak disengaja.
Sampai momen tersebut, nampak bahwa Folayang sudah kembali pada kondisi terbaiknya. Pada tanggal 31 Januari, ia ingin membuktikan hal itu.
“Saya merasa ada lebih banyak yang dapat saya tunjukkan pada laga terakhir itu, tetapi saya tak dapat melakukannya karena akhir yang mendadak,” tambahnya.
“Itu memberi saya semangat tambahan menuju laga ini, untuk menunjukkan penampilan yang lebih lengkap.”
Sebuah aksi yang mencuri perhatian akan sangat krusial jika Folayang ingin kembali meraih posisi puncak dan menantang gelar itu untuk ketiga kalinya.
Namun, ia menyadari ada banyak atlet lain di depannya, yang juga menunggu kesempatan menghadapi Christian “The Warrior” Lee, maka ia berencana mengambil tiap tantangan yang datang sampai ia berada di posisi terdepan untuk merebut sabuk emas itu sekali lagi.
“Itu seperti memakan bangús (milkfish). Anda takkan menyukai rasanya kecuali anda mengeluarkan semua tulangnya,” katanya.
“Ini adalah tulang pertama yang kami harus keluarkan untuk mendapatkan rasa nikmat dari berlaga demi gelar Juara Dunia sekali lagi.”
Baca juga: Tambahan Kartu Pertandingan Tatsumitsu Wada Vs. Ivanildo Delfino Di Manila