Garry Tonon Taklukkan Shinya Aoki Dengan Kuncian Heel Hook
That heel hook is hell. 🔥Check your local listings for global broadcast or watch live at oneppv.com.
Posted by ONE Championship on Friday, May 26, 2017
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ONE Championship menghadirkan laga Grappling Super Match khusus submission yaitu sebuah laga grappling dengan durasi 15 menit dalam satu ronde. Satu-satunya cara memenangkan pertandingan hanyalah melalui submission, atau laga ini akan berakhir dengan hasil seimbang.
Pertandingan di arena ONE Championship ini menampilkan dua grappler andalah dunia, legenda bela diri Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki dan atlet Amerika Serikat Garry “The Lion Killer” Tonon. Keduanya berlaga dalam partai utama di ajang ONE: DYNASTY OF HEROES, yang berlangsung pada hari Jumat, 26 Mei di Singapore Indoor Stadium.
Dalam laga yang menghadirkan berbagai aksi grappling menakjubkan dari dua atlet submission terbaik dunia ini, Tonon meraih kemenangan setelah menangkap Aoki dengan kuncian heel hook pada pertengahan ronde, yang membuat mantan Juara Dunia ONE Lightweight tersebut tap-out pada menit 7:47.
Laga dimulai dengan aksi mendebarkan, saat Tonon membuka dengan percobaan kuncian flying armbar yang dapat dihindari Aoki dengan baik. Legenda Jepang ini lalu menyeret Tonon ke atas kanvas dengan single-leg takedown.
Namun, sebagai salah satu spesialis submission paling berbahaya di dunia, Tonon terbukti berbahaya dalam posisi manapun saat ia mengancam dengan kuncian reverse triangle choke. Aoki dapat lolos dan kedua atlet ini pun kembali berdiri.
Pada momen terbaiknya, Aoki memastikan kemampuan judonya digunakan dengan baik, dimana ia menjatuhkan Tonon dengan sebuah lemparan, melakukan roll, serta segera meraih punggung atlet AS itu. Adu teknik grappling tingkat tinggi kembali terjadi saat Aoki mengancam dengan kuncian rear-naked choke, namun Tonon masih mampu untuk kembali berdiri.
Namun, Aoki sekali lagi mampu menggunakan kemampuan judo-nya untuk menjatuhkan Tonon ke atas kanvas melalui teknik lemparan ‘hip toss’. Itu terbukti menjadi sebuah kesalahan. Tonon menyergap kaki Aoki, dan segera mengamankan kuncian heel hook yang mengakhiri laga.
“Itu adalah arah kereta ini selanjutnya,” ungkap Tonon, saat ditanya apakah bela diri campuran akan menjadi masa depannya. “Saya akan mengatakan pada anda, kami bersiap menghadapi pertandingan ini, tetapi pengalaman [Shinya] memang bersinar. Saya tidak yakin apakah saya sepenuhnya siap.”
Tonon telah berpikir untuk beralih ke seni bela diri campuran selama beberapa waktu ini, dan nampaknya peluang tersebut hadir dihadapannya di Asia. Saat ditanya apakah dirinya ingin kembali berlaga melawan Aoki di bawah peraturan bela diri campuran, Tonon sepenuhnya yakin.
“Beri saya beberapa pertandingan pemanasan, dan saya akan siap. Ayo lakukan hal ini!” tegas Tonon.
Dari sisi Aoki, ini adalah sebuah kekalahan yang berat, walau ia kalah dari salah satu atlet terbaik dunia. Berbicara dalam bahasa ibunya, Aoki berterima kasih pada para penggemar yang tetap mendukung walau ia harus menelan kekalahan.
“Sejak saya kalah bulan November lalu, saya menjalani hari-hari yang berat, namun mereka di sekitar saya selalu memberi dukungan. Saya dapat mengatasinya. Saya sangat mencintai mereka yang mendukung saya,” tutup Aoki.