Geje Eustaquio Percaya Jam Terbang Tinggi Akan Beri Keunggulan Atas Song
Mantan Juara Dunia ONE Flyweight Geje “Gravity” Eustaquio tengah berada di persimpangan jalan dalam karier panjangnya di dunia seni bela diri campuran.
Meski tak masuk dalam Peringkat Resmi Atlet ONE karena performa yang naik turun sepanjang 2019, atlet Filipina ini tetap tak bergeming, dan percaya bahwa ia layak tetap berada dalam jajaran elite divisi flyweight.
Atlet dengan spesialisasi wushu tersebut kini memiliki sebuah kesempatan untuk membuktikan diri saat berhadapan dengan “Running Man” Song Min Jong dalam laga pendukung utama ONE: INSIDE THE MATRIX III, yang telah direkam dari Singapore Indoor Stadium dan tayang pada Jumat, 13 November.
“[Laga] ini merupakan poin penting dalam karier saya,” tutur Eustaquio.
“Dalam setiap kompetisi, kami selalu memperlakukannya sebagai hal terpenting – dan kali ini pun tak berbeda, terutama karena saya ingin kembali ke puncak divisi flyweight,”
Jika Eustaquio telah menjadi bagian penting dalam divisi tersebut selama bertahun-tahun, laga mendatang akan menandai kembalinya Song di pentas global usai menjalani dua laga impresif dalam Rich Franklin’s ONE Warrior Series.
Hasil itu melengkapi torehan empat kemenangan beruntun bagi Juara Seni Bela Diri Campuran Korea Selatan tersebut, dan ia memiliki semangat tinggi untuk memperpanjang rekor ciamiknya.
Eustaquio, yang berasal dari Baguio City, sadar betul jika lawannya kali ini memiliki motivasi besar untuk menciptakan kesan perdana yang baik, dan bisa memaksanya untuk mengerahkan kemampuan terbaik.
“Dengan memiliki kesempatan untuk menaiki tangga, saya memprediksi dia akan datang penuh rasa lapar, termotivasi, dan bertekad untuk menang,” ujar Eustaquio tentang lawannya. “Itulah mengapa saya perlu untuk sangat berhati-hati,”
Terlepas dari itu semua, atlet veteran ONE Championship tersebut memiliki rasa percaya diri tinggi berkat pengalaman bertanding selama bertahun-tahun.
- Geje Eustaquio Berhadap Dapat Membalas Kekalahan KO Pertamanya
- 7 Fakta Menarik Tentang Eko Roni Saputra
- Reaksi Seorang Penggemar Berat Saat Bertemu Pahlawannya, Demetrious Johnson
Sejak bergabung dengan organisasi bela diri terbesar di dunia ini pada 2012 silam, Eustaquio telah terlibat dalam berbagai laga tingkatan tinggi.
Ia telah menghadapi nama-nama besar seperti Alex “Little Rock” Silva dan Kairat “The Kazakh” Akhmetov, serta menjalani rivalitas panjang dengan Juara Dunia ONE Flyweight saat ini, Adriano “Mikinho” Moraes, dalam sebuah trilogi mengesankan.
Dalam penampilan terbarunya, bintang Team Lakay ini membuktikan bahwa ia masih memiliki berbagai kejutan usai menang KO atas rival lamanya, Toni “Dynamite” Tauru, lewat sebuah tendangan memutar (spinning back kick).
“Saya percaya saya lebih berpengalaman. Saya pikir hal itu bisa memberi keuntungan dalam pertarungan ini. Level kompetisi yang telah saya arungi berbeda, dan jauh lebih sulit dibandingkan dengan yang dia jalani,” tutur Eustaquio tentang perwakilan Monster House tersebut.
“Dengan begitu, saya akan mengincar penyelesaian – baik dalam posisi stand-up ataupun ground.”
Pengalaman panjang Eustaquio juga telah berperan penting jelang laga ini. Bahkan saat pandemi COVID-19 membuat situasi menjadi lebih sulit, mantan Juara Dunia ONE Flyweight itu selalu menemukan cara untuk meningkatkan kemampuannya.
“Kami tak pernah datang pada laga tanpa persiapan. Kami pergi ke sana dan memberikan yang terbaik. Kami memiliki ketekunan. Kami mengorbankan darah dan keringat untuk memastikan bahwa kami siap, terlepas siapapun yang ada di depan kami. Itulah budaya dan karakter kami di Team Lakay,” urai Eustaquio.
“Meskipun harus melakukan beberapa penyesuaian semasa persiapan karena berbagai pembatasan, kami terus menjalaninya dan bekerja keras bersama untuk memberikan yang terbaik pada laga yang ditawarkan pada kami. Kami terus berlatih karena tak bisa bersantai, apalagi di situasi seperti sekarang.”
Dengan persiapan fisik dan mental yang memadai, “Gravity” berjanji untuk memberikan yang terbaik pada malam laga. Dan meskipun tak ingin terdengar arogan, pola pikir yang ia miliki tak pernah berubah.
“Bersiaplah untuk hal tak terduga,” urainya. “Ini adalah seni bela diri campuran, dan segalanya bisa terjadi. Namun seperti pada laga terakhir, saya mengincar penyelesaian sekali lagi.”
Baca juga: Kevin Belingon Vs. John Lineker Dalam Laga Utama ONE: INSIDE THE MATRIX III