Giorgio Petrosyan Tidak Akan Remehkan Jo Nattawut Di Bangkok

Giorgio Petrosyan IMG_5585

Giorgio “The Doctor” Petrosyan akan bertanding kembali melawan “Smokin” Jo Nattawut dalam ajang ONE: DREAMS OF GOLD, tetapi saat ini pertaruhan mereka akan semakin besar saat kali kedua mereka bertemu.

Ketika kedua Juara Dunia ini berlaga hari Jumat, tanggal 16 Agustus nanti di Bangkok, Thailand, hanya salah satu dari mereka yang akan melaju ke babak final turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.

Atlet asal Italia ini memiliki penghormatan terbesar pada atlet yang akan dihadapinya ini di Impact Arena, tetapi kekalahannya atas petarung Thailand bulan April lalu ini masih segar dalam ingatannya dan ia yakin akan memastikan tempatnya dalam kartu pertandingan di ajang ONE: CENTURY untuk meraih hadiah utama sebesar 1 juta dolar AS dari turnamen ini.

“Saya mengenal lawan saya dengan sangat baik, saat saya mengalahkan dirinya di kali yang pertama,” tegas “The Doctor.”

“Setelah laga kami, ia jelas menjadi lebih kuat karena [ia telah memenangkan] empat pertandingan selanjutnya. Tetapi, saya tidak merasa ia berkembang lebih banyak dalam waktu satu setengah tahun.”

Atlet teknikal keturunan Armenia-Italia ini akan masuk ke pertandingan setelah kemenangannya bulan lalu dalam pertandingan ulang melawan Petchmorakot Petchyindee Academy

Giorgio memetik pelajaran dari pertandingan pertama mereka di bulan Mei – yang berakhir dengan keputusan no contest – dan membuatnya unggul dengan penampilan meyakinkan yang membawanya ke dalam sebuah kemenangan melalui keputusan mutlak juri.

Ia juga akan menggunakan pendekatan tersebut dalam pertemuan keduanya melawan Jo. Walau atlet berusia 33 tahun ini cukup dominan saat melawan perwakilan sasana Bangkok Boxing ini dalam ajang ONE: HEROES OF HONOR bulan April lalu, ia percaya bahwa dirinya mampu melakukan beberapa perubahan untuk memberikan penampilan yang lebih baik.

“Saya mengubah game plan saya [melawan Petchmorakot], dan menjadi kurang agresif. Saya lebih banyak menunggu, kaki saya melakukan sebagian besar tugasnya, dan itulah cara saya memenangkan laga tersebut,” jelasnya.

“Tentunya, saat sebuah pertandingan ulang dijadwalkan, menu latihan saya tetap sama. Lagipula, saya juga menggabungkan [beberapa] game plan saya, karena saya kira lawan saya juga akan mengkombinasikan game plannya juga.”

“Strategi saya akan berbeda, dan kita akan melihat di dalam ring apa yang ia mampu lakukan.”

Terkait hal lainnya, “The Doctor” mengakui kekuatan pukulan “Smokin Jo” yang sangat berbahaya.

Jo memenangkan empat laga berturut-turut melawan atlet elit di ONE Super Series, dimana dua dari empat kemenangan tersebut diraihnya melalui KO. Pukulannya memastikan kemenangan yang menjadi sorotan saat menghadapi Yohann Fairtex Drai, serta pertandingan yang terhenti pada ronde ketiga saat melawan Sasha Moisa dalam babak perempat final World Grand Prix.

Giorgio keluar dari kontes pertama mereka tanpa cedera berkat pertahanan yang unggul, tetapi ia juga menyarangkan serangan yang membuat lawannya terpojok. Ia mengetahui bahwa ia harus berhati-hati, tetapi ia percaya bahwa Jo juga harus mewaspadai kekuatan tangan dan kakinya.

“Dalam pertandingan pertama saya melawan ‘Smokin Jo,’ saya sangat agresif saat pertandingan dimulai. Saya berada dalam posisi menyerang dalam ketiga ronde, mencoba menyarangkan pukulan keras, dan itulah yang menjadi game plan saya,” jelasnya.

“Saya teringat serangan kakinya memang sangat kuat. Ia adalah lawan yang lengkap, sangat baik dalam memukul, menendang dan menyerang dengan lutut, maka itu saya harus mewaspadai semuanya.”

“Ia adalah lawan yang sangat kuat, dan ia sangat cepat menggunakan kakinya. Saya juga kuat, dan saya tidak mengetahui siapa yang lebih kuat diantara kami berdua. Kami akan mengetahuinya di dalam ring.”

“The Doctor” mungkin menjadi favorit dalam laga ini, tetapi kompetisi elit ini telah melihat para petarung favorit terkalahkan, maka ia tidak akan meremehkan lawannya ini, atau menjadi terpengaruh dengan apa yang ia akan hadapi selanjutnya di turnamen kickboxing terbesar dalam sejarah ini.

Hal tersebut akan menjadi berita yang baik bagi para penggemar, karena Giorgio yang terfokus akan membawa keajaiban dalam ONE Circle di Bangkok.

“Apapun dapat terjadi di dalam ring, oleh karena itu para atlet favorit belum pasti menang – seperti yang kita lihat pada laga Yodsanklai dan Sana,” katanya.

“Saya lebih baik terfokus pada pertandingan ini daripada hadiah satu juta dolar. Saya hanya terfokus pada lawan saya saat ini, dan pemenangnya akan maju ke babak final.”

“Saya sadar bahwa ia telah melakukan persiapan dengan baik untuk ini. Saya juga telah bersiap dengan baik bagi laga ini, saya yakin ini akan menjadi peperangan besar.”

Selengkapnya di Berita

Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 78 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 16 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hamante Leon ONE Fight Night 31 31 scaled
Tye Ruotolo Dante Leon ONE Fight Night 31 70 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 48 scaled
90853 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 30 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 63 scaled
Yuki Yoza 2
Freddie Haggerty Jordan Estupinan ONE 170 84 scaled
Zebaztian Kadestam Roberto Soldic ONE Fight Night 10 72
Maurice Abevi Zhang Lipeng ONE Fight Night 22 41 scaled