Giorgio Petrosyan Alihkan Fokus Pada Samy Sana Setelah Catatkan KO
Kemenangan knockout Giorgio “The Doctor” Petrosyan atas atlet yang sedang naik daun “Smokin” Jo Nattawut menjadi salah satu sorotan dalam gelaran ONE: DREAMS OF GOLD, namun ia tak dapat terlalu lama merayakan kemenangan tersebut.
Kemenangannya pada hari Jumat, 16 Agustus, di Bangkok, Thailand ini mengamankan posisi dalam babak final turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, dimana ia akan menghadapi Samy “AK47” Sana dalam ajang bersejarah ONE: CENTURY di Jepang.
Disaat ikon Italia ini tengah menatap laga di depannya, ia akhirnya dapat mulai memikirkan tentang bagaimana meraih medali emas bersama ONE, serta bonus hadiah senilai satu juta dolar Amerika Serikat.
Hanya sedikit yang meragukan atlet berusia 33 tahun asal Milan ini sebagai unggulan saat ia berlaga di Tokyo, Jepang untuk menyelami takdirnya.
Kemenangannya di ronde pertama atas lawan sekaliber Jo menjadi salah satu kemenangan paling impresif di sepanjang turnamen ini.
“Saya merasa luar biasa! Saya 100 persen siap untuk laga [di Bangkok], dan saya bertekad untuk menang. Setiap kali saya memasuki ring, saya selalu ingin menang,” ucap Petrosyan.
“Secara khusus, [kemenangan] ini terasa fantastis saat saya menyadari kemana persiapan dan kerja keras bersama saudara saya dan Ernes Di Fransesca [pelatih utama] telah menuntun kami. Melepaskan pukulan KO terhadap seorang lawan yang kuat seperti Jo di tanah kelahirannya bukanlah perkara mudah.”
Meskipun “The Doctor” nampak meraih kemenangan mudah, ia mengakui tak pernah mengira bisa mengalahkan sang rival dengan cepat.
Ia beradu ketangkasan dengan atlet Tinju asal Bangkok dalam laga perdana mereka di ONE: HEROES OF HONOR, dan dalam laga rematch, ia tengah mempersiapkan diri untuk berlaga hingga putusan juri.
Namun, Giorgio menampilkan laga ciamik di depan pendukung tuan rumah. Ia melaju untuk melayangkan serangkaian pukulan kuat, dimana sebuah pukulan kiri membuat “Smokin Jo” tak sadarkan diri.
Meskipun pria yang lima kali menjadi Juara Dunia kickboxing ini nampak membuat kemenangannya terasa mudah, ia mengaku terkejut dapat mencatatkan pukulan penentuan tersebut.
“Pukulan KO itu tidak direncanakan. Saya mampu mendaratkan satu pukulan bersih pada dagunya dan [mengakhiri laga] sebelum tiga ronde berakhir,” tutur Giorgio.
“Saya sedikit kurang agresif di awal laga [dibandingkan sebelumnya], namun kemenangan KO bukanlah sesuatu yang dapat anda prediksi. Saya melayangkan semua serangan dengan kekuatan maksimal, dan ketika saya mengenai dagunya dengan pukulan KO, tak ada yang bisa dia lakukan.”
“Terlepas dari strategi dan taktik, rencana kami adalah untuk selalu menang. Saya berhasil melakukannya dan senang dengan hasilnya. Dalam berbagai skenario, saya siap dan berlatih untuk bertarung hingga akhir.”
Pukulan kiri spektakuler yang mengakhiri harapan “Smokin Jo” menuju puncak World Grand Prix memberi Giorgio kesempatan untuk menghadapi Samy, yang sedang mengalami penampilan terbaiknya setelah mengalahkan Dzhabar “Gengis Khan” Askerov lewat keputusan mutlak yang dominan dalam laga sebelumnya di malam yang sama.
“AK47” nampak tak terhentikan dalam laga menghadapi Dzhabar dan “The Boxing Computer” Yodslankai IWE Fairtex, namun jika ada seorang yang dianggap mampu menghentikan atlet asal Perancis ini, maka orang itu adalah “The Doctor”.
Kickboxer asal Milan ini tidak akan membiarkan fokusnya terganggu oleh calon lawan yang akan ia hadapi sebelum laga melawan Jo, namun sekarang dirinya menyatakan siap meneliti kekuatan serta kelemahan atlet Perancis yang memiliki jangkauan panjang ini.
“Saya menghormati Samy, namun saya tak pernah menilai lawan hanya berdasarkan satu laga,” ungkap Giorgio.
“Saya akan menyaksikan dan mempelajari beberapa pertarungannya dengan seksama – mencoba untuk mempersiapkan yang terbaik dari diri saya untuk laga final. Saya akan mencoba tetap fokus pada final, menjaga tatapan saya pada kemenangan.”
“Dalam sepekan, saya akan pulang ke rumah, kembali ke gym, dan selangkah demi selangkah, kita akan lihat.