Grigorian Kirim Souwer Masuki Masa Pensiun Via TKO Ronde Kedua
Inilah cara paling emosional untuk mengakhiri babak perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, saat Marat Grigorian menggulingkan Andy “Souwer Power” Souwer dan mengakhiri karier legendaris pria Belanda itu.
Souwer memanh menyajikan perlawanan keras, namun kekuatan pukulan Grigorian memang terlalu kuat, dan ia meraih TKO ronde kedua dalam laga kickboxing mereka di ONE: FIRST STRIKE pada Jumat, 15 Oktober.
Keduanya memulai dengan hati-hati pada ronde pembuka sampai Souwer masuk dengan pukulan overhand kanan yang memicu aksi keras. Grigorian mengincar lawannya asal Belanda itu dan menjatuhkannya dengan pukulan balasan dari sisi kiri, tetapi “Souwer Power” segera kembali berdiri.
Pria Armenia itu terus menekan maju dan mendesak Souwer ke dinding Circle, dimana ia melepaskan salvo pukulan hook dan uppercut yang mementalkan kepala veteran itu ke belakang.
Souwer menunjukkan bahwa dagunya masih cukup kuat untuk menahan serangan kuat itu dan membalas dengan kombinasi miliknya, namun tangan kuat Grigorian tetap membuatnya mengendalikan laga.
Perwakilan Hemmers Gym itu maju menyerang pada ronde kedua dan mencetak poin dengan pukulan kanan jarak jauh, sementara “Souwer Power” mengincar dengan jab dan tendangan rendahnya.
Souwer meningkatkan volume dan tetap menyibukkan diri, namun pukulan Grigorian jelas berdampak jauh lebih besar saat mendarat. Pria Armenia ini kembali memaksa lawannya ke dinding Circle Wall dan melepaskan rangkaian hook, uppercut dan tendangan rendah.
Menolak untuk menyerah, pria Belanda ini menyarangkan pukulannya melewati celah yang ada, namun ia tak memiliki kekuatan untuk menggerakkan rivalnya yang lebih muda. Lalu, saat Souwer melangkah maju untuk menyarangkan jab, Grigorian menangkapnya dan menjatuhkannya denagn sebuah pukulan kiri keras.
“Souwer Power” merasakan dampaknya di atas kanvas dan tak dapat kembali berdiri pada waktunya, yang memberi kemenangan TKO bagi Grigorian pada menit 2:26 stanza kedua.
Setelah berjanji untuk pensiun jika ia tak memenangkan turnamen itu, Souwer yang sangat emosional membuktikan janjinya dan mengumumkan bahwa karier bertarungnya sudah selesai dalam wawancara seusai laga dengan Mitch Chilson.
“Saya menendang beberapa kali dan tulang kering saya sangat sakit. Saya tak merasa bahwa itu patah, tetapi itu terasa seperti terbakar,” ia menjelaskan tentang akhir laga itu.
“Saya tak tahu apa yang salah, namun sayangnya, saya memberitahukan anda sesuatu tentang kisah saya. Dua puluh empat tahun sebagai atlet profesional — seluruh hidup saya — dan untuk mengakhirinya seperti ini itu cukup sulit, terutama saat anak-anak dan keluarga saya menyaksikan.”
“Ini menjadi perjalanan yang sulit [akhir-akhir ini], namun berkat seni bela diri, saya dapat berdiri. Saya terlalu emosional sekarang untuk berterima kasih pada semua orang, tetapi saya kira yang terpenting adalah bahwa masa depan ini akan cerah dengan Marat di empat besar. Saya kira inilah waktunya mengucapkan selamat tinggal, kawan.”
Di sisi lain, Grigorian memberi penghormatan bagi lawan legendaris itu dan tak sabar menunggu sebuah laga menarik dengan Chingiz “Chinga” Allazov dalam babak semifinal.
“Itu adalah laga yang bagus. Saya menghormati Andy Souwer, dan ia adalah seorang legenda. Adalah sebuah penghormatan untuk melawannya dalam laga terakhirnya ini,” tegas Grigorian.
“Chingiz adalah petarung yang bagus, kami adalah dua petarung bagus, maka itu akan menjadi laga yang gila.”
Baca juga: Sitthichai Unggul Tipis Atas Ozcan, Maju Ke Semifinal GP