Gurdarshan Mangat Raih Kemenangan Kedua Di ONE Championship
Gurdarshan “Saint Lion” Mangat mencetak sebuah penampilan dominan lainnya untuk mengalahkan Abro “The Black Komodo” Fernandes dan meneruskan lajunya dalam divisi flyweight ONE Championship.
Pada ajang ONE: MASTERS OF DESTINY, Jumat, 12 Juli, di Kuala Lumpur, Malaysia, seniman bela diri campuran ‘pound-for-pound’ terbaik India itu mengendalikan laga dari awal laga sampai saat terakhir untuk meraih kemenangan mutlak.
Indian hero 🇮🇳 Gurdarshan Gary "Saint Lion" Mangat uses all his tools to edge out Abro Fernandes for the unanimous decision win!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, July 12, 2019
Mangat menetapkan ritme di awal laga dari dalam Axiata Arena itu dengan pergerakan konstan, feint dan volume serangan keras. Pria berusia 32 tahun itu melontarkan kombinasi pukulan dan tendangan licin yang tetap membuat rivalnya menebak-nebak.
Sebuah tendangan kiri mendarat di rahang lawannya dan jelas menarik perhatian “The Black Komodo,” namun ia cukup tenang untuk menanamkan kakinya dan menunggu kesempatan membalas dengan pukulan.
Perwakilan Xtreme Couture dan 10th Planet Las Vegas itu melanjutkan tekanan majunya pada ronde kedua, namun ia mampu bersabar. Ia berlanjut menyarangkan jab dan straight kiri ke wajah Abro, dan mendaratkan tendangan rendah yang membuat perwakilan Indonesia ini frustrasi.
Saat ia masuk terlalu dekat, Abro mengingatkan pria India itu akan kekuatannya dengan sebuah overhand kanan keras, namun itu adalah pemandangan yang sangat jarang karena Mangat bergerak mundur.
Stamina pria India itu nampak tetap tinggi pada ronde ketiga, sama seperti di awal laga, dimana ia pun tak melambat sedetik pun. Kebalikannya, jelas bahwa pria asal Solo itu mulai merasakan sedikit lelah.
“Saint Lion” tetap tajam dengan kombinasi jab-cross dan menyerang dengan tendangan kiri ke arah kaki dan kepala. Seringkali, pergerakan kepalanya mampu menjauhkan dirinya dari bahaya saat Abro menyerang balik, walau sebuah pukulan kanan keras mengingatkannya bahwa ia tak dapat menurunkan pertahanannya.
“The Black Komodo” bertahan, tetapi nampaknya kesempatan satu-satunya yang ia miliki adalah untuk menunggu celah demi mendaratkan sebuah serangan dominan yang keras.
Momen itu hampir tiba saat ia menghindari sebuah tendangan tornado, namun “The Black Komodo” tak dapat menyambungkan serangan dan Mangat melepaskan diri dari sebuah scramble untuk mendaratkan sebuah tendangan lutut di udara yang menjadi momen terbaik dari penampilannya.
“Saint Lion” mendominasi dalam 15 menit, dan kini memiliki catatan rekor 2-0 bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini, serta mencatatkan rekor keseluruhan 15-2 setelah kemenangan ini.