Halil Amir, Seksan, Sinsamut Jadi Sorotan Kartu Pendukung ONE Fight Night 16 Via Kemenangan Besar
Pada Sabtu pagi, 4 November waktu Asia, atau Jumat malam, 3 November waktu A.S., para penggemar sekali lagi menyaksikan mengapa ONE Championship adalah tujuan utama bagi penikmat seni bela diri dari berbagai disiplin.
Kedelapan laga MMA, kickboxing dan Muay Thai yang berlangsung sebelum sepasang aksi puncak pada ONE Fight Night 16: Haggerty vs. Andrade memang melebihi ekspektasi banyak orang.
Beberapa petarung underdog berhasil menang, penantang gelar Juara Dunia muncul, dan para legenda tetap berjaya di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Berikut adalah rangkuman tentang apa yang terjadi di jam tayang utama A.S., langsung dari ibu kota Thailand ini.
Seksan Beri Aksi Klasik Di Debut Jam Tayang Utama A.S.
Dengan gaya khasnya yang selalu merangsek maju, serangan siku tanpa henti dan keberanian luar biasa untuk tidak pernah menolak tantangan, jelas mengapa Seksan Or Kwanmuang dijuluki “The Man Who Yields To No One.”
Ia juga menjadi pria yang menyambut Karim “The Surgeon” Bennoui di ONE Championship – yang bukan sebuah keberuntungan bagi debutan Prancis-Aljazair itu.
Seksan memasuki laga catchweight Muay Thai 140 pound ini dan perlahan meningkatkan serangan dengan siku dan lutut kerasnya. Setelah sembilan menit menghujani Bennoui dengan berbagai variasi serangan, Juara Dunia Muay Thai empat kali ini meraih kemenangan mutlak yang sangat dominan.
Berkat hasil tersebut, legenda Thailand berusia 34 tahun ini meraih kemenangan perdana dalam debut di jam tayang utama A.S., meraih catatan rekor 7-0 di ONE Championship, dan membawa catatan karier keseluruhannya menjadi 200-74.
Amir Pastikan Status Penantang Via TKO Atas Mujtaba
Halil “No Mercy” Amir berlanjut memberi pembuktian mengapa ia layak menerima perebutan gelar Juara Dunia setelah menghentikan Ahmed “Wolverine” Mujtaba di antara ronde pertama dan kedua laga lightweight MMA mereka.
Penantang #4 ini bertahan dari beberapa momen menakutkan di awal laga dan lepas dari percobaan kimura yang cukup dalam dari mesin pencetak submission Pakistan itu di pertengahan ronde.
Pemukul kuat asal Turki itu kemudian berakhir di atas tubuh Mujtaba dan meloloskan diri dari percobaan kuncian triangle lemah dari “Wolverine”. Ia lalu mengubah posisi dan mendaratkan beberapa serangan keras dari posisi itu sampai bel pertandingan berbunyi.
Di antara ronde, Mujtaba tidak menjawab panggilan saat beristirahat di pojokannya, yang memaksa wasit Herb Dean untuk menghentikan laga dan memberi kemenangan TKO bagi Mujtaba – serta membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 10-0 dengan sembilan penyelesaian.
Sinsamut Ungguli Chafi Dalam Aksi Panas Tanpa Henti
Sosok yang dua kali menantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai, Sinsamut Klinmee, dan petarung pengganti Mouhcine Chafi beradu dalam laga catchweight Muay Thai 174.5 pound mereka.
Pendatang baru promosional itu mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya saat melawan superstar Thailand itu selama sembilan menit penuh, serta menemukan sasaran bagi senjata jarak jauh dan pukulan straight kerasnya.
Namun, serangan balasan dan permainan tendangan menyeluruh dari Sinsamut akhirnya membuyarkan agresi tanpa henti dari striker Spanyol-Maroko itu, dan akhirnya menerima kemenangan mutlak.
Hasil tersebut membawa catatan karier pria berusia 28 tahun itu menjadi 82-18-3, serta menempatkan dirinya pada posisi untuk dapat kembali memperebutkan sabuk emas lightweight Muay Thai.
Botelho Kejutkan Zhang Setelah Tiga Ronde Keras
Rui Botelho mampu mengatasi badai di awal dari “Fighting Rooster” Zhang Peimian dan bertahan sampai akhir untuk meraih keputusan terbelah, atau split decision, yang sangat mengejutkan dalam laga strawweight kickboxing mereka.
Zhang membuka laga seperti kebakaran jenggot, dimana ia menyerang dengan pukulan kiri dan tendangan rendah untuk mendesak Botelho ke posisi bertahan. Tetapi, striker Portugis itu memberi balasan, dimana ia secara efektif menyerang setiap kali lawannya bergerak maju.
Petarung fenomenal Tiongkok itu kembali maju dengan agresif pada stanza kedua, tapi Botelho terlihat lebih siap menghadapinya, serta menempatkan pukulan kanannya dengan baik.
Kombinasi veteran ini juga nampak tepat sasaran saat ia mengenai Zhang berulang kali dengan kombinasi one-two sembari mempertahankan kesabarannya untuk tidak menyerang terlalu jauh.
Mengetahui laga itu akan sangat tipis, Botelho mengincar lebih banyak kombinasi lainnya pada stanza penutup – dan kali ini, adalah Zhang yang bereaksi dan membalas. Pada akhir laga, “Fighting Rooster” melontarkan beberapa tendangan keras ke arah tubuh, tetapi Botelho mampu menghindar dengan baik.
Setelah pertarungan keras yang sangat tipis ini, dua dari tiga juri memberi kemenangan bagi Botelho, yang mematahkan kekalahan beruntunnya dan meraih hasil yang cukup besar atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing.
Miura Taklukkan Meng Via Scarf-Hold Americana Andalan
“Tetap Bergerak Maju,” atau “Keep Moving Forward” – itulah moto yang tertulis di baju Tribe Tokyo MMA yang dikenakan Ayaka “Zombie” Miura saat memasuki arena jelang laga strawweight MMA melawan Meng Bo.
Kebetulan, itu juga menjadi filosofi bertarungnya pada Sabtu pagi ini.
Saat bel berbunyi, Miura harus menahan Meng yang menerjang maju. Bintang Tiongkok itu menyeret “Zombie” ke atas kanvas dan mencoba melunakkannya dengan pukulan.
Tetapi, Miura menjaga dirinya dalam pertukaran scramble dan meraih posisi side control, dimana ia akhirnya dapat mengamankan scarf-hold Americana andalannya demi meraih tapout pada menit 2:09 ronde pertama.
Dengan hasil tersebut, wanita berusia 33 tahun itu meraih kemenangan ke-12 dalam kariernya – dan secara luar biasa, scarf-hold Americana keenam.
Dalam prosesnya, bintang sensasional Jepang ini juga mengambil langkah besar untuk kembali memasuki laga ulang melawan Juara Dunia ONE Women’s Strawweight MMA Xiong Jing Nan.
Tynan Kunci Kang Dalam Debut Besarnya Di ONE
Ben “Vanilla Thunder” Tynan tiba di ONE Championship dengan penuh gaya saat ia mendominasi “Mighty Warrior” Kang Ji Won sebelum meraih submission via arm triangle pada ronde ketiga dalam laga heavyweight MMA mereka.
Kang tak memiliki jawaban untuk kemampuan gulat Tynan yang berada di kelas NCAA Division I, saat pria Kanada itu dengan cepat meraih takedown dan mengendalikan pria Korea Selatan itu dari posisi atas. Ia menghabiskan ronde pertama di posisi mount sembari mengincar submission.
Ronde kedua berjalan cukup mirip, dimana “Vanilla Thunder” mengendalikan aksi di atas kanvas, walau Kang menunjukkan kekuatan besar saat menghadapi dominasi ground dari Tynan.
“Mighty Warrior” hanya dapat bertahan sejauh itu, karena Tynan sekali lagi mengamankan takedown pada stanza penutup.
Kali ini, ia menyarangkan arm triangle itu dengan rapat, yang memaksa Kang untuk tap out pada menit 1:22.
Dengan kemenangan tersebut, Tynan membawa rekornya menjadi 5-0 dalam MMA, menjaga tingkat penyelesaian 100 persen, dan pulang dengan bonus penampilan senilai US$50.000.
Morales Kejutkan Supergirl Via Penyelesaian Ronde Pertama
Dalam aksi atomweight kickboxing, petarung unggulan Spanyol Cristina Morales masuk ke daerah lawan untuk menghadapi bintang berbakat Thailand Anna “Supergirl” Jaroonsak dengan aksi menakjubkan.
Veteran berusia 30 tahun itu tak membuang waktu untuk menekan, dimana ia menyerang rival remaja itu di awal dengan kombinasi tinju kejam.
Serangan itu segera meningkat, memaksa “Supergirl” bertahan, dan pada detik-detik terakhir stanza pembuka, Morales meraih kemenangan saat lawannya berbalik dari pertarungan dan ia menerima hasil TKO pada menit 2:54.
Dengan hasil ini, Juara Dunia Kickboxing tiga kali itu mengamankan bonus penampilan yang sangat layak senilai US$50.000 dan membawa catatan rekor dalam kariernya menjadi 49-8 secara keseluruhan.
Adiwang Imbangi Kedudukan Dengan Miado Di Laga Ulang Panas
Lito “Thunder Kid” Adiwang akhirnya dapat melupakan masa lalu yang kelam setelah mengalahkan Jeremy “The Jaguar” Miado via keputusan mutlak dalam laga ulang strawweight MMA penuh aksi yang membuka gelaran ONE Fight Night 16.
Kurang lebih 19 bulan setelah kalah dalam laga pertamanya dan menderita cedera ACL serius, Adiwang nampak jauh lebih baik dalam aksi antar sepasang bintang Filipina ini. Sebuah hook kiri menjatuhkan Miado di awal ronde pertama, dan pukulan itu berlanjut mendarat di sepanjang ronde.
“The Jaguar” mampu menyesuaikan diri dengan baik pada stanza kedua, tetapi perwakilan Soma Fight Club ini memiliki jawabannya – kali ini, ia mengganggu ritme Miado dengan pukulan overhand kanan, teknik spinning elbow dan tendangan rendah keras.
Pada stanza penutup, Miado bergerak maju dan melayangkan berbagai kombinasi. Tapi saat dirinya mengincar serangan penutup, Adiwang mengenai kaki lawan dan menghukumnya dengan hook kanan balasan setiap kali ia melangkah terlalu jauh.
Setelah tiga ronde penuh aksi panas, ketiga juri memberi “Thunder Kid” anggukan itu. Pria berusia 30 tahun ini meraih kemenangan kedua berturut-turut setelah cedera lutut itu dan beranjak membawa rekor keseluruhannya menjadi 15-5 dalam MMA.