‘Hanya Satu Orang Lagi Untuk Tugas Itu’ – Haggerty Yakin Dapat Akhiri Kejayaan Nong-O
Kesempatan Jonathan Haggerty merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai mungkin akan tiba lebih cepat dari yang ia harapkan, tetapi ia ingin memanfaatkan itu.
Mantan penguasa flyweight Muay Thai ini akan menantang Nong-O Hama demi sabuk emasnya dalam gelaran ONE Fight Night 9 di Prime Video, dimana ia pun menyambut kesempatan untuk melengserkan striker legendaris itu di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Haggerty memasuki laga ini setelah meraih kemenangan besar dalam kelas catchweight atas Vladimir Kuzmin, dimana ia berencana membuktikan diri dalam jajaran bantamweight terlebih dahulu.
Namun, saat penata tanding ONE memintanya untuk menghadapi Nong-O pada 22 April, pada ham tayang utama A.S., ia melihat kesempatan emas yang tak dapat ia dilewatkan.
“The General” menjelaskan:
“Saya tak berharap langsung mendapatkan perebutan gelar Juara Dunia. Saya kira kami akan masuk ke satu laga lagi. Namun jelas, mereka memutuskan bahwa inilah giliran saya dan hanya ada satu orang lagi untuk tugas itu – dan mereka mengira itu adalah saya.”
“Saya takkan berkata bahwa sayalah pilihan satu-satunya, namun saya akan berkata bahwa sayalah pertarungan paling berbahaya yang akan ia hadapi. Saya tak sabar mendapatkan gelar Juara Dunia kedua itu. Itu ada di sini sekarang, dan saya harus merebutnya dengan kedua tangan.”
Setelah naik dari divisi flyweight, Haggerty berkata ia menjadi seperti manusia baru.
Walau ia masih tetap bermasalah dengan timbangan saat melawan Kuzmin, pria asal London ini merasakan keuntungan itu saat berada di dalam Circle, dengan berat badan 148 pound.
Ia melihat langkah ini akan membawa kemampuan terbaiknya – baik secara mental dan fisik – yang menempatkannya dalam posisi yang bagus untuk mengatasi pemegang gelar bantamweight Muay Thai yang tak terhentikan itu.
Haggerty berkata:
“Di 61 kilogram (atau 135 pound batasan divisi flyweight), saya hanya merasa kelelahan. Berdiri dari tempat duduk itu menjadi usaha tersendiri di antara ronde, tetapi kini kami terhidrasi, kami merasa lebih kuat dan saya hanya makan lebih banyak juga.”
“Maka, pemusatan latihan itu lebih mudah, tidak terlalu memberi stres. Dan, anda tahu apa yang mereka katakan? Petarung yang berbahagia adalah petarung yang berbahaya. Maka, ya, kami siap. Kami memiliki lebih banyak lagi di dalam tank itu.”
Haggerty Sebut Nong-O Akan ‘Terkejut’
Nong-O Hama adalah Juara Dunia paling berprestasi dalam sejarah divisi striking ONE, dimana ia membawa catatan rekor sempurna 10-0 dengan enam kemenangan di Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
Ikon Thailand itu juga menjadi lebih kuat dalam setiap penampilannya, dimana ia meng-KO lima penantang terakhirnya dalam jarak dekat.
Dominasi ini tidak menggentarkan Jonathan Haggerty. Pria kuat asal Inggris ini melihat bahwa lawannya itu meremehkannya dan berencana membalikkan keadaan saat mereka beraksi di Bangkok.
Ia berkata:
“Anda mendapatkan lebih banyak energi dengan mengetahui bahwa ia meng-KO semua orang. Itu membuat saya berlatih lebih keras. Saya sejujurnya berpikir inilah waktu saya dan kami akan menghentikannya. Saya akan berkata pada ronde ketiga.”
“Di flyweight, saya terkuras dan saya masih meraih menguasainya. Saya lelah dan saya masih mampu membawa kekuatan itu. Saya naik sekarang. Saya merasa lebih baik dari sebelumnya. Maka, saya akan menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya.”
“Saya kira ini akan menjadi malam yang panjang bagi Nong-O. Saya kira ia akan sedikit meremehkan saya. Saya harap ia melakukan itu, karena ia akan terkejut. Kami akan datang dengan seluruh kekuatan itu dan kami akan mengincar penyelesaian.”
Haggerty merasa yakin bahwa ia dapat menghentikan serangan tanpa henti dari Nong-O dalam divisi bantamweight Muay Thai, dan ia sudah memiliki rencana besar bagi masa depannya di singgasana itu.
Lebih dari segalanya, ia akan ingin membawa organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini ke kota kelahirannya.
Di sana, ia ingin bertarung demi status ‘GOAT’ Muay Thai Inggris, melawan legenda asal Leeds Liam Harrison, yang kehilangan kesempatannya merebut gelar Juara Dunia di tangan Nong-O setelah terkena tendangan kaki yang brutal.
“The General” menambahkan:
“Saya merasa seperti Liam Harrison tak benar-benar mendapatkan kesempatan yang adil karena kakinya, maka saat saya mengalahkan Nong-O, mari berikan dirinya kesempatan nyata di Wembley Stadium [London, Inggris].”
“Ini hanya untuk memberi penggemar di Inggris Raya apa yang mereka inginkan, itulah yang terutama. Saya merasa seperti itulah yang mereka inginkan, dan itu juga yang saya sangat inginkan juga.”