‘Hidup Saya Telah Berubah’ – Seksan Refleksikan Perjalanan Luar Biasa Jelang Aksinya Di ONE Friday Fights 58
Seksan “The Man Who Yields To No One” Or Kwanmuang hampir saja memasuki masa pensiun dari Muay Thai, namun pertaruhan terakhirnya bersama ONE Championship mengubah rencana itu.
Legenda Thailand itu mencetak rekor sempurna 8-0 bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini pada 2023, dan ia bersiap mengawali 2024 dalam aksi catchweight 142 pound melawan pendatang baru Jepang Yutaro Asahi di ONE Friday Fights 58: Superbon vs. Grigorian II pada 5 April.
Walau Seksan sudah menjadi pahlawan lokal dalam berbagai komunitas Muay Thai, reputasinya meledak secara global dengan banyaknya penggemar baru yang melihat gaya uniknya itu.
Selain itu, ia mampu mengamankan masa depan keluarganya saat ia meraih kontrak tanding enam digit dari ONE Championship untuk usaha luar biasa itu.
Jelang aksi berikutnya di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, petarung berusia 35 tahun ini berbicara pada onefc.com/id tentang peralihan luar biasa itu:
“Tahun lalu adalah tahun terbaik sejak saya mengawali karier ini. Itu adalah tahun paling sukses bagi saya. Hidup saya banyak berubah. Kualitas hidup dengan keluarga saya sangat meningkat.”
“Kuncinya adalah merawar diri sendiri, berlatih keras dan memiliki keluarga yang suportif, termasuk anak-anak saya, istri dan orang tua kami.”
Memang Seksan hampir tak memiliki ruang untuk bernafas dengan delapan laganya di 2023, yang termasuk beberapa kandidat Fight of the Year di antaranya.
Dari aksi debutnya melawan Tyson Harrison di Januari sampai aksi tiga ronde keras atas River Daz di Desember, “The Man Who Yields To No One” mempertaruhkan segalanya untuk menggemparkan penonton tuan rumah berkali-kali.
Namun, walau ia merasa senang dengan catatan rekor sempurna di ONE itu, Seksan tak terlalu khawatir untuk harus menjaganya. Sebaliknya, ia hanya ingin terus memberi aksi keras:
“Untuk saat ini, saya tak mengira saya memiliki ruang untuk berkembang. Karena, mendapatkan kesempatan bertarung di ONE dapat dianggap sebagai pencapaian terhebat saya.”
“Dari pria yang memikirkan untuk pensiun sampai menjadi bintang, hidup saya terbalik. Saya hanya merasa cukup puas dengan itu.”
“Saya hanya akan merasakan tekanan saat saya melihat penampilan saya itu kurang menghibur. Tujuan saya adalah melakukan yang terbaik di dalam ring dan memberi hiburan terbesar bagi para penggemar Thailand dan di seluruh dunia.”
Seksan Incar KO Cepat Atas Yutaro Asahi
Seksan Or Kwanmuang melihat bahwa laga berikutnya melawan Yutaro Asahi memiliki seluruh elemen untuk mencetak sebuah pertarungan intens.
Juara Dunia Muay Thai empat kali ini menghormati rival barunya itu dan mengetahui bahwa petarung sensasional Jepang itu akan termotivasi untuk membuktikan diri dalam debutnya bersama ONE.
“The Man Who Yields To No One” berkata tentang Asahi:
“Saya menonton video pertandingannya, dan saya kira ia memiliki kombinasi hebat dan pergerakan licin. Saya tak bisa meremehkannya karena saya tahu setiap petarung yang ONE kirimkan ke saya semuanya ada di tingkatan elite. Laga ini akan menjadi tugas berat lainnya bagi saya.”
“Ia punya kombinasi kuat, terutama serangannya ke arah tubuh. Dan satu hal lain yang saya perhatikan adalah lututnya. Saya kira ia berencana untuk bertempur dengan saya. Ia ingin beradu dengan saya. Ia takkan mudah menyerah.”
Terlepas dari pujiannya, veteran dengan 275 laga ini berharap untuk berada selangkah di depan Asahi, yang menghabiskan sebagian besar waktunya berkompetisi di bawah peraturan kickboxing di sirkuit elite Jepang.
Akan ada lebih banyak ragam serangan yang tersedia dalam aksi Muay Thai ini, dan Seksan berencana menggunakan pukulan, tendangan, serangan lutut dan siku, serta permainan clinch untuk menyelesaikan tugasnya lebih cepat pada 5 April nanti.
Ia menambahkan:
“Ia masih kekurangan beberapa kemampuan Muay Thai. Ia tak bagus dalam aksi jarak dekat. Saya yakin saya akan memiliki keunggulan besar di area ini karena saya dapat menggunakan tiap senjata Muay Thai – saya bisa memakai siku dan tendangan dorong ke arahnya.”
“Jika saya bisa meng-KO dirinya, saya akan melakukan itu segera. Anda tak bisa meremehkan petinju Jepang. Mereka adalah pemukul kuat dengan kombinasi berbahaya. Saya tahu bahwa saya lebih lambat dari dirinya. Tetapi, saya akan mencoba banyak menggunakan siku saya.”
“Saya akan mencoba meng-KO dirinya dengan cepat.”