Hirata Tembus Babak Semifinal Grand Prix Setelah Ungguli Anderson
Tiap kali Itsuki “Android 18” Hirata memasuki Circle ONE Championship, ia terus berevolusi. Dan saat Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix ini berakhir, ia mungkin saja berada dalam tingkatan yang jauh berbeda.
Wanita berusia 22 tahun ini meraih tiket pertama menuju babak semifinal dalam turnamen prestisius ini, yang menampilkan lapisan berbeda dalam permainannya untuk bertahan dari determinasi seorang Alyse “Lil’ Savage” Anderson via keputusan mutlak dalam ajang bersejarah ONE: EMPOWER dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 3 September.
Dikenal luas sebagai grappler, bintang tak terkalahkan asal Jepang ini nampak nyaman melawan Anderson di atas kakinya pada awal laga, sementara atlet asal Amerika Serikat itu menggunakan jangkauan unggulnya untuk mendaratkan serangan dari sisi luar.
Aksi ini memanas saat Anderson maju dan mendesak Hirata ke dinding Circle, adalah “Android 18” yang meraih keunggulan, mendarat di atas lawannya saat mereka beralih ke ground.
Saat “Lil’ Savage” tetap aktif di atas punggungnya – melontarkan beragam percobaan triangle choke – Hirata tetap tenang. Warga Tokyo itu menyarangkan pukulan dari posisi closed guard lawannya sementara menjaga posisi dominan. Ronde ini berakhir dengan Hirata yang berdiri di atas Anderson, melontarkan tendangan sembari mencegah lawannya berdiri.
Ronde kedua dimulai dengan Anderson yang tetap menggunakan keunggulan jangkauannya, tetapi tak lama kemudian, Hirata menutup jarak dan kembali masuk ke dalam clinch.
Menunjukkan latar belakang judo yang sempurna, Hirata mencetak lemparan pinggul luar biasa untuk mendarat di posisi side control. Tetapi Anderson sangat lihai dan mencoba triangle choke sebelum menggunakan itu sebagai kesempatan untuk keluar dari posisi berbahaya.
Tetap saja, bintang yang mewakili Krazy Bee ini tidak menyerah. Sembari tetap menahan kepala Anderson, Hirata melontarkan beberapa serangan lutut solid sebelum menyeret rivalnya sekali lagi ke ground. Dari titik itu, “Android 18” menghujani atlet AS ini dengan serangan keras, mendaratkan siku, lutut, bahkan pundaknya sebelum bel berbunyi.
Ingin mengejutkan lawannya pada stanza penutup, Hirata segera menyarangkan double-leg takedown, yang dimentahkan dengan mudah oleh atlet AS itu. Merasakan pentingnya ronde ini, perwakilan MMA Masters itu mulai memotong jarak dan menekan Hirata dengan kombinasi serangan.
Agresi itu akhirnya terbayar bagi wanita AS itu, saat ia menyambungkan pukulan overhand kanan keras yang menjatuhkan Hirata. Anderson mencoba melanjutkan dan menyelesaikan tugasnya, namun warga Tokyo itu terlalu kuat, dimana ia secara maju dan masuk ke dalam clinch bersama Anderson demi menghindari kerusakan yang jauh lebih besar.
Kedua petarung atomweight ini tetap berada pada posisi imbang, dimana mereka bertukar serangan lutut dan melakukan scramble sampai momen terakhir laga ini. Judoka Jepang itu lalu mendaratkan sebuah lemparan pinggul lainnya, demi menyarangkan ground-and-pound sampai akhir pertandingan.
Walau ia sempat terguncang pada pertengahan stanza penutup, hasil kerja Hirata dari awal laga sampai akhir itu lebih dari cukup untuk meyakinkan ketiga juri demi memberinya kemenangan.
Dengan kemenangan ini, Hirata tetap tak terkalahkan, dan yang terpenting, ia pun maju ke jajaran empat besar dalam turnamen World Grand Prix bersejarah ini, dimana para penggemar dapat memilih siapa yang akan menghadapi siapa pada babak semifinal melalui voting online yang akan dibuka.
Baca juga: Anissa Meksen Bungkam Morales Dalam Debut ONE Super Series