‘Saya Tunjukkan Pada Dunia Bahwa Saya Yang Terbaik’ – Alexis Nicolas Bangga Setelah Kejutkan Regian Eersel Di Kejuaraan Dunia

Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12

Alexis “Barboza” Nicolas mengejutkan para penggemar di seluruh dunia saat ia mematahkan masa kejayaan Regian “The Immortal” Eersel yang penuh dominasi itu pada Sabtu pagi, 6 April waktu Asia lalu.

Petarung fenomenal Prancis ini merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing milik Eersel dengan keputusan mutlak setelah lima ronde yang sangat kompetitif di ONE Fight Night 21.

Hasil tersebut mengakhiri rangkaian kemenangan beruntun “The Immortal” selama delapan tahun dan lima tahun kejayaannya dalam menguasai divisi ini.

Eersel memasuki laga sebagai Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dan Muay Thai, maka hanya beberapa mata yang nampak mendukung Nicolas jelang laga dari Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand itu.

Namun, ia membawa kepercayaan diri yang besar dan mengetahui dirinya dapat memberi kejutan besar. Setelah itu, “Barboza” melihat kembali kemenangan bersejarah ini dan status barunya sebagai seorang Juara Dunia ONE.

Ia berkata pada onefc.com/id:

“Sebelum laga, saat manajer saya berkata saya akan bertarung melawan Regian Eersel, saya berkata ya. Jika saya tidak siap untuk laga ini, saya [takkan mengambilnya]. Kini, saya memiliki sabuk itu dan menunjukkan pada dunia sayalah yang terbaik.”

“Saya tidak hanya menang melawan orang biasa – saya menang melawan Regian Eersel, sang legenda. Dan saya sangat bangga. Saya bekerja keras. Itu adalah pertarungan gila. Ini perasaan yang sangat, sangat bagus.”

Walau itu menjadi sebuah laga yang sangat tipis, Nicolas menjadi sosok yang membawa momen-momen gemilang. Ia menghajar kaki Eersel dengan tendangan rendah keras sejak awal dan bahkan menjatuhkan superstar kuat asal Suriname itu pada ronde kedua.

Seperti biasa, ketahanan Eersel membawanya sampai akhir, sementara “Barboza” menunjukkan kekuatan untuk terus menekan di hadapan kebangkitan sang juara bertahan itu.

Keduanya merasakan dampak dari laga intens ini saat bel akhir pertandingan berbunyi, namun Nicolas merasa yakin dirinya telah mengamankan kemenangan:

“Saya merasa saya melakukan cukup untuk menang. Saya merasa [saya hampir meng-KO dirinya] setelah ronde pertama karena saya bekerja keras. Itu adalah game plan-nya. tendangan rendah [calf kick] itu adalah strateginya, dan saya melihat ia tidak siap untuk itu.”

“Itu adalah laga yang sangat sulit. Ia sangat kuat, dan saya tahu ia merasa kesakitan di ronde pertama. Saya juga merasa kesakitan saat saya menendang lututnya. Maka itu sulit bagi kami berdua. Kami berdua adalah juara besar, dan pria terbaik itu menang malam ini. Dan, itu adalah saya.”

Alexis Nicolas: ‘Saya Ingin Lawan Siapa Pun Yang Inginkan Sabuk Ini’

Setelah masuk sebagai underdog, Alexis Nicolas menggunakan kesempatan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing itu dengan penampilan menakjubkan.

“Barboza” berhasil merebut sabuk emas dari tangan Regian Eersel, tetapi itu bukan hanya tentang sabuk bagi petarung Prancis berusia 25 tahun ini.

Di atas segalanya, ia merasakan kepuasan luar biasa setelah membuktikan kerja kerasnya dan menunjukkan pada para kompatriotnya bahwa dirinya adalah salah satu striker elite di muka bumi.

Nicolas berkata:

“Sabuk ini bukanlah [pencapaian] sejati malam ini. Kemenangan sebenarnya adalah saya merebut hati masyarakat Prancis. Semua penggemar saya kini mengetahui bahwa sayalah yang terbaik. Saya bekerja keras, dan saya sangat bangga.”

“Maka, itulah kebahagiaan sejati saya malam ini – membawa sabuk ini ke negara saya, ke keluarga saya, ke Mahmoudi Gym dan ke seluruh tim saya.”

Kini membawa rekor profesional mengejutkan di 24-0 bersama dengan sabuk emas terbesar dalam dunia kickboxing, Nicolas takkan kekurangan penantang potensial dalam beberapa bulan ke depan.

Pertama di agendanya adalah memulihkan diri setelah pertarungan keras di Bangkok itu, namun setelahnya, ia bersedia menghadapi siapa pun yang meyakini mereka dapat melengserkannya.

“Barboza” menambahkan:

“Yang berikutnya itu sederhana. Saya memiliki sabuk ini. Saya ingin melawan siapa pun yang menginginkan sabuk itu. Saya tahu Eersel menginginkan sabuk ini lagi. Saya tahu seluruh dunia menginginkannya.”

“Laga ini sangat sulit. Saya akan beristirahat sejenak karena saya lelah dan sedikit kesakitan, dan setelah itu, saya akan kembali berlatih. Saya ingin kembali dan bertarung. Saya haus!”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball