‘Ia Bermain Aman’ – Galvao Sesalkan Tidak Cetak Submission Atas De Ridder Di Laga Grappling, Ingin Laga Ulang Di MMA
Legenda Brazilian Jiu-Jitsu Andre Galvao berharap bahwa laga-super grappling yang dijalaninya dengan Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight Reinier de Ridder berakhir dengan sedikit berbeda.
“Deco” beradu dengan bintang MMA tak terkalahkan itu dalam kartu pertandingan bersejarah ONE X di Maret lalu. Namun, setelah tak ada yang meraih submission dalam 12 menit penuh aksi grappling itu, juri pun memutuskan hasil seri.
Sementara ia merasa sedikit frustrasi bahwa dirinya tak mampu mengamankan tap-out itu, Galvao berkata cara pikir lawannya memainkan peranan besar dalam hasil tersebut.
Ia berkata pada ONE Championship:
“[De Ridder itu] kuat. Ia adalah pria yang memenangkan seluruh laganya via submission, maka itu juga menunjukkan bahwa dirinya mengetahui apa yang ia lakukan, ia mengetahui grappling.”
“Namun, sejujurnya, saya merasa bahwa dalam laga tersebut ia hanya berusaha bertahan. Dan jika saya berada di posisinya, saya mungkin akan melakukan hal yang sama.”
Galvao baru-baru ini masuk dalam International Brazilian Jiu-Jitsu Federation Hall of Fame, dan ia ingin debutnya bersama ONE Championship menjadi spektakuler.
Namun, ia meyakini bahwa De Ridder tak ingin mengambil risiko, yang menjadikan situasi itu sedikit sulit untuk menemukan celah demi sebuah penyelesaian.
Pria Brasil itu berkata:
“Ia menggunakan 12 menit dan pengalaman di dalam arena hanya untuk bertahan dan tak melakukan terlalu banyak. Saya tak mengira ia mencoba apa pun. Maka, menurut saya, ia merasa jika dirinya mencoba sesuatu, ia dapat membuka kesempatan bagi saya untuk menghentikannya.”
“Maka, ia bermain aman. Ia bermain sangat berbeda dari cara yang dikatakannya akan ia lakukan.”
“Karena, dalam berbagai wawancara, ia berkata dirinya [akan] mengunci leher saya. Ia seperti [akan] melakukan ini, melakukan itu, meraih punggung saya dan apa pun itu, tapi ia tak melakukan apa pun.”
“Namun itu bagian dari permainan ini, itulah strateginya.”
Tetap saja, Galvao sangat menghargai sang Juara Dunia dua divisi ONE itu, yang mengambil waktu dari seni bela diri campuran untuk berlaga dalam pertandingan submission grappling mereka.
Dan sementara ia tak terlalu terkesan dengan game plan De Ridder dalam laga mereka, ia juga memuji teknik dan kekuatan pria Belanda itu.
“Deco” berkata:
“Selain itu, saya sangat menghormatnya. Ia menjalankan strategi dimana ia dapat menarik saya. Kemampuan grappling-nya memang bagus dan saya merasa ia kuat. Anda tahu, ia sangat kuat dalam hal kekuatan [tubuh]. Ia nampak kurus, tetapi ia kuat. Ia pria yang kuat.”
Berikutnya, Andre Galvao Ingin Lawan Reinier De Ridder Dalam MMA
Andre Galvao memang sangat ingin menjalani laga ulang melawan Reinier de Ridder, walau ia akan ingin beralih dan berkompetisi di bawah peraturan seni bela diri campuran.
Itu akan menjadi ujian yang sangat berat, karena “The Dutch Knight” memiliki catatan rekor MMA 15-0, dengan dua gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight dan Middleweight, namun sang legenda BJJ itu akan dengan senang hati untuk maju ke sana.
Galvao berkata:
“Oh, saya akan dengan senang hati melakukannya. Itu akan sangat luar biasa. Ia adalah double-champ.”
Untuk saat ini, De Ridder masih dijadwalkan mempertahankan sabuk emas middleweight melawan sang penantang, Vitaly Bigdash, di ONE 159, yang tayang secara langsung dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 22 Juli.
Sementara itu, Galvao juga memiliki catatan rekor MMA 5-2 dan terakhir kali berkompetisi pada tahun 2010, walau ia memang berencana untuk kembali ke disiplin ini setelah bergabung bersama ONE Championship pada awal tahun ini.
“Deco” mengetahui De Ridder akan menjadi lawan yang layak di bawah peraturan tersebut, namun ia juga meyakini bahwa dirinya dapat mengalahkan rivalnya di ground.
Pria Brasil ini menambahkan:
“Saya kira, tentu saja, seperti dalam permainan stand-up, mungkin ia memiliki sedikit lebih banyak pengalaman dari saya. Namun saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menempatkan punggungnya di atas kanvas.”
“Dan, saya tahu itu akan sulit karena ia hanya akan mencoba berdiri sepanjang waktu, mendesak saya ke dinding arena, dan semua itu. Namun saya kira saya akan beraksi dengan sangat baik, karena dari laga grappling saya dengannya, saya menyeretnya ke bawah dengan sangat mudah.
“Selain itu, permainan grappling dengan striking, itu sepenuhnya berbeda. Saya kira jika saya berada di atas dirinya, saya dapat melontarkan beberapa pukulan dan menyerangnya, dan saya dapat meraih kesempatan untuk membuka alur kuncian dan berakhir mencetak submission atas dirinya.”