‘Ia Hebat Dalam Muay Thai’ – Rodtang Sebut Jacob Smith Petarung Paling Berbahaya Di Grand Prix
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon mungkin saja menjadi penguasa dalam divisinya, namun megabintang Thailand itu merasa sedikit gugup saat ia menyambut laga berikutnya pada Jumat, 20 Mei nanti.
Malam itu, ia dijadwalkan menghadapi pria asal Inggris, Jacob Smith, dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix di ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot, yang tayang secara langsung dari Singapore Indoor Stadium.
“The Iron Man” memang mengerjakan pekerjaan rumanya dan menilai kemampuan bertarung Smith, dimana ia hanya dapat memuji pria Inggris itu. Faktanya, warga Bangkok berusia 24 tahun itu mengakui bahwa dirinya harus sangat berhati-hati saat pintu Circle itu tertutup.
Rodtang berkata:
“Lawan saya dalam laga ini dianggap sangat bagus dalam peraturan Muay Thai. Sejauh yang saya pelajari dari video-videonya, saya menonton caranya bertarung. Ia hebat dalam Muay Thai.”
“Saya tak boleh ceroboh. Saya bertemu dengannya di babak pertama turnamen ini, namun itu takkan menjadi mudah. Posturnya juga besar. Saya sedikit khawatir.”
Smith jelas menjadi lawan yang sepadan.
Pria Inggris ini, yang memiliki catatan gabungan 14-5-1 dalam Muay Thai dan kickboxing, berlatih bersama kompatriotnya yang terkenal, Liam Harrison, di Bad Company.
Terlebih lagi, Smith adalah striker menarik yang akan maju dengan kekuatan luar biasa dan bertarung sama agresifnya seperti superstar Thailand ini, dan itu akan memberi intrik terbesar bagi turnamen ini.
Rodtang mengetahui ini takkan menjadi tugas yang mudah. Sejujurnya, ia meyakini bahwa pemukul keras asal Inggris ini dapat memberi tantangan terberat di dalam turnamen ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix.
Ia menjelaskan:
“Kami harus melihat seberapa sulit atau mudahnya laga itu. Saya hanya tidak boleh ceroboh, karena ini adalah pertarungan ‘sarung tinju kecil’, dan ia memiliki gaya yang mirip dengan persenjataan berat.”
“Saya belum melihat kelemahannya, dari apa yang saya pelajari.”
“Ia adalah yang paling berbahaya dalam kelompok ini. Jika saya dapat melewati Jacob Smith, laga-laga berikutnya mungkin akan lebih mudah.”
Rodtang Jitmuangnon Rencanakan Transisi Penuh Ke MMA Setelah Grand Prix
Dengan kesempatan untuk menambahkan sabuk Kejuaraaan ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix ke dalam koleksinya, Rodtang Jitmuangnon sangat terfokus untuk mengalahkan Jacob Smith dan membawa pulang sabuk perak prestisius itu.
Namun, setelah ia mencapai misinya untuk memenangkan turnamen dengan delapan peserta ini, “The Iron Man” berencana untuk mendedikasikan waktunya ke dalam arena yang sepenuhnya baru.
Rodtang baru-baru ini kembali menegaskan misinya dalam MMA di masa depan. Ia berkata:
“Saya tak ingin menunggu karena saya masih memiliki kemampuan Muay Thai saya, dan saya masih ingin bertarung. Itulah mengapa saya memilih untuk bergabung dengan World Grand Prix. Tetapi, tujuan saya adalah untuk masuk ke MMA.”
“Rencana saya adalah menyelesaikan World Grand Prix ini, lalu bergabung sepenuhnya di MMA.”
“The Iron Man” merasakan aksi perdana dalam bela diri campuran saat ia melawan Juara Dunia Flyweight MMA 12 kali, Demetrious “Mighty Mouse” Johnson, dalam laga-super dengan peraturan khusus di ajang ONE X, Maret lalu.
Setelah bertahan dari serangan keras Rodtang pada ronde pertama di bawah peraturan Muay Thai, DJ bangkit dengan luar biasa pada ronde MMA, dimana ia meraih punggung superstar Thailand itu dan menidurkannya via rear-naked choke.
Terlepas dari kekalahan itu, Rodtang mengatakan dirinya banyak belajar dari berbagi Circle dengan ‘GOAT’ MMA Ini. Sang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini berkata:
“Alasan saya tidak merasa kecewa atau sedih setelah kalah [dari Demetrious Johnson] adalah karena kami telah mengetahui bahwa ia adalah legenda MMA, sementara saya masih sangat baru. Latihan dan pengalaman saya masih sangat muda dalam MMA, terutama di permainan ground”.
“Tak ada penyesalan atau rasa sedih, karena bertarung dengan para atlet hebat adalah sebuah pengalaman tersendiri.”