‘Ia Sangat Berbahaya’ – Shamil Gasanov Yang Tak Terkalahkan Sambut Laga ‘Impian’ Kontra Garry Tonon

Shamil Gasanov Kim Jae Woong ONE on Prime Video 3 1920X1280 11

Bintang featherweight MMA tak terkalahkan, Shamil “The Cobra” Gasanov, mengetuk pintu untuk laga perebutan gelar Kejuaraan Dunia, dan pada Sabtu pagi, 15 Juli waktu Asia, ia mendapat kesempatan memastikan statusnya sebagai salah satu penantang teratas divisinya.

Di laga pendukung utama ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov, yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. itu dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, petarung Rusia ini akan beradu melawan penantang #2 Garry “The Lion Killer” Tonon.

Ini jelas menjadi laga berpertaruhan besar, dengan sepasang grappler paling berbakat di divisi ini.

Gasanov memasuki pertandingan ini dengan momentum luar biasa.

Pria Rusia itu membawa catatan rekor sempurna 13-0 dan beranjak dari debut promosional yang luar biasa, dimana ia mencetak submission atas mantan penantang teratas Kim Jae Woong hanya dalam waktu 129 detik, demi merebut posisi #5 dalam peringkat featherweight MMA.

Tonon baru saja meraih kemenangan spektakuler lainnya, saat ia memaksa Johnny Nunes tap out lebih cepat lagi – dalam waktu 113 detik – dalam laga mereka di Januari.

Ini adalah kemenangan yang sangat dibutuhkan oleh pria Amerika itu, yang mengalami kekalahan satu-satunya dalam MMA di tangan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Thanh Le, serta kekalahan lain di disiplin submission grappling dari grappler fenomenal asal California Tye Ruotolo tahun lalu.

Terlepas dari kesulitan yang dihadapi rivalnya itu, Gasanov mengetahui bahwa “The Lion Killer” tetaplah seorang lawan yang sangat berbahaya. Jelas, pemegang sabuk hitam BJJ itu memiliki kemampuan submission kelas dunia yang akan tetap membuat “The Cobra” sangat waspada.

Gasanov berkata:

“Tonon tidak seharusnya diremehkan.”

“Kami berdua adalah grappler berkemampuan tinggi, dan kami membawa ancaman sampai detik terakhir pertarungan. Mempertahankan fokus itu sangat krusial, karena sebuah kesalahan dapat berakibat hilangnya kemenangan [bagi seseorang].”

“Ia sangat berbahaya dengan kuncian kakinya.”

Sementara Tonon, dengan seluruh pencapaiannya di dunia BJJ, mungkin saja menjadi grappler murni yang lebih berpengalaman, Gasanov merasa bahwa latar belakangnya dalam MMA dan gulat akan membantunya menciptakan pembeda itu.

Faktanya, petarung featherweight berusia 27 tahun ini meyakini bahwa permainan ground miliknya itu sebanding dengan “The Lion Killer.”

Pria Rusia ini berkata:

“Saya memiliki lebih banyak pengalaman dalam MMA daripada Garry. Saya juga berkompetisi di BJJ, grappling dan gulat gaya bebas, maka saya yakin kami memiliki kesempatan imbang di ground.”

Tetap saja, “The Cobra” berlatih ekstra keras di ranah grappling untuk bersiap mengatasi permainan submission berbahaya milik Tonon.

Namun pada akhirnya, ia tak hanya ingin mempertahankan diri dari serangan pria Amerika itu, dimana dirinya mengincar berbagai serangan keras sebagai balasan.

Gasanov menambahkan:

“Saya banyak berlatih grappling dengan pemegang sabuk hitam dan spesialis kuncian kaki. Saya juga menjalani sesi gulat ekstensif dengan para pegulat gaya bebas.”

“Saya tak pernah memasuki laga dengan hanya strategi untuk bertahan. Saya akan meluncurkan serangan saya pada detik-detik pembuka laga kami!”

Gasanov Lihat Laga Kejuaraan Dunia Jika Menang Atas Tonon

Bahkan sebelum Shamil Gasanov bergabung dengan ONE Championship pada akhir 2022 lalu, ia sudah mempelajari organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini dengan seksama.

Dan, sejak ia resmi bergabung, Gasanov membawa determinasi untuk memposisikan diri menuju perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight. Inilah alasan mengapa memang masuk akal jika pria Rusia ini menantang Garry Tonon setelah kemenangan besarnya atas Kim Jae Woong pada Oktober lalu.

Lagipula, jika ia dapat melewati petarung dengan peringkat tinggi dan mantan penantang gelar Juara Dunia itu, akan sulit untuk mengabaikan kesempatannya memasuki laga Kejuaraan Dunia.

Namun, menurut Gasanov, ia sudah cukup lama memikirkan sebuah laga melawan grappler Amerika ini, dengan anggapan bahwa kemampuan submission elite lawannya itu menjadikannya salah satu yang terbaik dalam divisi featherweight MMA.

Ia berkata:

“Saya cukup lama mengikuti divisi saya di ONE, bahkan saat saya masih berkompetisi di liga lain.”

“Melawan Tonon itu menjadi impian saya untuk beberapa waktu. Saya menonton laganya di ADCC, dan saya menganggapnya lawan paling berbahaya dalam divisi saya. Saya tak pernah mengambil jalan pintas dalam karier saya, maka saya sepenuhnya siap menghadapi Garry.”

“Jika saya mengalahkan Garry Tonon, saya yakin bahwa perebutan gelar itu akan tiba segera.”

Jika pria ini mampu melewati “The Lion Killer” di ONE Fight Night 12, pada 15 Juli waktu Asia nanti, ia jelas akan memberikan alasan kuat untuk sebuah perebutan gelar Juara Dunia.

Gasanov membayangkan dirinya sebagai Juara Dunia ONE yang akan berjaya dalam waktu lama, serta menjadi kompetitor masa depan dalam disiplin submission grappling organisasi ini, yang jelas akan mendapat sambutan hangat dari para penggemar grappling di dunia.

Ia berkata:

“Tujuan utama saya adalah merebut sabuk ONE, seperti yang saya janjikan pada ibu saya.”

“Saya juga bertujuan mempertahankan gelar itu dengan sukses, jika Tuhan mengizinkan. Selain itu, saya memiliki keinginan kuat untuk berkompetisi di submission grappling.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball