‘Ia Terkapar Di Atas Kanvas’ – Vitaly Bigdash Gambarkan Kemenangan Trilogi
Vitaly Bigdash ingin memberi akhir yang luar biasa untuk persaingannya dengan Aung La N Sang di ONE: FULL CIRCLE.
Sepasang mantan Juara Dunia ONE Middleweight ini akan beraksi pada Jumat, 25 Februari ini, dan pria Rusia itu meyakini dirinya dapat melewati ikon Myanmar itu setelah memetik satu kemenangan masing-masing dalam sepasang laga Kejuaraan Dunia.
Bigdash telah menggambarkan kemenangan itu dalam pikirannya, dan ia berharap dapat membuktikan itu di Singapore Indoor Stadium.
Atlet berusia 37 tahun ini berkata:
“Semua petarung memiliki kelemahan. Saya tak akan memberi tahu celah apa dalam permainannya yang saya lihat. Saya akan mencoba dan bekerja sesuai game plan saya agar dapat bertarung dengan cara yang nyaman bagi saya, dengan cara yang dapat menghentikannya secara spektakuler.”
“Saya tak mengetahui bagaimana laga ini akan berjalan. Pertarungan adalah sesuatu yang tak dapat ditebak, namun di kepala saya, saya ingin itu berakhir seperti ini: Ia terkapar terkalahkan di atas kanvas, dengan saya yang berdiri di atasnya.”
Setelah berbagi 10 ronde intens bersama “The Burmese Python,” Bigdash mengetahui bahwa takkan ada yang berjalan dengan mudah dalam laga bela diri campuran ini.
Pada saat yang sama, pengalaman melawan perwakilan Sanford MMA ini memberinya keyakinan luar biasa bahwa dirinyalah yang akan mengangkat tangannya dalam laga trilogi mereka ini.
Selain itu, pria Rusia itu meyakini bahwa determinasinya – seperti yang ia tampilkan dalam aksi legendaris melawan Igor Svirid – adalah sebuah atribut yang memisahkan dirinya dari yang lain.
“Saya mengetahui lawan saya dengan sangat baik. Kami dua kali bertemu sebelumnya, dan saya kira saya memenangkan kedua laga itu – yang pertama dengan cukup meyakinkan. Saya mengenalinya lebih baik sekarang, dan saya telah berlatih khusus untuk dirinya.”
“Tetapi, ia juga mengenali saya dengan baik saat ini. Di situ, kita seimbang. Namun, saya memiliki keunggulan yang jelas. Karakter kuat dan kekuatan mental saya.”
Vitaly Bigdash
Vitaly Bigdash Incar Reinier de Ridder Dan Sabuk Dua Divisi
Selain menyelesaikan urusan yang belum terselesaikan dengan Aung La N Sang, Vitaly Bigdash menyadari bahwa kemenangan besar di ONE: FULL CIRCLE dapat memberinya kesempatan melawan sang penguasa dua divisi Reinier “The Dutch Knight” de Ridder.
Perwakilan Akhmat Fight Team ini ingin merebut kembali sabuk emas middleweight yang pernah digenggamnya, walau ia juga termotivasi untuk menggapai puncak beberapa divisi – seperti De Ridder dan “The Burmese Python” yang menjadi pendahulunya.
Bigdash berkata:
“Itu mimpi saya untuk mencoba peruntungan saya melawan Reiner de Ridder. Ia tak terkalahkan dan saat ini menjadi Juara Dunia ONE Light Heavyweight dan Middleweight.”
“Berat berjalan saya itu kira-kira 98 kilogram, yang jatuh di antara kedua divisi ini, maka saya harus turun 8 kilogram atau naik beberapa kilo. Naik itu selalu lebih mudah. Saya akan ingin bertarung di divisi yang lebih berat nantinya.”
Terlepas dari tujuan itu, Bigdash tak akan terganggu dari tugas besar di tangannya saat ini. Ia mengetahui bahwa dirinya harus berkonsentrasi penuh pada Aung La N Sang sebelum ia dapat kembali menantang sang Juara Dunia.
Kesuksesan di masa depan akan tergantung pada kemampuannya untuk merebut kemenangan pada Jumat ini – yang akan memberinya tiga kemenangan beruntun dalam prosesnya – dan ia sepenuhnya terfokus pada tujuan itu.
“Pertama, saya harus menang melawan Aung La N Sang, lalu saya dapat terfokus pada De Ridder dan sabuk-sabuk lainnya. Menjadi juara dalam dua divisi, itulah tujuan saya saat ini, namun mari kita tahan diri dulu.”
“Mari maju selangkah, dan jika saya memang ditakdirkan menang, itulah jalur selanjutnya.”
Vitaly Bigdash
Baca juga: ‘Bookworm Brawler’ – Cara Roman Kryklia Tetap Tajam Dengan Membaca