Ilias Ennahachi Ungguli Superlek; Ingin Hadapi Rodtang, DJ
Ilias “Tweety” Ennahachi tetap menjadi Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing, namun ia harus menjalani lima ronde oleh penantang peringkat kedua “The Kicking Machine” Superlek Kiatmoo9 di ONE: FISTS OF FURY.
Atlet keturunan Belanda-Maroko itu mencetak pertahanan gelar keduanya di Singapore Indoor Stadium pada hari Jumat, 26 Februari, berkat kemenangan mutlak dari para juri.
Pada ronde pertama, Ennahachi nampak akan menjalani malam yang mudah ketika ia menyulitkan Superlek dengan pergerakannya yang tak lazim.
Pria berusia 24 tahun asal Utrecht ini tak pernah berdiam diri. Ia bergerak ke berbagai arah, berganti kuda-kuda, serta memilih pukulan dan tendangan rendahnya saat ia bergerak masuk-keluar. Sebagai perbandingan, atlet asal sasana Kiatmoo9 ini cukup statis dan serangannya terbatas pada tendangan rendah.
Superlek, yang berkali-kali menjadi Juara Dunia Muay Thai, menyarangkan tendangannya dengan lebih baik ke arah kaki depan sang penguasa pada ronde kedua, tetapi Ennahachi juga terus meraih kesuksesan dalam serangannya. Ia menyergap maju, mendesak atlet Thailand itu mundur, dan mendaratkan berbagai pukulan jarak jauh.
Ronde ketiga dimulai dengan cara yang sama, namun di tengah ronde, “The Kicking Machine” mulai menemukan ritmenya.
Ia mulai bergerak maju dengan tujuan baru dan melontarkan tendangan roundhouse kanannya. Tak lama kemudian, lengan dan tubuh Ennachachi memerah karena dampak serangan itu.
Tetapi, pria asal Belanda-Maroko itu sudah mempersiapkan serangan balik atau tangkisan bagi hampir seluruh serangan lawannya.
Pada saat keduanya memasuki ronde-ronde kejuaraan, Superlek nampak dominan dan menantang Ennahachi untuk bertukar serangan, tetapi sang pemegang gelar mempertahankan strategi menghindarnya dan mencoba mencetak poin melalui serangan balik.
Tendangan kanan khas Superlek terlepas dengan bebas pada ronde kelima, walau “Tweety” tak pernah berhenti menjawab dengan pukulan atau tendangan rendah miliknya.
Pada akhir pertandingan, hasilnya terlihat berimbang, namun ketiga juri menilai laga ini untuk kemenangan Ennahachi, dan ia menyetujui hasil tersebut.
“Saya kira saya mengambil lebih banyak poin. Ia banyak menendang, tetapi saya juga banyak bergerak dan mendaratkan kombinasi indah,” kata sang Juara Dunia.
Kemenangan ini berarti Ennahachi mempertahankan rekor sempurnanya dalam ONE Super Series dan membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 37-3.
Ini juga memberinya kesempatan untuk menjalani kemungkinan terjadinya laga super dengan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon setelah kemenangan sang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai itu dalam disiplin kickboxing di malam yang sama.
“Tweety” dengan senang hati menerima tantangan itu, dan ia bahkan menjabarkan rencana untuk laga besar lainnya di masa depan.
“Tentu, mengapa tidak? Sayalah sang juara, ia juga sang juara. Juara melawan juara – maka anda akan mendapatkan juara sejati,” kata Ennahachi setelah kemenangan itu.
“Setelah laga ini, saat saya menghentikan Rodtang, saya akan masuk ke MMA, dan saya menginginkan Demetrious Johnson. Dua atau tiga laga MMA, saya akan memenangkan ketiganya, lalu saya menginginkan Demetrious Johnson.”
Baca juga: Giorgio Petrosyan Kembali Tampil Tanpa Cela Saat Kalahkan Kiria