Bertekad Kalahkan Tial Thang, Sunoto Yakin ‘Pengalaman Adalah Kunci’
“The Terminator” Sunoto memiliki motivasi berlipat saat kembali berlaga untuk menghadapi “The Dragon Leg” Tial Thang di ONE: BAD BLOOD pada Jumat, 11 Februari.
Saat memasuki Circle di Singapore Indoor Stadium, atlet kebanggaan Indonesia berusia 36 tahun ini akan bertarung demi sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar kemenangan.
Para murid dan rekan senegaranya menantikan inspirasi dari laga divisi bantamweight dari dua seniman bela diri campuran elite ini. Hal itu memotivasi sang veteran untuk mengerahkan seluruh kemampuannya demi meraih kejayaan.
“Ini akan menjadi pertama kalinya saya bertarung sejak membentuk Terminator Top Team. Murid-murid saya akan melihat saya bertarung untuk mendapat inspirasi. Saya membutuhkan kemenangan ini demi mengetahui posisi saya di divisi bantamweight,” ungkapnya.
“Saya ingin memotivasi murid-murid saya melalui penampilan nanti. Saya ingin mereka mengerti bahwa waktu yang kita habiskan untuk berlatih tidak terbuang sia-sia.”
“Selain itu, secara finansial saya membutuhkan kemenangan ini untuk mengembangkan MMA di daerah saya. Di Jawa Tengah, olahraga ini tak sebesar yang lainnya, maka saya membutuhkan kemenangan untuk mendapat dukungan.”
Di sisi lain, Tial Thang memasuki laga ini dengan ‘hype’ luar biasa sebagai anak didik dari superstar ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang. Ikon Myanmar itu menjadikan “The Dragon Leg” sebagai adik asuhnya dan menjadi mentor bagi sang junior di Sanford MMA, Amerika Serikat.
Namun, “The Terminator” tak menganggap hubungan itu sebagai sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Baginya, Tial Thang perlu membuktikan diri lewat pencapaian individual. Terlepas dari itu, ia termotivasi untuk membuktikan mampu mengatasi seorang atlet dari salah satu sasana elite di dunia.
“Bisa jadi [banyak orang mengenal Tial Thang lewat Aung La N Sang], tapi tidak mungkin dia berada di level sekarang kalau tidak punya kemampuan,” tegas Sunoto.
“Yang paling memotivasi saya adalah fakta bahwa dia berlatih di AS bersama beberapa nama besar dalam MMA. Saya kira sebuah kemenangan akan melambungkan nama saya. Saya ingin membuktikan bahwa saya dapat mengalahkan seseorang dari sasana ternama.”
- Malykhin ‘Hantam’ Bhullar, Sebut Pemenang Interim ‘Juara Sejati’
- 3 Bintang Baru ONE: BAD BLOOD Yang Layak Ditonton
- Grishenko Jadi ‘Underdog’ Kontra Malykhin: ‘Tak Apa Bagi Saya’
“The Terminator” telah melakukan tugasnya untuk mempelajari sang lawan. Menurutnya, pria 28 tahun itu memiliki beberapa senjata efektif. Namun, pria asal Blora ini unggul dari segi pengalaman. Ia telah menjalani 19 laga, sementara sang lawan baru melewati empat laga.
“Dia punya banyak keunggulan. Dia punya pengalaman dalam gulat, tetapi striking-nya juga bagus,” urai Sunoto.
“Saya unggul dari segi jangkauan dan lebih berpengalaman dalam MMA. Dua hal itu jadi keunggulan saya. Pengalaman adalah kunci dalam MMA.”
“Kita tak bisa bohong terkait pengalaman. Terlepas dari latar belakang yang kuat dalam gulat tradisional, dia kurang pengalaman di MMA. Saat melawan seseorang yang lebih berpengalaman [dalam laga terakhirnya melawan Song Min Jong], dia seperti kebingungan.”
“Kelemahannya pun terungkap.”
Permainan gulat Tial Thang jelas menjadi aset terbesarnya di ONE sejauh ini. Namun, Sunoto punya bekal pengalaman karena telah menghadapi berbagai petarung di divisinya.
Di usianya saat ini, ia menyadari bahwa kariernya mungkin tak panjang. Ia ingin memanfaatkan kesempatan yang tersisa untuk menciptakan legasi bagi generasi baru di tempat asalnya.
“Saya tak semuda dulu, tetapi masih berada dalam kompetisi tingkat tinggi. Saya ingin membuka jalan,” tegas Sunoto.
“Saya di sini untuk menghibur para penonton dan murid-murid saya juga akan menonton. Saya harus memberi contoh tentang semangat seorang pejuang.”
Setelah menjalani pemusatan latihan di Bali MMA, “The Terminator” merasa yakin bisa mengungguli Tial Thang di mana pun laga ini berlangsung. Ia memprediksi kemenangan akan berpihak padanya di Singapura nanti.
“Saya siap menghadapinya dalam area apa pun,” tambah Sunoto.
“Dalam bayangan saya, saya bisa menang lewat middle kick ke arah tubuh atau [kuncian] rear-naked choke pada ronde kedua. Karena dia petarung ortodoks, saya akan mencoba menjadi southpaw supaya tendangan saya bisa langsung mengenai perut.”
Baca juga: Bibiano Fernandes ‘Takkan Terintimidasi’ Kekuatan KO Lineker