‘Ini Akan Jadi Eksplosif’ – Petchmorakot Jabarkan Laga Kejuaraan Dunia Kontra Tawanchai
Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee berlaga untuk alasan yang lebih dari sekadar dirinya sendiri.
Saat superstar dengan pukulan keras ini mempertahankan sabuk emasnya melawan sang kompatriot Tawanchai PK.Saenchai dalam laga utama ONE 161 pada Kamis ini, ia juga akan bertarung demi sasana elite yang menaunginya.
Berasal dari Petchyindee Academy di Bangkok, pria berusia 28 tahun ini dikelilingi oleh para atlet lain yang sempat memegang sabuk emas Kejuaraan Dunia ONE.
Namun, para bintang itu tersingkir dalam beberapa tahun terakhir, meninggalkan Petchmorakot sebagai pria terakhir yang menyandang gelar itu. Oleh karenanya, mempertahankan sabuk ini akan memberinya sebuah makna tersendiri.
Ia berkata pada ONEFC:
“Itu sangat penting bagi saya. Pertama, saya membuat keluarga saya senang. Selain itu, menjadi sebuah kehormatan bahwa saya dapat mencetak reputasi bagi sasana saya.”
“Terlebih lagi, itu adalah kesempatan bagus untuk membuktikan pada diri saya bahwa saya adalah petarung yang bagus dan mampu mengesankan para pendukung saya.”
“Yang terpenting, kini sayalah Juara Dunia satu-satunya di Petchyindee. Jika saya kehilangan sabuk ini, takkan ada lagi sabuk Kejuaraan Dunia ONE tersisa di sasana kami. Maka, sayalah harapan terakhir bagi Petchyindee, dan saya harus melakukan yang terbaik untuk mempertahankan sabuk itu.”
Petchmorakot Rencanakan ‘Serangan Kuat Dan Berat’ Di ONE 161
Tentu saja, Juara Dunia ini akan menghadapi ujian berat malam ini.
Seperti Petchmorakot, Tawanchai yang masih berusia 23 tahun adalah pemukul keras dalam tingkatan elite yang membawa sepasang KO spektakuler beruntun.
Tetapi, dengan hanya empat laga di Circle ONE – dibandingan 11 bagi Petchmorakot – atlet fenomenal muda ini memiliki pengalaman yang jauh lebih sedikit dalam tingkatan ini. Dan, superstar Petchyindee itu melihatnya sebagai faktor terbesar yang membedakan mereka.
Petchmorakot menjelaskan:
“Bagi Tawanchai, saya kira saya memiliki kesempatan besar untuk bahkan meng-KO dirinya, karena ia masih kekurangan pengalaman di ONE. Jelas, ia adalah veteran di Thailand, tetapi saya tak mengira dirinya akan menjadi tugas berat saat kami bertemu di Circle ONE.”
Tak terkalahkan dalam lima laga beruntun, Petchmorakot membawa keyakinan luar biasa jelang laga pertahanan gelar Juara Dunia lainnya.
Namun, jangan salah – ia sama sekali tidak meremehkan lawannya dan bahkan mengakui bahwa sang penantang itu memiliki keunggulan tersendiri.
Penguasa featherweight Muay Thai ini berkata:
“Saya akan menggunakan pukulan dan siku saya. Saya akan terfokus pada serangan kuat dan berat. Karena saya tahu saya tak dapat menandingi [Tawanchai] dalam hal kecepatan.”
Di sisi lain, Tawanchai mengumumkan rencananya untuk menggunakan pukulan dan serangan siku kuat untuk melengserkan Petchmorakot.
Taktik seperti ini jelas akan menciptakan aksi keras dan kejutan besar, karena ia mencoba mengalahkan sang Juara Dunia dalam permainan rivalnya itu.
Petchmorakot sudah memiliki beberapa penyelesaian kuat, berkat tangan dan sikunya, termasuk KO via serangan siku atas Liam Harrison pada Desember 2018 di ONE: DESTINY OF CHAMPIONS.
Secara khusus, ia ingin menggunakan senjata tersebut dalam pertahanan gelar Juara Dunia ini.
Ia menambahkan:
“Nah, ini akan menyenangkan. Kami kebetulan mempersiapkan trik yang sama. Pukulan versus pukulan dan siku melawan siku, ini akan menjadi eksplosif.”
“Saya akan menghalanginya. Mimpinya takkan menjadi kenyataan. Saya akan melakukan apa pun untuk menjaga gelar saya selama mungkin.”