‘Ini Seperti Batman VS Superman’ – Demetrious Johnson Tentang Rodtang Di ONE X
Demetrious Johnson jelas memperhatikan segala sesuatunya jelang laga super dengan peraturan khusus pertama dalam sejarah ONE Championship ini.
Sang legenda MMA itu akan menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon dalam salah satu penampilan teratas di ONE X, Sabtu, 26 Maret.
Walau mereka akan beralih disiplin striking ke bela diri campuran selama empat ronde berdurasi tiga menit di Singapore Indoor Stadium, “Mighty Mouse” menganggap ia terancam dan akan bekerja keras untuk tiap detik laga itu – bahkan saat peraturan itu berada di ranah kegemarannya.
Johnson berkata:
“Rodtang berada di sasana yang hebat. Saya tahu ia sangat kuat. Saya tahu ia akan memiliki pertahanan takedown yang hebat. Saya tahu ia akan menyerang seperti kuda.”
“Ia adalah petarung Muay Thai terbaik di dunia, yang kini [berlatih] dalam bela diri campuran, maka tak ada yang akan mengejutkan saya. Kita hanya akan maju, bertarung, menguji kemampuan stand-up miliknya, menguji kemampuan grappling-nya, menguji segalanya dan hanya berkompetisi.”
“Jika saya bertahan pada ronde pertama, maka saya bertahan dari ronde pertama. Jika ia bertahan pada yang kedua, maka ia bertahan dari yang kedua. Kami akan terus bertarung sampai mereka berkata kita tak dapat bertarung lagi, dan kita akan lihat nanti.”
Rodtang dijuluki “The Iron Man” untuk rahang besinya – dimana itu memberinya keyakinan untuk maju melawan siapa pun – dan Johnson tak berharap menjadi orang pertama yang akan mengalahkan itu.
Faktanya, Juara Dunia MMA 12 kali ini mengetahui bahwa bahkan saat ia mencoba menerapkan game plan itu, ia akan seperti menekan tombol penghancur otomatis, dan bagi seorang atlet yang membangun kariernya dengan beraksi lebih cerdas dari rivalnya, ini bukan menjadi agendanya.
Pria asal Amerika Serikat itu berkata:
“Tidak, [saya tidak melihat cara untuk meng-KO dirinya di awal]. Rodtang pernah terpukul oleh semuanya. ‘Mini T’ [Danial Williams] mengenainya. Jonathan Haggerty mengenainya. Semua orang yang ia lawan, mengenainya.”
“Saya tak pernah menjadi atlet yang memasuki laga dengan mengandalkan diri saya untuk meng-KO atau mencetak submission atas seseorang. Saya akan masuk dan berpikir, ‘Ini akan menjadi laga 12 menit yang sangat panjang.'”
“Ini contohnya, jika Bruce Lee bertarung melawan Rodtang, apakah anda berpikir ia akan tetap berada di hadapannya sepanjang waktu dan membiarkan dirinya terkena serangan? Jelas tidak. Maka, apakah saya berencana beradu pukulan dengan Rodtang? Jelas tidak.”
“Saya akan melakukan ini: ‘float like a butterfly and sting like a bee.’”
Cukupkah 3 Menit Bagi Demetrious Johnson Mengunci Rodtang?
Bagi Demetrious Johnson, keunggulan paling jelas akan tiba pada ronde kedua dan keempat, dimana ia akan dapat menggunakan arsenal bela diri campuran sepenuhnya ke arah megabintang Muay Thai Rodtang Jitmuangnon ini.
Namun, sementara para pengamat meyakini “Mighty Mouse” akan mencetak submission atas pria Thailand itu jika laga mereka mencapai tahapan tersebut, Johnson tak seyakin itu karena durasi ronde tiga menit dalam MMA yang berbeda dari biasanya.
Johnson menegaskan:
“Tiga menit itu tak terasa. Saya melakukan sparing beberapa waktu lalu dan tiga menit berlalu, dan saya seperti, ‘Itu tiga menit?’ Dan pria yang lain berkata, ‘Ya, itu terlalu cepat.’ Saya menjawab, ‘Ya, saya tak dapat menyelesaikan apa pun!’
“[Ronde-ronde MMA] membuat saya dapat melakukan lebih banyak hal, namun hanya dalam tiga menit, dan dalam semua itu, laga ini akan dimulai di atas kaki.”
“Katakanlah saya membawa laga ke bawah dengan dua menit tersisa. Saya harus mulai mengincar submission, memukulinya, mencoba untuk melakukan ‘ground-and-pound’. Lalu, kita akan kembali ke Muay Thai. Ini adalah laga yang teramat sulit saat saya duduk dan membedahnya secara teknis.”
Tetap saja, Johnson tak mencapai puncak dan menerima predikat “GOAT MMA” dengan begitu saja. Sebaliknya, ia meraih itu dengan kecerdasannya, serta kemampuan untuk beradaptasi dan menemukan jalan keluar.
Pria asal AS ini berharap seluruh kualitas tersebut akan membawanya menuju kemenangan melawan “The Iron Man” – walau ia membayangkan sebuah laga yang berbeda antar dua pahlawan super.
“Mighty Mouse” menambahkan:
“Saat saya duduk dan memikirkan laga ini, untuk ronde pertama dan ketiga, itu pada dasarnya seperti Batman yang melawan Superman, dan ia mengetahui dirinya memiliki cincin kryptonite. Pada ronde kedua dan keempat, ia dapat menggunakannya, tetapi ia hanya memiliki tiga menit!”
“Saya memiliki tiga menit untuk mengalahkan pria ini. Maka, apakah saya kira ia dapat menerima serangan lutut di wajahnya? Jelas. Apakah saya mengira ia dapat menahan nafasnya jika saya menghentikan peredaran darah ke otaknya? Mungkin tidak.”
“Tetapi seperti yang saya katakan, saya berencana untuk memadukan semua itu dan hanya maju untuk bertarung.”