‘Inilah Waktunya Dia Beri Obor Itu’ – Nico Carrillo Ingin Bawa Era Baru, Kalahkan Nong-O
Nico “King of the North” Carrillo merasa seperti berada di ambang sejarah baru dalam dunia Muay Thai.
Pada Jumat, 22 Desember ini, bintang baru Skotlandia itu akan melawan salah satu atlet paling ikonik di disiplin ini, Nong-O Hama, dan ia tak sabar untuk membuktikan diri melawan mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai di ONE Friday Fights 46: Tawanchai vs. Superbon.
Ini memang sudah menjadi tahun yang luar biasa bagi Carrillo, yang meraih kontrak enam digit bersama ONE Championship setelah sepasang kemenangan TKO impresif di ONE Friday Fights.
Ia kini menempati peringkat #5 bantamweight Muay Thai dan ingin mengejar posisi puncak – yang dimulai dengan mengalahkan sang penantang #1 di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Pria berusia 25 tahun ini berbicara pada onefc.com/id jelang aksinya itu:
“Saya sangat senang saat [ONE] datang kepada saya dengan Nong-O.”
“Saya kira mereka mungkin akan memberi saya Saemapetch Fairtex atau Felipe Lobo terlebih dahulu. Laga itu, lalu mungkin sebuah laga lainnya sebelum Kejuaraan Dunia, tapi saya jelas mengambil kesempatan untuk melawan Nong-O.”
“Terutama setelah ia beranjak dari KO yang sangat buruk [di tangan Jonathan Haggerty]. Di usianya, saya hanya tak melihat dirinya dapat memulihkan diri dari itu dengan baik, maka ini mungkin waktu terbaik unutk melawannya. Lalu, maju untuk menjadi Juara Dunia tahun depan.”
Sampai kekalahannya di tangan Haggerty pada awal tahun ini, Nong-O menguasai divisi bantamweight Muay Thai dengan tangan besi. Pria Thailand itu membawa rekor 10-0 di ONE dengan lima KO beruntun, yang memastikan statusnya sebagai petarung terhebat sepanjang masa.
Terlepas dari kekalahannya, Nong-O masih meyakini dirinya memiliki kekuatan yang tersisa, dan Carrillo mengetahui bahwa sebuah kemenangan pada Jumat ini akan memberinya prestise luar biasa – dan bahkan kesempatan yang jauh lebih besar lagi dalam divisi ini.
Petarung sensasional Skotlandia itu mengincar laga dengan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai dan Kickboxing Haggerty, yang akan memberinya kesempatan menunjukkan bahwa ialah petarung non-Thailand terhebat dalam “seni delapan tungkai.”
Carrillo berkata:
“Tingkatan laga ini memang sangat masif. Banyak orang akan masuk ke dalam laga seperti ini dengan pemikiran seperti, ‘Saya takkan kehilangan apa pun, itu adalah Nong-O.’ Itu bukanlah pemikiran saya. Saya dapat saja kehilangan segala sesuatunya.”
“Karena, dalam permainan ini, itu seperti ular-tangga. Anda kalah di satu pertarungan, dan anda harus kembali berusaha berjuang untuk menuju puncak.”
“Mengalahkan Nong-O akan menempatkan saya sebagai salah satu petarung Muay Thai asing terbaik, di luar Haggerty, yang juga ada dalam pikiran saya. Maka, itu tentang maju melawannya untuk membuktikan siapa petarung Muay Thai asing terbaik dalam sejarah. Apakah saya, atau Haggerty?”
“Dan saya tak meremehkan Nong-O, karena saya tahu saya memiliki tugas besar di tangan saya, tapi hari saat saya bergabung dengan ONE Championship, saya memikirkan sabuk emas itu.”
Carrillo Puji Nong-O, Tapi Lihat Jalur Untuk Raih Kemenangan
Nong-O tak merangkum delapan kemenangan dalam Kejuaraan Dunia ONE secara kebetulan, sama seperti serangkaian gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium dan Rajadamnern Stadium Muay Thai itu bukanlah kebetulan.
Petarung berusia 37 tahun ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah beraksi di “seni delapan tungkai,” dan Nico Carrillo tak mengabaikan tingkatan kemampuan dan pengalaman itu.
Tetap saja, striker Skotlandia yang masih berkembang pesat itu mengetahui bahwa tak ada yang tak dapat disentuh, dan ia melihat beberapa area kelemahan untuk diincar di ONE Friday Fights 46.
Carrillo menjelaskan:
“Membiarkan dirinya mendapatkan momentum mungkin adalah kekuatan terbesarnya. Ia cukup sulit untuk dihentikan saat anda membiarkan dirinya menyerang.”
“IQ-nya adalah salah satu yang terbaik di dunia selama satu atau dua dekade terakhir. Ia adalah pemukul, penendang, segalanya yang luar biasa. Ia berkemampuan menyeluruh. Ia luar biasa.”
“Kelemahannya, dari apa yang saya pelajari, adalah bahwa ia menurunkan tangannya saat ia maju.”
“Saat ia terpojok, ia tak berusaha untuk menghindari serangan itu – ia hanya menunggu semua itu selesai agar dirinya dapat membalas. Lalu, saat ia melakukannya, ia masuk dengan tangan di bawah, maka ada banyak hal-hal kecil yang pasti akan saya eksploitasi pada 22 Desember nanti.”
Carrillo juga petarung berkemampuan tinggi, dimana ia memiliki teknik tinju dan tendangan keras yang dapat menciptakan permasalahan bagi lawan mana pun. Di luar itu, ia akan membawa atribut fisik dan mental untuk melawan Nong-O.
Tak hanya “King of the North” berharap menjadi lebih kuat saat mereka beradu, tetapi ia juga melihat bahwa keinginannya akan memberi kemenangan, dengan rival legendaris itu yang tak dapat menandingi motivasinya.
Carrillo menambahkan:
“Saya yakin ukuran tubuh akan menjadi faktor. Tapi tak hanya ukuran – juga kekuatan dan ketahanan.”
“Ini tak hanya datang dari ukuran tubuh saya. Ini ada dari saya yang berlatih eksplosif secara spesifik selama lima atau enam tahun terakhir. Itulah mengapa saya dapat dengan mudah mencapai berat badan ini, dan itulah mengapa saya dapat menjadi sangat eksplosif dan kuat di divisi ini.”
“Sebuah faktor lainnya adalah bahwa saya lebih muda, lebih haus. Nong-O sudah memiliki semuanya. Ia sudah memiliki sabuk, kekayaan, ketenaran itu. Saya yakin inilah waktu bagi dirinya untuk memberi obor itu ke petarung yang lebih muda dan haus, yang lebih layak mendapatkan perebutan gelar.”