‘Itu Tunjukkan Karakter Saya’ – Garry Tonon Bangga Atasi Kesulitan Demi Atasi Shamil Gasanov

Garry Tonon Shamil Gasanov ONE Fight Night 12 17

Laga pendukung utama ONE Fight Night 12 menjadi saksi bagaimana penantang #2 featherweight MMA Garry “The Lion Killer” Tonon meraih submission via kneebar luar biasa atas sosok yang sebelumnya tak terkalahkan, Shamil Gasanov – dan mungkin memberi kesempatan kedua memasuki Kejuaraan Dunia.

Kemenangan itu menjadi salah satu penampilan paling impresif dalam karier MMA profesional yang dijalani spesialis submission ini, karena ia bertahan dari kesulitan besar di awal.

Dalam detik-detik pembuka laga, Tonon menerjang dengan percobaan takedown. Pria Rusia itu bertahan dengan baik, menjebak “The Lion Killer” dalam posisi front headlock, dimana ia beberapa kali melepaskan serangan lutut keras ke kepala.

Setelah pertarungan itu usai, bintang Amerika ini menjelaskan dirinya mempersiapkan diri secara spesifik untuk mengatasi kemampuan gulat kuat dan serangan ground berbahaya milik Gasanov.

Tonon berkata pada ONEFC.com/id:

“Saya sangat menghormati permainan grappling Shamil, dan saya melihat situasi yang dapat saja terjadi dalam pertarungan ini, dimana ia mampu meraih posisi atas (top position). Dan, anda tahu, saya harus melatih pertahanan saya agar dapat keluar, dan itulah yang terjadi.”

“Maka, saya senang kami melakukan itu dalam persiapan kami.”

Sedikit babak belur dan berdarah-darah, Tonon mengatasi serangan kuat di awal itu. Lalu, di ronde kedua, ia mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan melakukan roll ke sebuah kuncian kaki yang dapat saja mematahkan lutut lawannya.

Tonon berkata submission itu adalah hasil dari latihan panjang di sasana, dan ia bangga dapat mengeksekusi teknik tersebut atas lawan yang sangat berbakat:

“Kami melakukannya jutaan kali di sasana, dan syukurlah, sangat keren untuk dapat melakukannya langsung kepada lawan kuat, seseorang sekuat Shamil. Salah satu grappler terbaik dalam MMA, jika anda bertanya pada saya. Maka, ya, itu sangat luar biasa.”

Bagi pemegang sabuk hitam BJJ berusia 31 tahun ini, kemenangan tersebut membawa kesan tersendiri karena itu membuktikan kemampuannya untuk berjuang mengatasi beberapa posisi sulit.

Menurut Tonon, ini adalah jenis pertarungan keras dan panjang yang menginspirasi dirinya bertransisi ke MMA.

Ia berkata:

“Untuk dapat berjuang melewati situasi sulit dan bangkit kembali, untuk dapat membangun naluri itu, untuk dapat memiliki keyakinan pada diri anda bahwa anda akan dapat mengatasi tantangan saat berbagai hal tak berjalan dengan baik …”

“… itu adalah bagian terbesar dari seni bela diri campuran, dan itulah mengapa saya terjun.”

“Rasanya sangat hebat bagi saya untuk menjalani waktu yang sulit pada ronde pertama, lalu maju dengan serangan besar pada ronde kedua dan tetap agresif, dan tetap masih berakhir seperti yang saya inginkan.”

“Itu sangat berarti bagi saya, anda tahu? Itu menunjukkan karakter saya, saya kira, dan itu menjadi bukti bagi diri saya sendiri jika saya belum mengetahuinya.”

Garry Tonon Kembali Incar Gelar Juara Dunia ONE Featherweight

Kemenangan submission mencengangkan yang dicetak Garry Tonon atas Shamil Gasanov mewakili lompatan yang sangat besar dalam kebangkitannya demi kembali mengincar sabuk emas featherweight MMA.

“The Lion Killer” mengetahui ini adalah laga yang sangat berisiko.

Lagipula, spesialis gulat asal Dagestan ini memasuki laga mereka dengan catatan rekor sempurna 13-0 dalam kariernya, dan baru sekali berkompetisi di ONE, yang hanya memberi sedikit kesempatan bagi Tonon untuk menilai kemampuan menyeluruh lawannya itu.

Setelah itu, petarung Amerika ini menjelaskan kesulitan melawan seorang rival seperti Gasanov:

“Anda tahu, adalah hal yang sulit bagi seseorang untuk melawan petarung yang tak terkalahkan, yang datang dari satu tempat dan hanya menjalani satu laga di organisasi ini.”

“Anda harus menebak seberapa bagusnya pria ini, karena ia hanya sekali bertarung melawan para pria terkuat di dunia.”

Dengan kemenangan atas penantang #5 yang ditakuti ini, sudah sewajarnya Tonon mengincar sebuah kesempatan lain demi merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight.

Grappler legendaris ini sempat menantang sabuk emas itu pada Maret 2022, dimana ia harus mengalami kekalahan KO mengejutkan di tangan pemegang gelar saat itu, Thanh Le.

Sejak itu, ia bangkit dari kekalahan satu-satunya dalam karier MMA-nya dengan sepasang kemenangan submission, yang kembali menempatkan dirinya di posisi terbaik untuk melawan penguasa divisi saat ini, Tang Kai, atau penantang #1 Le.

Dan bagi Tonon, merebut sabuk emas seberat 26 pound itu bukanlah keputusan sulit:

“Tentu saja, saya ingin bertarung demi [gelar] kejuaraan itu. Sekali lagi, saya kira itu selalu menjadi pembeda terbesar dalam bayaran anda. Itu selalu menjadi pembeda terbesar jika terkait ketenaran dan hal-hal seperti itu.”

“Saya ingin melawan para pria terkuat dalam divisi ini. Jadi, tahukah anda, apa pun, kapan pun saya dapat mendapat laga Kejuaraan [Dunia] itu, saya ingin mengambilnya.”

Selengkapnya di Berita

73127
AnatolyMalykhin ReugReugOumarKane Faceoff 1920X1280
Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled