Jackie Buntan Setelah Wondergirl: ‘Mereka Tahu Siapa Saya Sekarang’
Striker keturunan Filipina-Amerika Jackie Buntan mengetahui bahwa sebagian besar penggemar berharap Wondergirl Fairtex memenangkan laga mereka di ONE: FISTS OF FURY bulan lalu.
Lagipula, atlet fenomenal Thailand itu meraih kemenangan beruntun sejak debut promosionalnya tahun lalu, sementara warga California berusia 23 tahun itu mencetak penampilan perdananya di ONE Super Series.
Tetapi, pada akhirnya, Buntan keluar dari Singapore Indoor Stadium dengan kemenangan mutlak yang dominan – dan sebuah reputasi yang layak dalam dunia Muay Thai.
“Saya kira saya jelas terlihat sebagai kuda hitam jelang laga ini, dan itu sama sekali tidak apa-apa. Itu tidak melukai perasaan saya sedikit pun,” kata Buntan.
“Namun saya kira saya menempatkan nama saya di luar sana, dan mereka tahu siapa saya sekarang, maka saya bersemangat untuk kembali ke sana lagi.”
Segala sesuatunya berjalan dengan baik dalam laga divisi strawweight melawan Wondergirl.
Sorotan terbaiknya tiba pada akhir ronde pertama saat sebuah hook kiri menjatuhkan perwakilan Fairtex itu. Sesaat, atlet Filipina-Amerika ini nampak akan mencetak kemenangan KO cepat.
Wondergirl menampilkan kegigihan luar biasa untuk kembali bangkit dan bertanding selama tiga ronde, namun perwakilan Boxing Works ini tak ingin gagal dalam debutnya di panggung dunia.
- Victoria Lee: Menang Di Debut MMA Adalah ‘Kelegaan Besar’
- Alex Silva: Saya Akan Hentikan Minowa Di Ronde Kedua
- Highlight Laga Terbaik Dari ONE: FISTS OF FURY II
Buntan nampak dua langkah lebih maju dari rival asal Thailand itu, dengan teknik tinju dan footwork superior, kombinasi cross-hook yang leluasa, serta caranya masuk-keluar jarak dengan indah.
“[Laga itu untuk saya] seratus persen,” kata warga California ini. “Game plan dan strategi itu ada di sana, dan kami mengetahui ia akan melakukan apa yang dilakukannya, maka itu berlangsung sesuai keinginan saya dengan sempurna.”
“Saya kira kecepatan, penempatan waktu dan feint saya jelas menyulitkannya. Lebih banyak serangan yang saya daratkan padanya, saya melihat bahwa saya menyakitinya secara fisik, maka saya tahu saya harus melontarkan kedua tangan ini sepanjang laga dan itu berhasil.”
Walau penampilannya sangat impresif, Buntan mengakui bahwa ia cukup tegang jelang laganya di ONE: FISTS OF FURY.
Namun saat pintu Circle tertutup dan bel pertandingan berbunyi, kegugupan itu hilang dan ini menjadi permainan milik debutan muda itu.
“Saya merasa gugup dalam tiap laga, dan kali ini saya jelas mengalaminya di sini, karena ONE adalah perusahaan yang sangat besar,“ kenang Buntan.
“Saya ada di sini untuk laga pertama [rekan satu tim dan penguasa divisi atomweight] Janet [Todd]. Saya melihat semua media, lampu-lampu, kamera, serta tentunya penonton dengan jumlah besar, maka saya tahu apa yang harus saya harapkan menuju hal itu. Ini jelas membantu.”
“Itu sangat surealis – perjalanan dari ruang pemanasan ke penanda walkout saya itu sangat cepat. Saya seperti, ‘Ya Tuhan, saya tak siap untuk ini.’ Namun saat saya masuk ke arena dan saling menyentuh sarung tangan, waktu seperti berjalan lebih pelan. Saya merasa seperti berada di gerakan lambat, dan itu terasa sangat nyaman.”
Setelah penampilan mengejutkan itu, Buntan menerima dukungan luar biasa dari keluarga dan teman-temannya di Amerika Serikat. Ia juga mendapat banyak penggemar baru dari negara dimana orang tuanya berasal – Filipina.
Kini, striker yang berbasis di California itu berharap ia dapat berkompetisi di ibukota Filipina itu ketika pandemi COVID-19 berakhir.
“Saya jelas merasa seperti memiliki satu negara yang mendukung saya di rumah. Saya merasakan itu bersama saya, dan saya membawanya ke arena,” kata Buntan. “Saya tak dapat berhenti berterima kasih untuk seluruh kasih dayang dan dukungannya.”
“Bagi semua pendukung saya dari Filipina, saya mencintai kalian dan berharap saya akan dapat bertarung di Manila saat seluruh kegilaan ini berlalu.”
Baca juga: Inilah Para Petarung Wanita Di ONE Atomweight World Grand Prix