James Nakashima Incar Penguasa Divisi Welterweight: ‘Saya Siap Maju’

James Nakashima DC 8052

Penantang divisi welterweight tak terkalahkan James Nakashima belum lama berkompetisi di dalam Circle, namun itu tidak berarti dirinya membuang waktu di luar arena.

Faktanya, atlet asal Amerika Serikat itu telah menggunakan waktunya dengan bijak untuk mengasah dirinya kembali sementara mengincar perebutan gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight.

Welterweight contender James Nakashima 🇺🇸 remains undefeated with a POWERFUL unanimous decision win over Japanese legend Yushin Okami!

Welterweight contender James Nakashima 🇺🇸 remains undefeated with a POWERFUL unanimous decision win over Japanese legend Yushin Okami!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship on Friday, August 2, 2019

Di bulan Agustus 2019, Nakashima meraih kemenangan terbesar dalam karier bela diri campurannya, mengalahkan legenda Jepang Yushin Okami pada ajang ONE: DAWN OF HEROES di Manila, Filipina.

Nakashima menderita cedera dalam kontes tiga ronde tersebut, namun ia berhasil bertahan sebelum meraih kemenangan mutlak.

Pria AS berusia 31 tahun ini hampir mencetak submission atas Okami dengan kuncian neck crank pada stanza pembuka, menjatuhkannya dengan sebuah cross kiri dan melepaskan permainan atas keras pada ronde kedua, lalu membuat atlet Jepang ini kelelahan pada ronde terakhir untuk meraih penampilan menakjubkan.

“Secara mendalam, melihat dimana permainan saya, laga bersama Okami itu adalah sebuah pertandingaan yang bagus bagi saya,” kata perwakilan MMA Lab ini. “Saya kira saya mungkin akan mendapatkan penyelesaian, tetapi itu tidak terjadi.”



Setelah kemenangan pivotal tersebut, grappler yang berbasis di AS ini melihat kembali rekaman pertandingannya dan menyadari dimana ia dapat berkembang.

Dengan pengetahuan tersebut, ia pergi ke Milan, Italia, untuk mengasah kemampuannya bersama Juara ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix Giorgio “The Doctor” Petrosyan.

Ia lalu kembali ke MMA Lab di Phoenix, Arizona, dimana ia terus mengembangkan dirinya dan membenahi kekurangannya.

“Saya menderita cedera MCL dan ACL yang sangat buruk dalam laga melawan Okami, dimana butuh tiga bulan untuk memulihkan diri, namun saya masih berlatih dalam waktu tersebut sebisa saya. Saya menghabiskan lebih dari setengah periode tersebut di Italia dengan Team Petrosyan. Itu adalah tur ketiga saya di sana, dan itu seperti sembuh sendiri di sana,” sebut Nakashima.

“Secara keseluruhan, saya tidak menyukai titik dimana permainan saya berada. Saya tidak menyukai tingkat permainan stand-up saya. Saya tidak menyukai dimana permainan ground saya berada, terkait dengan penyelesaian atas lawan-lawan saya. David Michaud, Benson Henderson, yang menjadi rekan latihan utama saya, serta beberapa pegulat divisi utama sangat membantu saya.”

James Nakashima kicks Yushin Okami while his beard sways

Segera setelah itu, ada sebuah tantangan lain yang harus ia taklukkan. Saat pandemi COVID-19 menutup berbagai bisnis di Amerika Serikat, Nakashima tak dapat berlatih di MMA Lab atau bahkan sebuah pusat kebugaran.

Tetap saja, ia memiliki determinasi untuk terus berlanjut mengembangkan kemampuannya sementara dirinya tetap berada dalam kondisi terbaiknya.

“Saya memutuskan untuk melakukannya sendiri,” kata Nakashima.

“Saya mendapatkan matras saya, karena saya memiliki tempat parkir di belakang rumah kami. Ada beberapa teman saya yang datang setiap hari, dan kami hanya melakukan latihan stand-up yang kami lakukan di Italia. Saya senang dengan permainan saya saat ini dan arah yang saya tuju.”

Saya merasa bahwa sejak awal Maret, saya telah membangun sebuah pondasi dengan teknik dasar sederhana dalam jiu-jitsu, stand-up dan gulat. Saya banyak berlatih tinju bersama pelatih saya, serta selama [pembatasan sosial], saya dan pelatih saya masih dapat melakukan latihan individu satu atau dua kali dalam seminggu.”

“Namun saya merasa bahwa kepentingan saya untuk mengambil inisiatif yang harus dilakukan karena virus corona ini memaksa saya mengerjakan hal-hal yang harus saya perhatikan, dimana saya menemukan kembali permainan saya.”

James Nakashima dishes out some ground and pound at ONE: ROOTS OF HONOR

Dipersenjatai dengan keyakinan diri itu, Nakashima sangat ingin kembali beraksi. Kali ini, ia mengincar posisi sang penguasa divisi welterweight ini, Kiamrian “Brazen” Abbasov.

Pejuang Kirgistan ini telah mencapai berbagai hal besar sejak ia kalah dari Luis “Sapo” Santos dalam debut promosionalnya.

“Brazen” mengatasi atlet sensasional Malaysia Agilan Thani dengan submission pada ronde pertama di bulan Desember 2018, menghentikan Okami melalui TKO pada ronde kedua di bulan Mei 2019, serta mendominasi pemegang gelar Zebaztian “The Bandit” Kadestam sebelum meraih kemenangan mutlak dan gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight bulan Oktober lalu.

Nakashima telah memperhatikan rangkaian kesuksesan Abbasov ini, dimana ia akan menginginkan sebuah kesempatan untuk menantangnya demi sabuk emas itu.

“Ia petarung yang sangat kuat dan liat,” kata atlet AS ini. “Saya rasa ia masih hijau, secara teknis. Ia memiliki kekuatan dan ledakan besar. Saya siap untuk maju. Saya akan ingin melawannya.”

American mixed martial artist James Nakasima walks around the Circle

Kiamrian Abbasov merasakan hal yang sama.

Bulan Juni ini, “Brazen” menyampaikan keinginan untuk mempertahankan gelarnya melawan atlet asal AS itu dan berpikir bahwa mereka akan menikmati sebuah “laga yang luar biasa.”

Sementara Nakashima menyetujui hal itu, ia juga meyakini bahwa dirinya dapat mematahkan serangan bintang Kirgistan ini dan merebut gelar Juara Dunia ONE Welterweight.

“Saya telah melakukan segala sesuatu semampu saya. Saya telah mengalahkan pria yang mengalahkannya [Santos]. Saya adalah petarung berikutnya,” tegas atlet AS tak terkalahkan ini.

“Saya tidak mengira ada siapapun di dunia, bahkan Abbasov, yang dapat menahan saya. Kemampuan stand-up miliknya memang kuat, dan itu akan menjadi bagian terpenting dalam laga ini bagi saya.”

“Terkait seberapa cepatnya laga, ia tidak akan ada di sana selama 25 menit. Saya akan ada di sana karena ia tidak menginginkannya sebesar saya. Adalah kecepatan dan tekanan spesial itu yang saya persiapkan.”

Mungkin memang hanya masalah waktu sebelum Nakashima kembali ke dalam Circle dan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan para penggemar di seluruh dunia seberapa jauh ia melangkah.

Baca juga: Pertaruhan Besar Bagi Para Bintang Di ONE: A NEW BREED II

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball