Jarred Brooks Melihat Jauh Ke Depan Saat Ia Incar Pacio Di 2022
Jarred “The Monkey God” Brooks adalah pria dengan misi besar. Ia bahkan akan memastikan itu.
Seniman bela diri campuran asal Amerika Serikat itu mengincar gelar Juara Dunia ONE Strawweight dan mengambil langkah besar menuju mimpinya itu dengan mencetak submission atas bintang Filipina Lito “Thunder Kid” Adiwang dalam debut promosionalnya di ONE: NEXTGEN III pada November lalu.
Kemenangan itu menarik perhatian para penggemar di seluruh dunia, memberi Brooks posisi peringkat ketiga dalam divisi strawweight, serta menjadikannya ancaman serius bagi sang penguasa Joshua “The Passion” Pacio, yang juga berlatih bersama Adiwang di Team Lakay.
Brooks jelas menutup tahun 2021 dengan ledakan besar dan ia berencana untuk membangun momentumnya pada tahun baru ini.
Dalam wawancara khususnya bersama ONEFC.com/id, mantan bintang gulat ini melihat kembali kemenangan dominannya atas Adiwang, berbicara tentang kontroversi di dalam laga, dan mengarahkan sasaran pada beberapa rival dalam disiplin ini.
ONE Championship: Terdapat banyak emosi jelang laga anda melawan Lito Adiwang. Mari kita lihat kembali saat itu. Seperti apakah keadaan anda saat minggu pertandingan?
Jarred Brooks: Ya, sangatlah sulit untuk mencapai ke sana. Saya tiba [di Singapura] satu setengah hari sebelum laga, dan saya harus dikarantina selama 12 jam. Lalu, pada hari penimbangan badan, saya hanya menimbang badan, bertemu dengan media sehari sebelumnya, serta langsung bertanding.
Saya mendapatkan waktu tidur mungkin delapan jam dari 48 jam itu. Kami awalnya kehilangan penerbangan ke Jepang, maka kami dialihkan ke London. Lalu kami menjalani transit selama 10 jam di London. Saat saya berkata, “Cubit saya, saya merasa seperti bermimpi,” saya benar-benar merasa seperti bermimpi.
ONE: Bagaimana tentang debut anda? Apa rasanya akhirnya dapat bertemu dengan Lito di dalam Circle?
JB: Di dalam arena, saat saya merasakan Lito, tepat saat saya merasakannya sejauh teknik grappling, saya merasa seperti, ‘Ok, saya kira ini akan [menjadi] perjalanan mulus bagi saya.’
Saya hanya benar-benar melihat di mana ia berada, sebagai seorang striker. Anda kenal saya. Jika saya melawan striker terbaik di dunia, saya akan bermain grappling. Dan jika saya melawan para grappler terbaik dunia, maka saya akan beralih ke striking. Itulah permainan ini.
Saya takkan berkata bahwa Lito adalah lawan yang lebih lemah dari yang saya duga, namun ia jauh lebih mudah dari apa yang saya bayangkan. Tetapi ya, itu adalah laga yang hebat, dan itu tak dapat berjalan lebih baik lagi, menurut saya.
ONE: Setelah masa istirahat yang anda jalani jelang penampilan pertama anda di ONE, seberapa penting kemenangan itu bagi anda?
JB: Saya tak terlalu suka bertindak gila setelah sebuah kemenangan, namun saya berada dalam organisasi yang besar, dan saya ingin mendorong diri saya untuk meraih posisi tertinggi dalam konteks penggemar, karena itu saya harus membuat diri saya dikenal. Maka, itulah kunci terbesarnya.
Saya kira saya mengatasi bagian bela diri campuran itu. Sekarang hanya mencoba membangun para penggemar dan mencoba tetap berinteraksi dengan para penggemar saya.
ONE: Dengan menghentikan Lito dan menjadi sangat dominan dalam laga itu, apakah itu memberi pesan bagi seluruh penantang lainnya dalam divisi?
JB: Saya kira semua orang dalam divisi itu mengetahui siapa saya sebelum saya masuk ke sana. Namun kini saya ada di sini. Maka, siapa pun yang ingin mencoba masuk dan menguji diri mereka sendiri, saya akan menunjukkannya.
ONE: Yang terbaru, Mark Sangiao berkata pada media Filipina bahwa Lito tidak mengenai anda di bagian vital anda. Apakah ada komentar tentang itu?
JB: Nah, maksud saya, itu yang selalu dikatakan setiap waktu, bukan? Ia mengatakan itu, tiap penggemar Filipina mengarah dan mengatakan itu juga.
Maka, saya tak akan ingin maju dan berkata bahwa saya mendominasi seseorang, tetapi ya, saya mendominasinya sepanjang waktu. Saya mengamankan front headlock, dan anda dapat mendengar bunyinya. Maka saya seperti, ‘Apa yang mereka bicarakan di sini?’
Anda juga melihat wajah saya setelah itu. Ya, ia menendang saya di kaki dengan tulang keringnya, namun ia juga menyarangkan lututnya di selangkangan saya.
Saya tak memiliki sesuatu melawan Team Lakay, tetapi nampaknya setiap kali Lito kalah, mereka memiliki alasan. Seperti terakhir kali dengan [Hiroba] Minowa, saya tak memgira Minowa tap-out. Itu tak nampak seperti ia tap-out.
Saya mendominasi atletmu, dan saya kira anda hanya marah tentang itu. Anda ingin mengemukakan tiap alasan di dalam buku tentang mengapa itu terjadi, seperti mengapa itu tak berjalan sesuai kemauan anda.
Maksud saya, jika itu terjadi pada saya, mungkin saya akan lebih merelakan. Saya mungkin akan tetap berkata seperti, ‘Lito, kamu melakukan pekerjaan yang bagus. Kamu maju dan melakukan pekerjaanmu.’
Mark adalah pelatih yang hebat, namun ia harus tetap ada dalam ranahnya melatih.
ONE: Kini, setelah anda meraih kemenangan besar di bawah sabuk anda dan memasuki jajaran peringkat lima besar, siapakah yang ingin anda lawan pertama kali?
JB: Minowa adalah sebuah laga yang bagus bagi saya. Ia masih muda. Saya kira itu akan menjadi ujian yang bagus bagi saya, melawan seseorang di jajaran empat besar yang sebanding.
Kami berdua mengalahkan Lito. Kami memiliki lawan yang sama, dan ia mengalahkan Alex Silva. Ia mengalahkan dua pria teratas. Saya kira kita seharusnya melakukan itu terlebih dahulu dan membuat pria yang manis itu [Joshua Pacio] nampak sedikit lebih buruk rupa.
ONE: Berbicara tentang sang juara, karena anda telah mendominasi salah satu rekan timnya dan mendengar komentar pelatih mereka, apakah ia akan ingin meraih penebusan bagi Team Lakay?
JB: Ya, ada tekanan yang dipikulnya untuk meraih kemenangan bagi timnya. Josh memiliki IQ tanding, dan saya mengerti ia memiliki IQ tanding.
Namun pada akhirnya, ini adalah permainan catur dan saya kira saya telah menjalani seni bela diri campuran – seluruh jenis seni bela diri campuran – lebih banyak dari Josh berdasarkan dasar wushu dan hal-hal seperti itu.
Saya kira ini akan menjadi laga yang sangat menarik saat itu terjadi. Saya harus melewati Minowa terlebih dahulu. Minowa telah berada dalam rangkaian kemenangan untuk sementara waktu, dan saya akan beraksi seperti Arnold Schwarzenegger atas dirinya.
ONE: Jadilah penata tanding dan rancang tahun 2022 yang sempurna bagi anda. Berapa kali anda ingin bertarung dan melawan siapa saja?
JB: Saya hanya satu laga lagi dari bertarung melawan Josh. Saya kira Minowa itu nomor satu dalam daftar ini. Lalu, kita beranjak dari sana dan mendapatkan Pacio. Dan itu tergantung dirinya. Itu hanyalah sebuah uji kesabaran. Saya siap langsung bertarung setelah Hiroba, jika ia menginginkannya.
Namun ia harus menjadi sangat, sangat siap. Saya sangat ingin mendapatkan laga yang bagus dengan Josh, dan saya tak ingin berakhir sampai waktu habis, namun saya ingin merasakan sesuatu di dalam kepala saya yang berkata seperti, ‘Oh, ya, pria ini sangat bagus.’ Anda tahu?
Saya berada di tiga teratas. Saya dapat melakukan apa pun yang saya inginkan. Saya merasa saya berada di jarak bebas saat ini. Maka itu, ya, bersiaplah, lima besar – semua dalam divisi strawweight ini. Saya merasa seperti pria yang memiliki misi besar. Saya melihat jauh ke depan. Saya ada untuk itu.
Baca juga: Lito Adiwang Lihat Kekalahannya Akan Picu ‘Aksi Hebat’ Di 2022