Jihin Radzuan Tatap Laga ‘Epik’ Hadapi Bi Nguyen
Jihin “Shadow Cat” Radzuan tengah sabar menanti kesempatan untuk kembali berlaga dalam ranah seni bela diri campuran.
Kondisi global terkait mewabahnya COVID-19 telah memaksa ONE Championship untuk menunda beberapa ajang dan mengatur kembali jadwal dalam beberapa pekan terakhir. Dan atlet berusia 21 tahun asal Malaysia ini pun menggunakan waktu yang ada untuk melihat peta persaingan di divisi atomweight perempuan ONE.
Setelah dalam beberapa pekan terakhir menganalisa pesaingnya, Jihin kini telah menemukan satu lawan sempurna yang ingin ia hadapi di atas Circle nanti.
Seniman bela diri asal Johor Bahru ini ingin menantang atlet populer berdarah Vietnam-Amerika Bi “Killer Bee” Nguyen, yang telah mendapatkan banyak simpati dari para penggemar di dunia berkat penampilan beraninya di atas Circle.
“Saya melihat Bi sebagai seseorang yang senang melaju, apakah saat dalam posisi dominan atau saat mencoba menunjukkan kemampuannya dalam berlaga. Dia tak pernah mundur,” jelas Jihin.
“Dalam semua laganya sejauh ini, dia telah menunjukkan keberanian luar biasa dan hati yang besar untuk bertarung. Saya ingin berhadapan dengan seseorang yang seperti itu.”
Analisa Jihin terkait rivalnya di divisi atomweight itu tak salah. Sejak hadir di “The Home Of Martial Arts” tahun lalu, keberanian untuk bertarung dengan lawan-lawannya, serta determinasi untuk sukses nampak jelas dalam setiap penampilan Bi Nguyen.
- Priscilla Hertati Lumban Gaol Ungkap Laga Terpenting Bagi Dirinya
- Stefer Rahardian Berbagi Tentang Panggilan ‘Captain Indonesia’ Yang Diberikan Rekannya
- ‘Rocky’, Film Ikonik Yang Beri Inspirasi Pada ‘The Terminator’ Sunoto
Bi, atlet berusia 30 tahun yang sebelumya berkompetisi dalam serial populer Survivor, mampu menciptakan laga debut yang spektakuler pada April 2019.
Di depan para fan yang memenuhi Mall Of Asia Arena di Manila, Filipina, ia mampu menghentikan Dwi Ani Retno Wulan lewat TKO pada stanza pembuka.
Meski sempat harus mengakui keunggulan Bozhena “Toto” Antoniyar lewat keputusan terbelah dalam laga penuh aksi pada bulan Juli, “Killer Bee” kembali pada jalur kemenangan dua bulan kemudian dengan mengalahkan Puja “The Cyclone” Tomar dalam sebuah laga ONE Super Series Muay Thai.
Bi kembali beralih pada seni bela diri campuran dengan menghadapi Juara Dunia dua-disiplin ONE Stamp Fairtex, dan meski harus kalah lewat keputusan mutlak, ia tak pernah mundur dalam laga melawan bintang asal Thailand tersebut.
Serangkaian performa mengagumkan tersebut mendapat sorotan dari “Shadow Cat,” yang percaya bahwa seluruh fan di dunia akan terperanjat saat menyaksikan laga eksplosif antara keduanya jika diberi kesempatan untuk saling unjuk kemampuan.
“Saya percaya itu akan jadi laga hebat jika kami bertemu. Dia kerap menampilkan aksi hebat, dan hal serupa juga ada dalam diri saya,” tutur atlet asal Malaysia ini.
“Kita bisa saling memaksa satu sama lain untuk menampilkan yang terbaik. Mungkin saja hasilnya akan berbeda, tapi berdasarkan apa yang telah saya lihat, saya yakin pertemuan kami akan menjadi sebuah pertarungan epik.”
Jihin, Juara Dunia Wushu dan pemegang sabuk ungu Brazilian Jiu-Jitsu, sejauh ini memang selalu terlibat dalam laga-laga hebat.
Sejak melakoni laga debut seni bela diri campuran profesional pada Juli 2017, atlet asal Johor Bahru tersebut telah mencatatkan rekor 5-2, dengan 60 persen rasio penyelesaian.
Itu termasuk kemenangan sensasional atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Jenny “Lady GoGo” Huang dan kontender top asal Indonesia Priscilla Hertati Lumban Gaol.
Jika hasrat Jihin untuk berlaga menghadapi dan mengalahkan Bi Nguyen terkabulkan, maka ia akan satu langkah lebih dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi Juara Dunia seni bela diri campuran pertama dari Malaysia.
Namun untuk saat ini, “Shadow Cat” akan sabar menanti sambil berharap mendapat tawaran untuk berlaga dalam waktu dekat.
“Saya senang untuk kembali sesegera mungkin, namun saya menghormati apa yang telah ONE lakukan sejauh ini terkait situasi COVID-19,” tuturnya.
“Mungkin setelah semua ini berakhir, itu akan menjadi waktu yang tepat untuk kembali.”
Baca Juga: Submission Paling Efektif Dalam Sejarah ONE Championship