Jomary Torres Hentikan Laju Rika Ishige Di Makau
Rika “Tinydoll” Ishige memang mendapatkan lebih banyak dukungan, namun Jomary “The Zamboanginian Fighter” Torres juga adalah seorang prospek yang menjanjikan. Laga divisi atomweight mereka di ONE: KINGS & CONQUERORS pada hari Sabtu, 5 Agustus, akan memutuskan siapa dari antara atlet tak terkalahkan ini yang akan membuktikan kegemparan itu.
Keduanya memiliki momen terbaik, termasuk sebuah ronde pertama yang dominan dari Ishige yang berusia 28 tahun, namun “The Zamboanginian Fighter” akhirnya mencetak sebuah kemenangan submission dalam stanza kedua yang menegangkan.
Ishige memulai ronde pertama dengan senyuman khasnya, sementara atlet Filipina berusia 21 tahun itu sangat tenang dalam pergerakannya dan membaca penempatan waktu dari serangan lawan. Pertukaran awal ini menjadi saksi “Tinydoll” yang membalas tendangan keras Torres dengan takedown, menggunakan kendali atas (top control) yang baik dan pergerakan efisien di posisi ground.
Namun, jelas bahwa ledakan dari Torres akan selalu menjadi faktor utama, saat ia berusaha keluar dari berbagai posisi buruk.
Permainan ground atlet Thailand itu nampak lebih terasah saat ia menghabiskan mayoritas waktu di stanza pembuka di posisi atas, mengincar pass dan submission. Ia nampak nyaman saat mengendalikan laga di atas kanvas, namun nampak bahwa lawannya hanya membutuhkan beberapa detik untuk keluar dari berbagai posisi sulit.
Ishige bernafas dengan berat saat ia memasuki pojok ring di akhir ronde pertama, sesuatu yang belum pernah dilakukannya sebelum laga ini.
Terlepas ketinggalannya pada ronde pertama, perwakilan Catalan Fighting System itu terpacu oleh beberapa kesuksesan yang diraihnya dalam stanza itu dan menyerang keras. Arah pertandingan pun beralih saat ia menangkap salah satu tendangan wanita Thailand itu dan menjatuhkannya ke atas kanvas setelah menyarangkan beberapa serangan keras.
Walau “Tinydoll” mampu melakukan scramble untuk kembali ke atas kakinya, ia tak dapat menghindari serangan lawan dan kembali terjatuh dengan sebuah pukulan kanan keras yang mengikuti tendangan ke arah tubuh.
Wanita Filipina ini menyerang dengan ground and pound keras saat Ishige berusaha melindungi diri, sebelum akhirnya menggunakan posisi tersebut untuk mengamankan kuncian rear-naked choke.
Ini adalah kemenangan besar bagi Torres, yang membawa catatan rekornya menjadi 2-0, dan kini akan mampu mengimbangi kegemparan yang diciptakan oleh “Tinydoll” sebelum laga ini. Dengan kekuatan dan durabilitas, Torres akan menjadi sebuah kekuatan yang harus diperhitungkan dalam divisi ini.
Ishige memang menderita kekalahan untuk pertama kalinya, namun ia menunjukkan kemampuannya pada ronde pertama — sebuah kemampuan yang dapat memberinya kemenangan atas lawan lain. Ia tak akan terlalu terdampak saat dirinya terus mengumpulkan pengalaman dan selalu menghibur para penonton.