Jonathan Di Bella Raih Gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing Di Laga Epik Kontra Zhang Peimian
Para penggemar mengharapkan aksi cepat nan keras antara Jonathan Di Bella dan “Fighting Rooster” Zhang Peimian demi gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing yang masih lowong, dan kedua striker luar biasa ini memberikan itu dengan lima ronde yang sangat menegangkan.
Bintang Italia-Kanada Di Bella membawa pulang sabuk emas itu setelah meraih keputusan mutlak di laga utama ONE 162 pada Jumat, 21 Oktober, dimana ia memastikan kemenangan dengan knockdown dramatis atas remaja fenomenal Tiongkok itu pada ronde kelima.
Seperti yang diharapkan, laga ini dimulai dengan ritme cepat di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Kedua pria itu menghantamkan tendangan rendah keras, dan Zhang meyambungkan beberapa hook kiri keras. Warga Montreal ini berkembang dalam laga dan berulang kali menemukan sasaran bagi straight kirinya, sementara “Fighting Rooster” yang masuk berusia 19 tahun itu menghukum paha rivalnya.
Aksi itu kembali memanas saat stanza kedua berlangsung. Di Bella, yang berusia 26 tahun, menyerang dengan pukulan straight dan tendangan kiri, serta meraih keunggulan dalam pertukaran tinju, tapi Zhang memasukkan tendangan rendah lainnya ke arah kaki depan rivalnya itu.
“Fighting Rooster” mengencangkan rahangnya sebelum menyerang dengan pukulan kanan dan hook kiri pada pertengahan ronde kedua, walau Di Bella juga membalas dengan hook depannya ke arah petarung Tiongkok ini.
Perwakilan Team Di Bella Kickboxing ini lalu menunjukkan teknik tinjunya dengan jab tajam pada ronde ketiga, sementara Zhang jelas merasakan strategi tendangan rendahnya mulai berbuah.
Lalu, “Fighting Rooster” menambahkan beberapa serangan keras ke arah tubuh, yang membuka celah bagi hook kanan Di Bella untuk kembali bermain.
Intensitas ini tak berkurang pada ronde-ronde kejuaraan. “Fighting Rooster” membalas serangan yang datang dari Di Bella dengan tendangan rendah keras, namun pria asal Italia-Kanada itu mempersiapkan straight kiri dan menunggu untuk menyerang balik.
Dari titik itu, Zhang mencetak kerusakan dengan hook kirinya, dan keduanya bertukar kombinasi keras dengan tingkatan yang sama seperti pada stanza pembuka.
Segalanya masih berimbang pada ronde terakhir. Dan, walau menerima beberapa hook kiri dan pukulan kanan keras di awal, Di Bella akhirnya mendaratkan serangan yang mengubah arah laga.
Setelah gagal menyarangkan kombinasi cross-hook, ia melepaskan tendangan tinggi kiri yang mengenai rahang atlet Tiongkok itu.
Zhang terjatuh dan hampir tak dapat melewati hitungan wasit, tetapi ia akhirnya tetap mampu bertahan. Di Bella segera menekan dan mencari penyelesaian, tetapi walau ia tak dapat mengamankan itu, jelas bahwa knockdown tersebut – dan poin 10-8 di ronde ini – akan berdampak besar bagi hasilnya.
Ketiga juri berpihak pada Di Bella, dan hasil ini menjadikannya Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing yang baru setelah laga klasik di atas panggung dunia itu.
Masih menyandang rekor sempurna 11-0 dalam karier kickboxing profesionalnya, bintang kelahiran Kanada ini kini menjadi pria pertama yang menjadi Juara Dunia Amerika Utara dalam divisi khusus striking ONE.
Ia juga mewakili era baru dengan merebut sabuk emas yang ditinggalkan oleh mantan pemegang gelar dan ikon Thailand Sam-A Gaiyanghadao.