Jonathan Haggerty Yakin Rodtang Adalah ‘Lawan Sempurna’ Bagi Dirinya
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Jonathan “The General” Haggerty mengatakan ia akan menjadi terlalu teknikal dan kuat bagi Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon.
Atlet asal London ini tampil fenomenal saat ia mengalahkan Sam-A Gaiyanghadao dan merebut gelar Juara Dunia dalam laga terakhirnya, dimana keyakinan dirinya saat ini sangat tinggi.
Lawannya pada ajang ONE: DAWN OF HEROES di Manila, Filipina, hari Jumat, 2 Agustus itu telah mencetak rekor sempurna 4-0 bersama “The Home Of Martial Arts” untuk meraih perebutan gelar ini.
Rodtang juga memiliki catatan rekor keseluruhan 256-41-10, tetapi sang Juara Dunia itu membuktikan bahwa angka tak berarti apapun saat ia mengalahkan Sam-A di Jakarta, terlepas selisih 400 laga.
ONE Flyweight Muay Thai World Champion Jonathan Haggerty is absolutely SMASHING it ahead of his first World Title defense against Rodtang!🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Monday, July 1, 2019
“Hal terutama [yang kemenangan itu berikan pada saya] adalah keyakinan diri, mengetahui saya dapat berada di dalam sana dengan petarung sekaliber itu dan tidak harus khawatir,” jelasnya.
“Saya berada di puncak saat ini, dan siapapun yang mereka tempatkan di hadapan saya, saya akan lawan dan kalahkan – itulah rencana di kepala saya. Saya merasa seperti pria terbaik saat ini, namun ada banyak orang yang ingin mencoba merebut gelar Juara Dunia itu dari saya.”
“Memenangkannya adalah satu hal, namun mempertahankannya itu berbeda. Siapapun yang menginginkannya dapat datang dan mencoba, namun saya cukup yakin itu akan tetap ada bersama saya.”
Walau Sam-A dan Rodtang telah menjadi praktisi “seni delapan tungkai” seumur hidup mereka, secara statistik mereka tidak jauh berbeda.
Perwakilan Jitmuangnon ini bergerak maju dengan kombinasi tinju tanpa henti dalam gaya tipikal muay mat, dimana itu menciptakan laga cepat nan menghibur tiap kalinya.
Namun, “The General” telah memperhatikan “The Iron Man” dan meyakini bahwa gaya teknis dan kekuatan di kedua belah tangannya akan menjadi penawar bagi serangan lawannya itu. Inilah mengapa ia dengan hormat menantangnya hanya beberapa saat setelah ia merebut sabuk emas itu.
Muay Thai warriors Jonathan Haggerty and Sam-A put on a Bout of the Year contender! 😱
Muay Thai warriors Jonathan Haggerty and Sam-A put on a Bout of the Year contender! 😱Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Saturday, May 4, 2019
“Tak ada keraguan tentang itu, ia seperti tank, tetapi di mata saya, ia adalah lawan sempurna bagi saya,” kata Haggerty.
“Saya telah mempelajarinya cukup lama, dan saya juga sudah cukup lama menginginkan laga ini. Dengan tidak merendahkannya, saya kira ia seperti memiliki satu dimensi saya. Dengan Sam A, ia bergerak lebih banyak dari pria Thailand biasanya, dan itu cukup sulit – saya harus banyak berpikir – namun dengan Rodtang, saya kira ia hanya memiliki satu dimensi.”
“Ia akan maju dengan pukulan kuat dan ia akan terbuka, dan jika ia mengira dirinya dapat berdiri di tengah ring atau arena dan memukul rahangnya dan memancing saya, ia akan mendapatkan satu hal lainnya.”
“The Iron Man” juga menunjukkan betapa berbahayanya tendangan rendah miliknya saat ia mengalahkan Sok Thy untuk meraih laga perebutan gelar Juara Dunia.
Sekali lagi, Haggerty menyadari ancaman itu, namun meyakini ia memiliki jawabannya.
“Ia juga melontarkan banyak tendangan rendah, namun hanya pada mereka yang tidak menangkisnya, maka itu bukanlah sesuatu yang tak masuk akal,” lanjutnya.
“Jika anda tidak menangkis, ia akan tetap menendang dengan rendah. Saat saya menaruh tangkisan saya beberapa kali, ia tak akan ingin menendang rendah.”
“The General” memiliki variasi serangan dalam arsenal striking-nya — dimana ia telah membuktikannya dengan sebuah sikutan luar biasa yang mengirimkan Joseph Lasiri ke atas kanvas dalam debut promosionalnya, pukulan yang dua kali menjatuhkan Sam-A ke atas kanvas, serta rangkaian tendangan tanpa henti dalam kedua laga tersebut.
Ia meyakini bahwa kepercayaan atas kemampuannya akan menjadi faktor terbesar saat ia mempertaruhkan sabuk emasnya di dalam Mall Of Asia Arena. Atlet Inggris ini mengetahui ia memiliki kekuatan untuk mengubah kerumitan laga itu, dimana saat Rodtang mencoba masuk dalam pertahanannya, ia akan membuat pria itu membayar mahal.
Jika ia dapat membuktikan hal ini, “The Iron Man” mungkin akan mengalami kemunduran pertama di dalam “The Home Of Martial Arts.”
“Saya telah mengalahkannya di dalam kepala saya. Itulah yang terpenting – meyakini bahwa anda akan memenangkan laga,” kata atlet Inggris ini.
“Saya lebih baik dari pada dirinya secara teknis, dan banyak orang berpikir ia memiliki insting pembunuh itu, tetapi saya memiliki lebih banyak insting itu daripada dirinya. Tanggal 2 Agustus, kita akan melihat siapa yang paling memilikinya.”
“Rodtang, saya harap anda membawa permainan terbaik anda. Anda di sana untuk dipukul, dan saya akan memukul keras. Saat anda merasakan kekuatan ini, anda akan mundur!”
Manila | 2 Agustus | 18:00 WIB | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: http://bit.ly/onedestiny19