Josh Tonna Susul Yoshihisa Morimoto Untuk Raih Keunggulan Di Kuala Lumpur
ONE: MASTERS OF DESTINY dimulai dengan luar biasa berkat laga ONE Super Series kickboxing antara atlet Australia Josh “Timebomb” Tonna dan atlet Jepang Yoshihisa “Mad Dog” Morimoto.
Setelah tiga ronde penuh aksi pada hari Jumat, 12 Juli, di dalam Axiata Arena di Kuala Lumpur, Malaysia, Tonna meraih kemenangan melalui keputusan mutlak.
Namun, atlet Australia ini harus berusaha menyusul setelah ia tertinggal demi meraih kemenangan.
Australia’s Josh TimeBomb Tonna kicks off ONE: MASTERS OF DESTINY in style with a hard-fought unanimous decision win over Yoshihisa Morimoto!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, July 12, 2019
“Timebomb” mengambil posisi di tengah ring dengan cepat untuk menyarangkan jab-nya, namun hanya beberapa detik kemudian, rivalnya dalam divisi ini flyweight untuk menyusul ketinggalannya.
Morimoto, yang mewakili sasana Bring It On Paraestra AKK, mampu mempercepat ritme laga, namun ia tetap santai dan memadukan serangannya. Pukulan keras ke arah kepala dan tubuh – terutama dengan tangan kanannya – digabungkan dengan variasi tendangan membuat atlet asal Tokyo berusia 28 tahun ini memimpin setelah tiga menit pertama.
Namun, Tonna memang memiliki reputasi untuk memulai dengan lambat, dimana Juara Dunia ISKA K-1 ini meningkatkan serangannya pada ronde kedua yang membuat “Mad Dog” harus bertahan.
Atlet Jepang itu segera menemukan ritmenya kembali dan mulai mengimbangi dalam sebuah pertukaran serangan keras, tetapi sebuah hook kanan balasan dari “Timebomb” mampu menggoyahkan Morimoto. Walau ia segera pulih dan mulai kembali menyerang, itu tidak cukup untuk menghentikan atlet Australia itu memenangkan ronde ini.
Saat keduanya tampil pada stanza penutup, kontes ini pun ada di kedudukan seimbang. “Mad Dog” mendesak pria asal Canberra itu ke arah tali ring, namun Tonna kembali memulihkan keunggulannya saat ia berbalik menyerang dengan pukulan dan tendangan keras.
Mereka bertukar serangan sampai akhir pertandingan, namun sebuah tendangan ke arah kepala dan rangkaian serangan lutut “Timebomb” mampu mendarat dengan bersih, dimana nampaknya seluruh serangan itu mampu menentukan hasil dari laga ini.
Pada akhirnya, ketiga juri memberi atlet berusia 31 tahun ini sebuah keputusan mutlak dan kemenangan kedua bersama ONE Championship.
Hasil itu juga membawa catatan rekor dari perwakilan Stockade Training Centre dan MuayU ini menjadi 33-17.