Joshua Pacio Abaikan Tekanan 2021, Harapkan Tahun 2022 Yang Hebat
Team Lakay mungkin telah mengalami beberapa kesulitan pada tahun 2021, namun Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio terus menjadi bintang bersinar dari sasana Filipina itu.
Seniman bela diri campuran yang berbasis di Baguio City itu hanya sekali bertarung pada tahun ini, namun ia mampu memanfaatkan penampilan tersebut dengan sebuah KO dari rival lamanya Yosuke “The Ninja” Saruta pada ronde pertama laga trilogi Kejuaraan Dunia mereka di bulan September.
Dengan persaingan yang telah terlewatkan itu, Pacio kini menghadapi sekelompok penantang yang ingin melawan sang penguasa divisi berusia 25 tahun ini.
Penantang teratas Bokang “Little Giant” Masunyane saat ini masih tak terkalahkan dan mencetak rekor KO 37 detik.
Selain itu, atlet peringkat ketiga Jarred “The Monkey God” Brooks baru-baru ini mengalahkan rekan satu tim Pacio, Lito “Thunder Kid” Adiwang, dan peringkat keempat Hiroba Minowa merangkum dua kemenangan atas Adiwang dan penantang peringkat kelima Alex “Little Rock” Silva.
Berdasarkan fakta ini, Pacio mungkin akan cukup disibukkan pada tahun 2022. Dalam wawancara eksklusif ini, sang dinamo Filipina itu melihat kembali kemenangannya atas Saruta, berbagi pemikirannya tentang barisan penantang baru yang haus kemenangan, caranya mengatasi COVID-19 dan pandangannya untuk tahun 2022.
ONE Championship: Anda hanya sekali berlaga tahun ini, namun anda mencetak KO atas rival lama Yosuke Saruta pada ronde pertama untuk mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Strawweight dan menutup trilogi bersamanya. Seberapa pentingkah itu untuk diri anda?
Joshua Pacio: Ini sangat penting bagi saya. Sebagai Juara Dunia, itulah tugas saya – untuk mempertahankan sabuk emas dan tak meninggalkan pertanyaan apa pun. Selain itu, saya harus mengakui ada beberapa tekanan di sisi saya karena banyak orang mengira bahwa saya sedikit berkarat, maka saya senang membuktikan mereka salah.
Hal lain yang saya senang adalah, walau saya belum dapat menunjukkan seberapa besar perkembangan saya, itu masih menjadi kemenangan yang meyakinkan dan memuaskan bagi saya.
ONE: Kemajuan seperti apa yang anda ingin tampilkan dalam laga itu?
JP: Dalam laga itu, anda dapat melihat bahwa saya hanya bertahan dari takedown dan mencoba untuk kembali berdiri saat saya terseret ke bawah. Yang ingin saya tunjukkan adalah kemampuan menyeluruh saya – bahwa saya dapat juga mengincar takedown dan submission melawan seorang atlet kuat seperti Saruta.
ONE: Apakah kami dapat mengharapkan itu untuk laga berikutnya?
JP: Ya, tentu saja. Kami telah berusaha mengasah itu sejak pandemi [COVID-19 dimulai]. Kami telah mengasah keyakinan kami dalam eksekusi itu, terutama melawan grappler yang bagus.
Saya tak dapat selalu berkata, ‘Oh, saya menghadapi grappler yang bagus, saya harus mengasah pertahanan saya.’
Pertahanan, pertahanan, apakah itu saja bagi saya? Saya juga ingin menunjukkan bahwa saya dapat mengincar takedown, saya dapat mengendalikan laga dengan grappling saya, serta saya dapat melontarkan percobaan submission. Saya kira semua itu adalah beberapa hal yang akan saya tunjukkan dalam beberapa laga berikutnya.
ONE: Di bulan November, rekan satu tim anda Lito Adiwang kalah di tangan Jarred Brooks. Dapatkah anda menjabarkan apa yang terjadi dalam pertarungan itu?
JP: Itulah MMA bagi anda. Siapa pun yang berkedip pertama kali akan kalah. Bagi saya, Lito sebenarnya membuat Jarred Brooks lemah. Itu jugalah yang ia katakan pada saya. Jarred meraih percobaan guillotine dan ia menaruh seluruh kekuatannya di sana, dan itulah saat dimana ia mulai lelah.
Ya, ini terasa seperti ia mengendalikan Lito pada seluruh ronde pertama. Pada ronde kedua, saya merasa seperti ia mulai kehabisan nafas. Ada pula saat dimana Lito melontarkan tendangan rendah dan Jarred meminta waktu rehat karena serangan ilegal?
Lito mengira itu bukanlah serangan ilegal, dan ia mengambil lima menit penuh untuk beristirahat. Lalu, mereka kembali pada posisi yang sama. Lito melakukan satu kesalahan dan Brooks membuatnya membayar itu.
Brooks jelas ingin menghentikan Lito segera saat ia meraih kuncian leher, karena ia tahu LIto akan membalikkan keadaan pada ronde ketiga.
ONE: Brooks menantang para atlet teratas divisi strawweight, dan ia baru-baru ini menyingkirkan Lito dari jajaran lima besar. Dengan itu, apakah anda melihat Brooks sebagai ancaman terbesar?
JP: Dirinya yang menantang kami adalah gayanya untuk mendapatkan laga-laga besar dalam jajaran peringkat teratas. Secara pribadi, saya menghormati Jarred Brooks sebagai seorang atlet. Ia adalah atlet yang sangat berpengalaman, dan ia juga petarung yang sangat yakin.
Yang menjadikan Jarred Brooks bagus adalah pengalamannya. Ia telah bertarung di tingkatan tertinggi bela diri campuran dalam waktu yang sangat lama.
Saya dapat mengatakan ia adalah salah satu ancaman dalam divisi ini, namun seperti yang saya katakan, saya telah berkembang 1 persen setiap harinya. Dan sementara ia berkata bahwa dirinya belum menghadapi seseorang dalam tingkatan ini, saya tahu bahwa ia juga belum menghadapi seseorang seperti saya.
ONE: Terdapat serangkaian penantang baru yang ingin melawan anda, termasuk Brooks, Bokang Masunyane dan Hiroba Minowa. Siapakah yang anda lihat sebagai yang paling berbahaya dari ketiga petarung ini?
JP: Mereka semua itu berbahaya. Karena saya berada di puncak rantai makanan, saya tahu semua yang anda sebutkan itu bekerja keras mengalahkan saya.
Namun saya juga memperhatikan mereka. Kami telah membahas gaya mereka, kami memperhatikan mereka, dan yang saya dapat katakan adalah kami siap untuk siapa pun yang berikutnya.
ONE: Sebagai Juara Dunia ONE Strawweight, siapakah menurut anda yang layak mendapatkan laga berikutnya?
JP: Kalian tahu tentang saya, saya tak memilih-milih lawan. Saya tak suka berkata siapa yang ingin saya hadapi berikutnya. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, saya membahas semua laga dari jajaran [penantang] lima besar dan menganalisa kekuatan atau kelemahan mereka, hanya untuk bersiap. Siapa pun itu, saya akan siap.
ONE: Selain kemenangan anda atas Saruta, apakah kenangan terbaik anda untuk tahun ini?
JP: Mengatasi COVID-19. Saya terkena virus itu dan bertahan, maka itu saya bersyukur. Lalu, tentunya melanjutkan latihan, dan saya senang melihat rekan satu tim saya meraih terobosan besar mereka di ONE Championship.
ONE: Berbicara tentang hal itu, apa yang dapat kita harapkan dari Team Lakay tahun depan?
JP: Segala sesuatunya adalah berkat bagi kami, baik dalam kemenangan dan kekalahan, karena kami dapat melihat apa yang kurang dan dapat kami kembangkan lagi. Kami telah bekerja dan mengasah kelemahan kami, dan hal itu yang akan kami tunjukkan tahun depan – tim yang sarat dengan atlet MMA berkemampuan lengkap.
ONE: Terakhir, apakah harapan seorang Joshua Pacio untuk tahun 2022?
JP: Bagi karier saya, itu masih tetap sama – terus berkembang dan memastikan saya terus mempertahankan gelar Juara Dunia. Saya harap untuk mempertahankannya di hadapan para penggemar Filipina.
Baca juga: Loman Cetak KO Pada Debutnya, Ingin Hadapi Penantang Teratas Lain