Joshua Pacio Mengunci Gelar Juara Dunia ONE Strawweight
Joshua “The Passion” Pacio berhasil mempertahankan sabuk Juara Dunia ONE Strawweight untuk pertama kalinya melalui sebuah performa solid di Mall Of Asia Arena, Manila.
Pada hari Jumat, 8 November, perwakilan muda Team Lakay ini mengalahkan kompatriotnya Rene “The Challenger” Catalan dalam laga puncak ajang ONE: MASTERS OF FATE.
Dalam laga yang mempertemukan dua atlet berbeda generasi ini, sang bintang berusia 23 tahun itu berhasil mengalahkan atlet veteran yang 17 tahun lebih tua dari dirinya – yang juga tak terkalahkan dalam enam laga terakhir sejak bulan September 2016 – melalui sebuah kuncian licin.
Pertahanan luar biasa dari superstar muda 🇵🇭 Joshua Pacio!
Pertahanan luar biasa dari superstar muda 🇵🇭 Joshua Pacio!
Posted by ONE Championship Indonesia on Friday, November 8, 2019
Di awal pertandingan, keduanya saling bertukar tendangan untuk mengukur kemampuan masing-masing.
Joshua pun melayangkan ancaman serius pertama melalui sebuah tendangan memutar yang mengenai bagian perut Rene. Ia pun melanjutkan dengan sebuah takedown dan menyeret rivalnya ke kanvas.
Keduanya terlibat pergulatan sengit di atas kanvas untuk mencari posisi dominan dan melancarkan kuncian.
“The Challenger” hampir mengunci kaki lawannya dengan teknik knee bar, namun Joshua berusaha berguling untuk meloloskan diri sebelum ia meraih posisi atas untuk ground and pound.
Perwakilan Catalan Fighting System itu mampu bertahan dengan baik dan melucuti serangan lawan dengan mengendalikan posisi bawah sampai akhir ronde pertama.
Saat ronde kedua dimulai, keduanya segera membawa laga ini ke atas kanvas. Pada awalnya, keduanya menampilkan kualitas yang seimbang dalam duel ground, sampai akhirnya “The Passion” mendapatkan posisi kendali samping, atau side control, untuk melancarkan kuncian arm triangle choke atas lawannya.
Meski Rene berusaha bertahan dari kuncian tersebut, Joshua mampu memberikan tekanan keras sampai sebuah tap out keluar dari Rene yang nampak hampir kehabisan nafas.
Wasit pun memisahkan keduanya pada menit ke 2:29 ronde kedua, dan pertandingan pun berakhir dengan kemenangan “The Passion.”
“Rencana saya dalam pertandingan ini adalah menguji lawan saya pada ronde pertama,” jelas Joshua saat diwawancarai setelah laga. “Lalu jika ada kesempatan untuk membawa pertandingan ke bawah dan mengunci pesaing saya, saya akan mengambilnya.”
Hasil ini mempertajam rekor Joshua menjadi 15-3, dimana ia tetap menjadi atlet tak terkalahkan saat berlaga di tanah kelahirannya, Filipina.
“Saya berencana terus mengembangkan diri dan menunggu penantang baru,” pungkasnya.