Kacem Ungguli Bohic, Kongthoranee Tegaskan Diri Atas Naito Di ONE Friday Fights 37
ONE Friday Fights 37 terbukti menjadi sebuah malam megah bagi seni bela diri di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, saat ajang itu berlangsung pada Jumat malam, 20 Oktober.
Tiga laga seni bela diri campuran eksplosif mengawali prosesi ini sebelum Muay Thai menjadi fokus utama dengan berbagai KO dan aksi keras yang membuktikan bahwa ONE Championship jelas menjadi rumah bagi para petarung terbaik dalam bisnis ini.
Jika anda melewatkan aksi mana pun di malam itu, berikut adalah rangkuman dari apa yang terjadi di dalam “Madison Square Garden dari Timur” pada jam tayang utama Asia.
Kacem Kalahkan Bohic Via Keputusan Berkat Knockdown Di Akhir
Sebuah kebangkitan di saat terakhir dari Antar Kacem dapat meyakinkan ketiga juri untuk memberinya kemenangan krusial dalam aksi bantamweight Muay Thai melawan Rafi Bohic.
Bohic berusaha menjauhkan kemenangan itu dari petarung Belarusia ini selama mungkin, dengan masuk ke jarak dekat di belakang serangan siku, pukulan dan tendangan keras untuk mencegah Kacem mempersiapkan rangkaian serangan apa pun di awal laga utama ini.
Namun, di pertengahan ronde kedua, Kacem menemukan jalur untuk memutari serangan pria Prancis itu dan mengenainya dengan serangan balik tepat sasaran – dan ia pun membawa strategi itu ke stanza penutup.
Pada gilirannya, ia beraksi lebih jauh untuk menembus pertahanan lawan dan memberi hook kiri keras yang menjatuhkan perwakilan Singpatong itu pada paruh kedua ronde itu.
Hal ini cukup untuk memberi Kacem anggukan dari para juri, dimana ia pun membawa catatan rekornya menjadi 49-9 sebagai hasilnya.
Rittidet Dominasi Theptaksin, Raih TKO Ronde Kedua
Setelah mencetak penyelesaian di ONE Friday Fights 19, Rittidet Sor Sommai memenuhi janjinya untuk melakukan hal yang sama atas Theptaksin Sor Sornsing dalam laga catchweight Muay Thai 132 pound mereka.
Rittidet mengendalikan aksi di awal, dimana ia memilih berbagai momen tepat untuk melepaskan serangan dengan presisi tinggi. Dan, sumpahnya untuk merebut kemenangan kedua di ONE mulai berhasil saat ia menjatuhkan Theptaksin dengan hook kiri mengejutkan sebelum ronde pertama berakhir.
Kompatriotnya asal Thailand itu menjawab delapan hitungan wasit, namun Rittidet tak ingin melunak. Ia menerjang Theptaksin pada ronde kedua dan mencetak sebuah knockdown lain berkat siku kirinya.
Petarung berusia 26 tahun itu mengetahui bahwa akhir laga ini akan segera tiba, dan ia melanjutkan serangan beberapa saat kemudian dengan siku kanan jarak dekat untuk mengakhiri aksi pada menit 1:59 dan membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 85-8.
Lamnamkhong Raih KO Debut Bersejarah Atas Samoynoi
Lamnamkhong BS Muaythai memiliki beban luar biasa di pundaknya saat memasuki laga flyweight Muay Thai melawan Samoynoi Tor Phusuwan ini, dimana ia menjadi atlet pertama dari Laos yang bertanding di atas panggung global ONE Championship.
Tetapi, hal itu hanya menjadi motivasi luar biasa bagi perwakilan BS Muay Thai ini, saat ia meraih kemenangan KO sensasional pada ronde pembuka laga mereka.
Lamnamkhong menggoyahkan rivalnya dengan hook kiri untuk mencetak knockdown setelah menit kedua. Dan hanya beberapa detik kemudian, ia maju untuk menutup aksi mereka dengan pukulan kiri keras pada menit 2:30 ronde itu.
Petarung berusia 22 tahun ini membawa catatan rekornya menjadi 46-11 dengan kemenangan itu, serta mengumumkan Laos dengan ledakan besar di organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.
Petsirichai Beri Kesan Kuat Via Keputusan Terbelah Di Debut ONE
Petsirichai Detpetchsrithong tiba di Lumpinee Stadium dengan keinginan untuk membuktikan sesuatu, dan ia membuat namanya dikenal setelah meraih kemenangan debut luar biasa atas Songfangkhong FA Group.
Petarung berusia 23 tahun ini maju dengan serangan keras dalam aksi catchweight Muay Thai 113 pound mereka. Ia menolak untuk mundur di hadapan kompatriotnya asal Thailand itu, serta menyarangkan siku dan serangan jarak pendek untuk mendominasi.
Tetapi Songfangkhong mengeraskan niatnya pada ronde kedua, dan mencegah Petsirichai untuk meraih keunggulan. Ia menyambungkan serangan keras dan memberi lebih banyak lagi dalam posisi clinch demi memastikan segalanya dapat terangkum pada stanza penutup.
Petsirichai segera menyerang dengan kecepatan penuh ke arah Songfangkong pada ronde ketiga, dimana ia menggoyahkan rivalnya dengan serangan lutut di udara berkali-kali.
Hal ini terbukti menjadi pembeda, dan ia meraih kemenangan via keputusan terbelah, atau split decision, untuk membawa catatan rekornya menjadi 66-13.
Kaoklai Bangkit Demi Hentikan Punmongkol Di Ronde Dua
Rahang besi Kaoklai Chor Hapayak menjadi sasaran serangan keras Punmongkol Sor Mongkolkarnchang pada ronde pembuka laga catchweight Muay Thai 124 pound mereka, namun hal itu hanya memberinya inspirasi untuk meningkatkan permainan dan meraih kemenangan lain bersama ONE.
Kedua pria ini saling menghukum dengan berbagai hook, uppercut dan siku pada tiga menit pertama laga ini, dimana tekanan maju dan pergerakan Punmongkol membantunya mendaratkan kombinasi yang lebih kuat dan bersih.
Namun, arah laga mendadak berubah pada ronde kedua. Kaoklai membawa penempatan waktu lihai untuk meningkatkan serangan, dan sepasang pukulan overhand kanan mampu mengirimkan kepala kompatriot asal Thailand itu ke atas kanvas pada menit 1:29 stanza itu, dan ia tak bangkit lagi.
Perwakilan LookEsan Fighting ini mencetak kemenangan keduanya di ONE Friday Fights, serta membawa catatan rekornya menjadi 39-14.
Tahaneak Akhiri Rangkaian Kemenangan Mahahin Di Debut ONE
Karier Tahaneak Nayokatasala sebagai tentara jelas membantunya mempersiapkan diri menghadapi pertempuran melawan Mahahin Nakbinalaiyon pada Jumat malam – dan ia pun meraih kemenangan.
Debutan berusia 21 tahun itu mempertahankan tekanan tinggi dari awal laga catchweight Muay Thai 118 pound mereka, dan ia menempatkan sang kompatriot itu di posisi bertahan dalam jarak dekat.
Mahahin jelas ingin menambah catatan kemenangan beruntun 2-0 di ONE, dan ia pun melontarkan sepasang serangan siku berbahaya dalam pertukaran itu, tapi Tahaneak menolak mundur.
Ronde kedua menjadi saksi dari kedua petarung yang meningkatkan ritme, namun berbagai serangan keras Tahaneak ke arah tubuh Mahahin nampak lebih signifikan.
Mereka lalu mengeluarkan seluruh kemampuan mereka pada stanza penutup, dimana hasil laga ini dapat saja menjadi miliki siapa pun. Pada akhirnya, dua dari tiga juri memberi kemenangan bagi Tahaneak atas agresinya, dan ia mendapatkan kemenangan terbelah untuk membawa catatan rekornya menjadi 41-10.
Kongthoranee Ungguli Naito Dalam Tiga Ronde Keras
Kongthoranee Sor Sommai mungkin mendapatkan posisi di jajaran lima besar peringkat divisi flyweight Muay Thai setelah meraih kemenangan atas penantang #4 Taiki “Silent Sniper” Naito.
Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai dua kali ini melawan Naito dalam laga flyweight Muay Thai dan mencetak kemenangan mutlak yang layak setelah tiga ronde mencengangkan.
Kongthoranee menghujani “Silent Sniper” dengan serangan keras, dimana ia menggunakan kaki kirinya ke arah tubuh dan kepala petarung Jepang itu, sementara meningkatkan intensitas tendangannya.
Seperti tidak puas, petarung kuat Thailand itu juga menggunakan pukulan straight kirinya demi membuka celah dalam pertahanan Naito, membuat striker veteran itu lengah dan memaksanya menyerang dengan liar. Saat ia melakukan itu, celah itu menjadi milik Kongthoranee – begitu pula laga ini.
Pada akhirnya, ketiga juri memilih perwakilan Sor Sommai itu, yang membawa kemenangan kelimanya di ONE dan membawa catatan rekor striking keseluruhannya menjadi 65-15.
Ortikov Tetap Tak Terkalahkan Via KO Ronde Ketiga Atas Pethuahin
Aslamjon Ortikov menempatkan aksi mengesankan untuk meraih penyelesaian yang sangat ia inginkan di ONE saat melawan Pethuahin Jitmuangnon.
Petarung berusia 20 tahun ini mendominasi rivalnya dari awal laga Muay Thai 128 pound mereka dan menjatuhkannya dengan teknik spinning back fist pada akhir ronde pertama yang sangat keras.
Pethuahin tetap bertahan dan menyerang balik pada ronde kedua, namun ia tak dapat menghalau striker Uzbekistan yang haus kemenangan itu.
Ortikov menjaga ritme serangannya pada stanza penutup untuk menempatkan lawannya di tali ring.
Dari titik itu, ia menyarangkan kombinasi hook-cross-hook keras dengan tendangan kiri ke arah kepala yang menjatuhkan petarung dari Jitmuangnon Gym ini pada detik ke-50, dan memperpanjang catatan rekor sempurnanya menjadi 16-0.
Kacem Hentikan Chai Via Tendangan Tinggi Kilat
Elyes Kacem mungkim saja memasuki laga catchweight Muay Thai 130 pound ini sebagai petarung yang kurang berpengalaman dibandingkan Chai Sor Sor ToiPadriew, tetapi teknik striking-nya terbukti berada di tingkatan yang jauh di atas usianya.
Debutan berusia 17 tahun itu bertukar pukulan presisi melawan rival asal Thailand itu – jenis pukulan yang dapat menjatuhkan seseorang dalam sekejap – namun keduanya menerima seluruh serangan itu di rahang mereka dan terus mendesak maju.
Pada ronde kedua, Kacem dan Chai melontarkan seluruh kewaspadaan itu ke luar jendela, dan berbagai tendangan berbahaya pun menyusul.
Lalu, itu pun terjadi. Pada menit 2:43 ronde kedua, Kacem melontarkan tendangan kiri keras dari kuda-kuda ortodoks tanpa peringatan dan mengejutkan Chai yang jauh lebih berpengalaman. Serangan majunya mengenai rahang veteran itu dan menjatuhkannya di posisi dimana ia berdiri.
Wasit segera masuk untuk menghentikan aksi, dan Kacem merayakan dengan gembira. Dengan itu, petarung Aljazair dari Team Nasser K ini membawa rekor striking keseluruhannya menjadi 24-3.
Boleyan Beralih Jadi 8-0 Via Submission Cepat Atas Baatarchuluun
Moris Boleyan menjaga rangkaian submission-nya dengan penyelesaian ronde pertama atas Gantogtokh Baatarchuluun dalam aksi flyweight MMA mereka.
Grappler Armenia itu menyeret Baatarchuluun ke ground di awal dan bekerja dengan sabar meraih posisi unggul dari half-guard.
Saat Boleyan mulai melakukan guard pass, debutan Mongolia itu melihat kesempatan untuk beraksi via underhook. Sayangnya, itu membawanya tepat ke guillotine choke milik rivalnya.
Boleyan lalu menekan dan memaksa rivalnya tap out pada menit 2:23 ronde awal, yang memperpanjang catatan rekor sempurnanya menjadi 8-0, dimana seluruh kemenangan itu tiba melalui submission.
Bumina-ang Raih Kemenangan Besar Atas Andreev
Carlo Bumina-ang mencetak kemenangan keduanya di ONE Friday Fights saat melawan Denis Andreev, namun tak seperti kemenangan dalam debutnya, yang satu ini tiba setelah tiga ronde keras.
Pria berusia 29 tahun ini beraksi melawan Andreev dalam laga bantamweight MMA mereka, dan ia pun mengungguli rivalnya dengan keputusan terbelah saat laga mereka berakhir.
Sejak awal, Bumina-ang menerjang rival Rusia itu, serta mengejutkannya dengan pukulan kanan dan kiri tajam. Saat laga bergulir, petarung Filipina ini hanya meningkatkan serangan dengan tendangan rendah, serangan memutar, serta bahkan mencetak beberapa takedown kuat.
Walau Andreev mampu bertahan, Bumina-ang tetap unggul di sepanjang laga, dan hal itu tercermin di kartu penilaian saat dua dari ketiga juri memberi kemenangan bagi perwakilan Team Lakay itu.
Teknik Grappling Ortikov Beri Kemenangan Dalam Laga Sulit Kontra Mwambi
Komronbek Ortikov menggunakan kelihaiannya dalam grappling untuk mengungguli Percival Oumo Mwambi yang berbahaya dalam laga catchweight MMA 130 pound mereka.
Mwambi membuat lawannya ragu dalam pertukaran stand-up di awal, dimana ia mencetak poin dengan tendangan rendah dan pukulan, namun ia harus berjuang keras untuk menjauhkan rival asal Uzbekistan itu saat mereka berada dalam jarak dekat.
Ortikov berulang kali melontarkan lawan asal Kenya-Australia itu ke atas kanvas sepanjang tiga ronde keras itu. Dan walau ia tak dapat mengamankan seluruh percobaan submission-nya, dominasinya di ground itu mampu memberi kemenangan mutlak dari para juri dalam debut promosionalnya.