Kade Ruotolo Adalah ‘Submission Grappling Athlete Of The Year 2022’ Di ONE
Di usianya yang ke-19, Kade Ruotolo sudah duduk dengan nyaman di puncak dunia grappling, sebagian besar berkat ketiga laganya di dalam Circle ONE Championship.
Tak terkalahkan sejak meraih sabuk hitam BJJ miliknya pada tahun 2021, petarung berbakat Amerika ini nampak ditakdirkan meraih kehebatan luar biasa dari usia muda, namun ia mampu memanfaatkan potensi tersebut sepenuhnya pada tahun 2022.
Dan, setelah 12 bulan yang luar biasa – dimana ia menjadi Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling dan Juara Dunia ADCC termuda dalam sejarah – Ruotolo menerima penghargaan sebagai “Submission Grappling Athlete of the Year 2022” di ONE.
Sejak debut promosionalnya, gaya ultra-agresif miliknya yang selalu mengincar submission menjadikan dirinya sangat disukai oleh para penggemar global di ONE, karena ia memimpin ekspansi submission grappling dalam organisasi ini.
Pria California itu menjalani penampilan perdananya di ONE 157, Mei lalu, saat ia mencetak kemenangan mutlak dominan atas ikon MMA Jepang dan mantan Juara Dunia ONE Lightweight Shinya Aoki.
Sementara Ruotolo tak mengamankan submission, para penggemar mendapatkan aksi luar biasa dari bakat remaja fenomenal ini, dengan loncatan di Dinding Circle, meraih punggung Aoki, bahkan sampai mencoba teknik andalannya yang unik, buggy choke, dari posisi closed guard.
Lalu, pada ONE Fight Night 3 di bulan Oktober lalu – hanya satu bulan setelah Ruotolo menjadi Juara Dunia ADCC termuda dengan tingkat penyelesaian submission 100 persen – ia menghadapi Juara Dunia Sambo empat kali Uali Kurzhev demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling.
Superstar BJJ ini memperpanjang kemenangan beruntunnya dan menunjukkan para penggemar kenapa dirinya menjadi pencetak submission paling berbahaya di muka bumi, dimana ia hanya membutuhkan sedikit lebih dari empat menit untuk mencetak heel hook brutal atas pria Rusia itu.
Kemenangan itu memberi Ruotolo sabuk emas seberat 26 pound, posisi dalam buku sejarah, serta sebuah bonus penampilan senilai US$50.000.
Akhirnya, di ONE Fight Night 5 pada awal Desember ini, Ruotolo menjadi atlet pertama yang mampu mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Submission Grappling saat ia tampil melawan Juara Dunia IBJJF berkali-kali, Matheus Gabriel.
Dalam laga grappling beritme paling cepat dalam satu tahun ini, sang penguasa membuktikan bahwa ia bukanlah hanya seorang pemburu submission yang agresif, tetapi juga seorang teknisi unggul.
Bintang remaja ini secara konstan memaksa Gabriel bertahan dengan teknik pass guard tanpa henti dan percobaan submission eksplosif.
Akhirnya, warga California itu mendapatkan keputusan tegas demi mempertahankan gelar Juara Dunia miliknya dan merangkum tahun kompetisi yang sensasional.
Secara keseluruhan, Ruotolo melakukan berbagai hal yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam BJJ atau submission grappling, dimana ia melakukan semua itu sebelum berulang tahun ke-20.
Pada 2022, superstar baru ini memang tak terkalahkan saat melawan petarung paling elite di seluruh dunia, yang membawa disiplin yang selalu berkembang ini ke tingkatan baru sementara mempersiapkan panggung untuk berbagai ajang keras lainnya pada 2023 nanti.