Kade Ruotolo Pertahankan Gelar Juara Dunia Lightweight Submission Grappling Di Laga Ulang Beritme Cepat Atas Tommy Langaker
Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Kade Ruotolo membuktikan perkataannya.
Pria Amerika ini secara konstan menyerang Tommy Langaker dalam laga ulang Kejuaraan Dunia mereka di ONE 165: Superlek vs. Takeru.
Walau Ruotolo tak mendapatkan penyelesaian yang dikejarnya, sang penguasa mendominasi rival asal Norwegia itu menuju kemenangan mutlak di Ariake Arena, Tokyo, Jepang, pada Minggu, 28 Januari.
Setelah pertukaran gulat untuk membuka laga pendukung utama mereka, Ruotolo melakukan gerakan pertama saat ia meraih armbar dan leg lock, yang membuat pertarungan ini memanas.
Langaker bertahan dengan baik, tetapi atlet Amerika ini terus mencari cara inovatif untuk menyerang. Salah satu contohnya adalah dengan menjebak lawannya dalam posisi crucifix dan mengincar armlock.
Serangan terdekat Ruotolo tiba dari sepasang D’Arce choke. Percobaan pertama cukup rapat, tetapi yang kedua nampak akan terselesaikan. Kepala pria Norwegia itu nampak seperti akan meledak, saat perwakilan Atos ini menjaga tekanannya sepanjang beberapa posisi dominan.
Namun, Langaker – yang baru merebut gelar Juara Dunia IBJJF No-Gi pada Desember lalu – nampak mampu melepaskan diri, yang membuktikan ketahanannya di hadapan tantangan besar sekali lagi.
Keduanya bertukar serangan ke arah kaki pada beberapa menit terakhir dalam laga, walau tak ada yang dapat mengamankan apa pun. Tetap saja, aksi ini tetap keras dan cepat saat detik-detik penutup dari satu ronde tunggal berdurasi 10 menit itu berlalu.
Pada akhirnya, Ruotolo mengangkat tangannya, mempertahankan sabuk emas itu, membawa catatan rekornya menjadi 26-2, serta meraih bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.
Seusai laga, pria fenomenal berusia 21 tahun ini berkata pada komentator ONE Mitch Chilson:
“Saya jauh lebih dominan kali ini. Saya sangat senang, sangat berbahagia untuk mempertahankan sabuk itu, terutama untuk kembali ke Jepang [dan melakukannya]. Saya hanya sangat berterima kasih.”
“Respek penuh pada Tommy. Ia adalah kompetitor jiu-jitsu luar biasa. Tak banyak yang mengejutkan saya, tetapi ketahanannya itu jelas sangat impresif. Ia bukanlah pria yang mudah untuk disingkirkan dengan cara apa pun. Itu bukan karena kurangnya usaha dari sisi saya.”