‘Kali Ini Berbeda’ – Edgar Tabares Yakin Akan Bangkit Dari Kekalahan Di Tangan Rodtang
Juara WBC Muay Thai International Edgar Tabares mencapai mimpinya bertarung di ONE Championship, namun ia tak bergabung dengan organisasi ini hanya untuk berpartisipasi saja.
Striker berusia 29 tahun ini mengincar kemenangan perdananya di ONE pada 5 Agustus waktu Asia, saat ia melawan penantang #5 flyweight Muay Thai asal Aljazair Elias Mahmoudi di ONE Fight Night 13: Allazov vs. Grigorian.
Laga ini tiba tiga bulan setelah debut promosional Tabares – kekalahan KO yang sangat berat di tangan penguasa flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon di debut blockbuster ONE di Amerika Serikat.
Tetapi, petarung Meksiko ini sangat bersemangat untuk dapat kembali dengan cepat dalam penampilan keduanya bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, yang disiarkan langsung pada jam tayang utama Amerika Utara dari Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Menambah kegemparan itu, ia akan bertarung di kiblat utama Muay Thai, arena ikonik yang diimpikan oleh banyak striker di seluruh dunia.
Tabares berkata:
“Saat saya dihubungi untuk laga ini dan mereka berkata saya akan bertarung di Lumpinee, saya melompat dan berteriak. Saya berbicara pada istri saya dan berkata bahwa saya akan bertarung di Lumpinee.”
“Saat itu, saya mencapai tiga impian – bertarung di ONE, bertarung di Thailand, dan bertarung di Lumpinee. Saya memenuhi ketiga impian ini di ONE.”
Walau ia sangat senang dapat menunjukkan bakatnya di Lumpinee, Tabares tetap sangat terfokus untuk mengejar sebuah kemenangan, di atas segalanya.
Terlepas dari fakta bahwa dirinya memasuki Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai dalam debutnya di ONE, ia belum memikirkan sebuah perebutan gelar lainnya. Sebaliknya, ia ingin menjalani pertarungan demi pertarungan – dimana ia berkonsentrasi pada tantangan baru di hadapannya ini.
Ia berkata:
“Saya hanya ingin mendapatkan respek dari [Chairman dan CEO ONE] Chatri [Sityodtong] dan menunjukkan bahwa saya layak bertarung demi sabuk emas. Saya tahu bahwa saya masih baru di ONE, tapi saya tak terfokus pada seberapa banyak kemenangan [yang saya bisa raih].”
“Saya terfokus pada laga ini. Laga ini adalah tujuan saya, dan setelah laga ini, saya akan memikirkan tentang laga berikutnya. Saya akan bergerak dengan cara itu karena saya tak ingin terfokus memikirkan sabuk itu lagi dalam laga ini.”
“Fokus saya ada pada laga ini, pada momen ini.”
‘Saya Sangat Haus’ – Tabares Ingin Tunjukkan Potensi Menyeluruh Saat Lawan Mahmoudi
Jika Edgar Tabares ingin memberi kesan terbaik bagi Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong, serta membuktikan dirinya layak berada di antara para petarung flyweight Muay Thai elite, ia harus melewati penantang #5 divisi ini, Elias Mahmoudi.
Petarung Meksiko ini sangat tahu bahwa setiap lawan yang dilihatnya di ONE jelas memiliki bakat kelas dunia, tak terkecuali Mahmoudi.
Tabares berkata:
“Ia petarung bagus. Saya sangat menghormati dirinya. Ia adalah superstar ONE Championship.”
Setelah sebuah aksi mengecewakan saat melawan Rodtang, Tabares menyadari bahwa ini adalah kesempatannya untuk mengubah berbagai persepsi dan secara efektif memberi kesan pertama yang baru bagi pada penggemar global ONE.
Faktanya, Juara WBC Muay Thai International ini siap menunjukkan potensi sepenuhnya pada 5 Agustus nanti.
Ia menegaskan:
“Saya kira ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan apa yang dapat saya lakukan, karena sejujurnya dengan laga terakhir saya, saya tak dapat menampilkan gaya bertarung saya pada ONE.”
“Ini adalah kesempatan hebat, dan saya akan mengambil seluruh kesempatan untuk memberi yang terbaik dan meraih kemenangan yang saya butuhkan.”
Walau dirinya masih dapat merasakan pahitnya kekalahan debut yang berat di ONE itu, Tabares kini sangat termotivasi untuk bangkit dan memasuki lingkaran pemenang.
Bersemangat dan sangat ingin bertarung, ia hanya melihat laga ini akan berjalan satu arah.
Tabares berkata:
“Saya sangat haus. Anda tak tahu seberapa hausnya saya. Saya merasa seperti saya tak bertarung terakhir kali. Pertarungan terakhir saya selesai dalam waktu kurang dari lima menit, maka saya berlatih keras untuk laga ini.”
“Saya mempersiapkan pikiran saya. Saya mempersiapkan tubuh saya untuk laga ini. Dan saya merasa seperti balon penuh udara yang harus meledak.”
“Dengan semua penghormatan yang layak bagi Elias, saya akan meraih kemenangan itu. Saya tahu saya mengatakan hal yang sama tentang Rodtang, tapi ini berbeda. Kali ini berbeda.”