‘Kami Akan Beri Aksi Keras’ – John Lineker Harap Laga Panas Di Pertemuan Krusial Stephen Loman
John Lineker memang siap beraksi cepat setelah menambahkan kemenangan KO ke-18 dalam resume gemilang itu terakhir kalinya.
Petarung Brasil ini akan menghadapi Stephen Loman dalam aksi antara sepasang penantang teratas bantamweight MMA di ONE Fight Night 14: Stamp vs. Ham, dan ia berharap petarung Filipina itu akan membawa kemampuan terbaiknya.
Setelah penyelesaian sensasional pada saat terakhir atas Kim Jae Woong pada Agustus lalu, penantang #1 “Hands of Stone” sangat ingin melanjutkan momentumnya.
Ia akan mendapatkan kesempatan besar untuk melakukan itu saat ia melawan petarung #2 divisinya pada jam tayang utama Amerika Utara, Jumat malam, 29 September, atau Sabtu pagi, 30 September waktu Asia.
Melihat aksi krusial di Singapura ini, Lineker berkata:
“Saya bersyukur pada Tuhan saya mendapatkan laga yang bagus [melawan Kim]. Saya tak terluka, jadi saya meminta manajer saya untuk mengatur sebuah laga baru segera. Maka, laga melawan Stephen Loman ini pun dijadwalkan.”
“Loman adalah atlet yang kuat, pria yang selalu mengejar lawannya. Ia juga menunjukkan bahwa ia ingin bertarung demi gelar Juara Dunia.”
“Ia adalah pria serbabisa yang bertarung dengan baik di posisi stand-up dan ground. Saya yakin ini akan menjadi laga yang hebat, pertarungan yang sangat menyenangkan, dimana kami akan memberi pertunjukkan besar bagi para penggemar.”
Sebelumnya, Lineker menyandang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA setelah meng-KO penguasa lama divisi ini, Bibiano “The Flash” Fernandes, pada Maret 2022.
“Hands of Stone” merasakan kekuatan Fernandes itu secara langsung – bahkan terkena knockdown dalam laga itu – maka ia terkesan melihat kemenangan dominan Loman atas “The Flash” November lalu.
Dengan pemikiran tersebut, Lineker berharap untuk mengalami desakan kuat akhir minggu ini:
“Dalam laganya [melawan Fernandes], Loman sangat yakin di ground dan mendaratkan ground-and-pound yang sangat kuat. Aksinya sangat bagus, dan ia meraih kemenangan besar atas Bibiano.”
“Ia memiliki pukulan yang sangat kuat dan menyarangkan takedown dengan baik. Loman juga memiliki ground-and-pound bagus. Ia adalah pria yang takkan berhenti, banyak bergerak, dan sangat sulit diincar di dalam arena. Maka, kekuatannya adalah takedown dan pergerakannya.”
Lineker: ‘Saya Masuki Laga Untuk KO Lawan’
John Lineker belajar dari laga sebelumnya, saat ia melawan striker Korea Selatan Kim Jae Woong, bahwa ia takkan selalu dapat memprediksi apa yang akan dilakukan lawannya.
Hal ini dapat diharapkan dari Stephen Loman, yang beranjak dari latar belakang striking kuat, namun telah memadukan permainan MMA-nya untuk memberi ancaman besar di tiap area.
Tetap saja, berkat prestasi Lineker yang hampir selalu menyelesaikan laga dengan pukulannya, ia melihat bahwa Loman akan menggunakan teknik gulatnya untuk mencari posisi aman.
“Hands of Stone” menjelaskan:
“Saat saya menghadapi Kim Jae Woong, saya kira laga ini akan berlangsung di stand-up, hanya striking, dan ia mengejutkan saya dengan menyeret saya ke bawah. Maka, saya mengambil laga melawan Kim Jae Woong itu sebagai pengalaman.”
“Saya harus bersiap untuk segala situasi yang mungkin terjadi dalam laga.”
“Saya yakin bahwa Loman juga akan mencoba menjatuhkan saya, karena ia tahu saya memiliki tangan dan kekuatan KO yang sangat besar. Maka, saya yakin ia takkan ingin mengambil risiko.”
Terlepas dari strategi berbeda yang mungkin diterapkan lawan, taktik Lineker akan tetap sama.
Tujuan utamanya memang selalu mendaratkan pukulan dan memisahkan lawan dari kesadaran mereka, dan game plan familiar itu akan ditampilkan saat menghadapi “The Sniper.”
Petarung Brasil ini melihat bahwa ia akan memiliki keunggulan signifikan di atas kaki, maka ia berniat mematahkan 11 kemenangan beruntun Loman dengan cara luar biasa demi meraih kesempatan lain untuk melawan penguasa bantamweight MMA Fabricio Andrade.
Ia menambahkan:
“Saya memiliki pukulan yang lebih kuat dan tinju yang lebih berbahaya. Saya akan menggunakan tinju dan kekuatan KO saya demi mengincar kemenangan KO lainnya.”
“Saya memasuki laga untuk memng-KO lawan, untuk memberi aksi keras. Laga ini takkan berbeda. Saya akan mendapatkan KO itu sekali lagi.”