‘Kami Beri Segalanya’ – Joshua Pacio Tentang Kemenangan Atas Mansur Malachiev, Incar Laga Ulang Kejuaraan Dunia
Mantan penguasa divisi dan penantang #1 strawweight MMA Joshua Pacio mungkin telah memastikan tiket untuk memasuki sebuah laga Kejuaraan Dunia lainnya.
Pada Sabtu pagi, 7 Oktober waktu Asia lalu, “The Passion” meraih kemenangan yang cukup berat via keputusan juri atas bintang Rusia tak terkalahkan Mansur Malachiev, di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Dalam aksi krusial tersebut, penantang #5 Malachiev menampilkan kelihaian grappling-nya, saat ia mencetak beberapa takedown dan memaksa rival Filipina berusia 27 tahun itu untuk bekerja di atas punggung di sebagian besar tiga ronde keras itu.
Terlepas dari semua takedown itu, Pacio merasa yakin saat berbicara tentang kartu penilaian juri, terutama karena arsenal striking eksplosifnya.
“The Passion” mendaratkan pukulan tajam, menyerang rival Rusia itu dengan tendangan rendah keras, dan bahkan melukai wajah Malachiev, dimana ia sangat menyadari bahwa Peraturan Global MMA itu menempatkan penekanan besar pada tingkat kerusakan.
Setelah laga antara sepasang penantang lima besar strawweight MMA ini, Pacio berkata:
“Saya melontarkan serangan keras, dan saya kira [saya memenangi] kategori kerusakan itu. Ya, ia menyeret saya ke bawah, tetapi ia tak mencetak kerusakan saat saya di posisi guard.”
Selain kesuksesan yang diraihnya di posisi stand-up, Pacio juga mengingatkan para penggemar global bahwa ia adalah grappler berbahaya dengan kemampuan luar biasa.
Di beberapa bagian, ia mengunci Malachiev dengan beberapa guillotine choke yang sangat rapat.
Faktanya, salah satu percobaan kuncian leher di ronde kedua itu hampir saya mengakhiri laga ini. Namun dengan potensi memasuki Kejuaraan Dunia ONE Strawweight MMA yang dipertaruhkan, pria Rusia itu menolak untuk tap out.
Pacio memuji kekuatan dan kegigihan lawannya itu:
“Pada ronde kedua, saya mendengarnya berjuang keras. Tapi, anda tahu, bagi kami, Mansur dan saya, ini adalah kesempatan kami untuk merebut gelar. Maka, kami memberi segalanya. Ia sangat sulit diraih. Ia memiliki alasan untuk menjadi tak terkalahkan.”
Pacio Incar Brooks, Tapi Terbuka Lawan Penantang Teratas
Dengan kemenangan mutlak itu, Joshua Pacio memiliki argumen solid untuk menantang rival lamanya, Juara Dunia ONE Strawweight MMA Jarred “The Monkey God” Brooks, demi sabuk emas seberat 26 pound itu.
Sebelum petarung lantang asal Amerika ini merebut sabuk emas itu di ONE 164 pada Desember lalu, Pacio menyandangnya hampir selama empat tahun.
Sementara “The Passion” meyakini bahwa kemenangannya atas Mansur Malachiev memang memberinya sebuah laga ulang melawan Brooks, ia tak terlalu puas dengan aksinya di ONE Fight Night 15, Sabtu pagi lalu.
Maka, jika ia harus mengalahkan seorang penantang lima besar lainnya di divisi ini, maka ia akan dengan senang hati menerima tawaran laga itu.
Ketika ditanya apakah ia akan memasuki laga ulang Kejuaraan Dunia dengan “The Monkey God” berikutnya, Pacio berkata:
“Saya kira begitu. Tetapi sejujurnya, saya tak terkesan dengan penampilan saya sekarang. Saya harus kembali ke sasana dan bekerja lebih keras, anda tahu?”
“Saya tidak tenang, saya berkonsentrasi untuk melontarkan serangan kuat karena saya melihat kerusakan itu. Dan saya sangat ingin melontarkan serangan kuat. Maka, itu benar-benar ada dalam kepala saya, untuk menghentikannya.”
“Tetapi bukan itu yang seharusnya terjadi. Saya seharusnya lebih tenang, melontarkan kombinasi saya dengan lebih yakin lagi.”
“Jika mereka memberi saya Jarred Brooks, saya akan mengambilnya. Seperti yang saya katakan, jika mereka memberi saya [penantang #2] Bokang [Masunyane] atau seorang lain di lima besar, saya masih akan mengambilnya.”
Kecewa bahwa dirinya tak dapat mengamankan penyelesaian dan menambah sorotan besar lainnya, petarung yang kini mewakili Lions Nation MMA ini terfokus pada perkembangan dan pertumbuhan pribadi.
Baik jika itu melawan Brooks, Masunyane, atau penantang teratas strawweight lainnya, Pacio ingin dapat membuktikan bahwa dirinya masih menjadi petarung MMA elite dalam aksi berikutnya.
Ia berkata:
“Saya akan pulang dan beristirahat.”
“Saya sangat ingin kembali ke pemusatan latihan, melihat kesalahan saya dalam pertarungan, karena sejujurnya, seperti yang saya katakan, saya tak terkesan dengan penampilan saya, dan saya harus kembali dan menunjukkan pada mereka bahwa saya layak untuk menjadi juara lagi.”