Kartu Awal ONE 158: Buchecha, Delaney Tetap Tak Terkalahkan Di MMA Via Penyelesaian Dominan
Tujuh laga menarik mengawali kartu pertandingan ONE 158: Tawanchai vs. Larsen pada Jumat, 3 Juni.
Walau hanya ada sepasang penghentian wasit di kartu awal ini, para penggemar memang tak kekurangan aksi karena setiap atlet membawa yang terbaik dalam laga keras mereka di Singapore Indoor Stadium.
Berikut penjabaran tentang seluruh aksi MMA dan kickboxing yang membuka ajang ini di “Kota Singa.”
Mangat Bertahan, Raih Keputusan Terbelah Atas ‘Y2K’
Striker eksplosif Gurdarshan “Saint Lion” Mangat dan Yodkaikaew “Y2K” Fairtex berjuang keras selama 15 menit dengan harapan untuk dapat mendorong status mereka dalam jajaran peringkat flyweight MMA.
Mangat dengan bijak menggunakan kemampuan gulatnya melawan spesialis Muay Thai itu, dimana ia mendominasi dua ronde pertama melalui takedown dan kendali punggung, tetapi atlet Fairtex yang kuat itu mementahkan percobaan submission itu dan bangkit kembali dengan ronde terakhir yang tegas.
Yodkaikaew menggoyahkan “Saint Lion” melalui sepasang pukulan straight kiri yang membalikkan momentum itu bagi dirinya, tetapi ada dua juri yang berpihak pada Mangat dan memberinya keputusan terbelah, atau split decision.
Rusu Ungguli Serangan Toutouh, Cetak Kemenangan Debut
Dalam sebuah laga lightweight kickboxing yang sangat tipis antar sepasang pendatang baru di ONE Championship, Constantin “Lioncrusher” Rusu mengalahkan Marouan Toutouh via keputusan mutlak – namun kemenangan itu tak datang dengan mudah.
Rusu maju dan mengendalikan mayoritas stanza awal dengan serangan non-ortodoks miliknya, hanya untuk mengenai halangan pada dua ronde berikutnya.
Toutouh kembali menyerang di pertengahan laga, serta mengubah ini menjadi laga yang cukup menantang. Tetapi, kesulitan ini hanya membuat Rusu tampil lebih baik saat ia mendaratkan serangan cepat dari berbagai sudut.
Setelah sembilan menit penuh aksi, “Lioncrusher” merebut kemenangan itu, membawa catatan rekornya menjadi 23-4 (1 NC) secara keseluruhan, dan menjejakkan kakinya di dalam salah satu divisi striking terberat di muka bumi.
Buchecha Terus Dobrak MMA Via TKO Ronde Pertama
Marcus “Buchecha” Almeida tetap tampil sempurna dalam laga bela diri campurannya melalui sebuah klinik grappling atas atlet heavyweight Australia Simon Carson.
Juara Dunia BJJ 17 kali ini menutup laga pada menit 2:24 pada ronde pembuka – yang juga menjadi kemenangan tercepatnya dalam disiplin ini.
Setelah pertukaran tendangan awal, perwakilan American Top Team dan Evolve MMA ini menyarangkan double-leg takedown dan mulai bekerja di atas kanvas. Carson mencoba yang terbaik untuk bertahan melawan grappler legendaris itu, namun ia tak dapat menemukan jalan keluar.
“Buchecha” lalu menyarangkan serangkaian pukulan kanan keras untuk mencetak kemenangan TKO pertamanya, dan membawa catatan rekor MMA-nya menjadi 3-0 setelah sepasang kemenangan submission pada dua penampilan awalnya.
Delaney Tetap Tak Terkalahkan Via Submission Ronde Kedua
Odie “The Witness” Delaney dan Mehdi Barghi beradu dalam sebuah pertarungan keras antara sepasang pegulat heavyweight elite, namun adalah sang mantan penguasa All-American NCAA Divisi 1 itu yang meraih kemenangan impresif dalam MMA di ONE 158.
Pada ronde pembuka, Delaney menampilkan arsenal stand-up yang berkembang, dengan beberapa serangan jarak jauh tajam. Ia menusuk ke arah tubuh Barghi dengan tendangan, sementara pria yang lebih pendek itu melontarkan beberapa pukulan yang tak mengenai sasaran.
Lalu, pada ronde kedua, atlet asal Amerika Serikat itu menyeret lawannya ke atas kanvas dan maju ke posisi side control, dimana ia dengan cepat mengamankan straight armlock pada menit 2:22.
Dengan kemenangan itu, Delaney membawa catatan rekor bela diri campurannya yang sempurna menjadi 4-0 dengan dua kemenangan beruntun di ONE Championship.
Mirzamukhamedov Ungguli Didier Di Laga Klasik Striker VS Grappler
Jasur “White Tiger” Mirzamukhamedov bertahan selama 10 menit yang sulit di atas kanvas saat melawan Duke Didier, sebelum ia bangkit untuk mencetak kemenangan terbelah dalam laga heavyweight MMA mereka.
“The Duke of Canberra” menyerang Mirzamukhamedov pada awal laga, menyeretnya ke bawah, dan selama dua ronde menyerang pria asal Uzbekistan itu dengan ground-and-pound.
Namun, pada ronde ketiga, Didier menghabiskan banyak waktu mengendalikan Mirzamukhamedov dari posisi atas sampai ia hampir tak dapat berdiri tegak.
“White Tiger” menyadari hal ini dan mengeluarkan kemampuan striking-nya, dimana ia mementahkan tiap takedown dan melukai lawannya dengan serangan lutut ke arah kepala.
Setelah laga berakhir, dua dari tiga juri memberi keputusan bagi Mirzamukhamedov, yang membawa catatan rekornya menjadi 6-0 dengan kemenangan berani dalam debutnya bersama ONE.
Olsim Menang Atas Mezabarba Dalam Laga Atomweight Krusial
Jenelyn “The Graceful” Olsim berusaha keras untuk menggali arsenalnya saat ia mengungguli Julie Mezabarba via keputusan terbelah dalam laga atomweight MMA yang sangat tipis.
Wanita Filipina berusia 25 tahun ini memadukan striking mematikan dengan takedown yang tepat waktu, membuat wanita Brasil itu frustrasi, serta menyulitkannya menemukan ritme di atas kaki saat OIsim beralih posisi dalam tiap kesempatan.
Ini adalah kemenangan besar bagi semifinalis ONE Women’s Atomweight World Grand Prix itu, karena ia bangkit dari kekalahan di tangan Ritu Phogat sementara merebut kemenangan ketiganya dalam empat laga di ONE Championship.
Marques Rebut Keputusan Juri Dalam Aksi Striking Kontra Kim
Edson “Panico” Marques menggunakan teknik striking Muay Thai untuk mencetak kemenangan mutlak atas spesialis wushu Kim Kyung Lock dalam laga penuh aksi mereka di divisi lightweight bela diri campuran.
Laga ini dibuka dengan kedua striker yang saling menekan di dalam Circle, tetapi pria Brasil itu bertahan dari gelombang serangan Kim ke arah kaki dan kepalanya.
Saat laga berlanjut, tiap pria ini mengincar takedown, namun tak ada yang sukses. Adalah Marques yang menjatuhkan pria Korea Selatan ini dengan rangkaian pukulan saat laga itu berlangsung di stand-up.
Jelas bahwa Kim kehilangan tenaga, karena ia tak mampu untuk melakukan slip dengan efektif. Ia mencoba melawan pada momen-momen terakhir, tetapi usaha tersebut tak dapat menandingi serangan konsisten “Panico” sepanjang laga.
Dengan kemenangan itu, Marques bangkit dari posisi sulit dan membawa catatan rekor MMA-nya menjadi 10-2.