Kartu Awal ONE: REVOLUTION: ‘Buchecha’ Menangi Debut MMA
ONE: REVOLUTION diawali dengan aksi keras di Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 24 September.
Kartu awal dari ajang besar ini memang sangat eksplosif, yang dipuncaki dengan sebuah laga strawweight bela diri campuran yang sangat krusial.
Selain itu, dua striker tingkat tinggi pun beraksi dalam sebuah laga yang sangat tipis, seorang kickboxer legendaris kembali ke jalur kemenangan, sang legenda BJJ mencetak debut MMA, dan seorang seniman bela diri campuran lainnya tampil luar biasa dalam aksi perdananya.
Inilah apa yang terjadi di kartu awal ONE: REVOLUTION.
Lito Adiwang Bawa Kegemparan Besar
Lito “Thunder Kid” Adiwang menempatkan aksi dominan saat melawan “Wolf of the Grasslands” Hexigetu dalam laga strawweight bela diri campuran mereka, dan setelah 15 menit penuh aksi, pria asal Benguet, Filipina berusia 28 tahun ini meraih kemenangan mutlak (unanimous decision).
Bintang Filipina itu mengendalikan tempo permainan dari bel pembuka, menekan lawannya asal Tiongkok itu untuk beraksi dalam pertukaran stand-up dengannya. Adiwang menggunakan kelihaiannya dalam striking, serta bahkan menyambungkan tendangan kanan di udara yang mengenai Hexigetu. Ia tak memberi ruang bagi atlet China Top Team itu untuk beraksi, dan walau Hexigetu mencoba, ia dihukum oleh tendangan solid “Thunder Kid” ke tengah tubuhnya.
Hexigetu hampir kembali terdesak pada ronde kedua, saat superstar Team Lakay itu beralih dengan mengincar kaki depan lawannya dengan tendangan rendah keras dari sisi dalam. Tiap kali ia membawa aksi ke hadapan “Wolf of the Grasslands”, seniman bela diri Tiongkok itu tak dapat membalas.
Adiwang kembali memulai dengan keras pada ronde ketiga dan terakhir, dimana ia melepaskan kombinasi three-two yang tepat sasaran. Ia berlanjut melukai awannya dengan arsenal striking yang luwes, masuk dengan tendangan di udara dan kombinasi serangan yang memaksa atlet Tiongkok itu ke dinding Circle.
“Wolf of the Grasslands” mencoba untuk membalikkan keadaan beberapa kali, tetapi Adiwang selalu berada satu langkah di depan, dan itu cukup untuk memberi malam tak terlupakan bagi “Thunder Kid”.
Taiki Naito Bertahan, Raih Keputusan Terbelah
Taiki “Silent Sniper” Naito dan Petchdam “The Baby Shark” Petchyindee Academy beradu selama sembilan menit yang keras dalam laga flyweight Muay Thai mereka. Saat segalanya berakhir, adalah atlet Jepang itu yang meraih kemenangan terbelah (split-decision).
Keduanya mulai bekerja sejak awal ronde, melepaskan pukulan dan tendangan keras. Naito tetap ringan di atas kakinya dan memancing pria Thailand itu dengan kombinasi keras. Di sisi lain, Petchdam tetap berdiri tegak dan membalas dengan tendangan kiri andalan ke arah tubuh. Namun, adalah straight kiri dari Petchdam yang menciptakan satu-satunya knockdown malam itu.
Naito mengawali ronde kedua lebih baik, dimana ia memadukan serangannya dan mencetak poin dengan pukulan dan tendangan. Ia juga lebih efektif membalas tendangan kiri atlet Thailand itu. Karena itu, Petchdam terlihat kesulitan mengincar lawannya yang tak berhenti bergerak. Saat ronde akan berakhir, sebuah pukulan kiri balasan dari Naito mengejutkan Petchdam dan memberi “Silent Sniper” momentum ke ronde terakhir.
Keduanya menunjukkan niat luar biasa pada ronde terakhir, dimana mereka saling menendang dan menguji reaksi lawan. Petchdam membaca hook kiri Naito dan membalas dengan tendangan tinggi kiri yang akurat – tetapi Naito mulai maju dengan serangan liar. Tekanannya terbukti terlalu besar, dan ketiga juri pun memberi kemenangan bagi Naito saat bel berbunyi.
Setelah mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing itu, “Silent Sniper” membawa catatan rekor Muay Thai dan kickboxing miliknya menjadi 34-9. Ia juga memegang posisi peringkat keempat dalam divisi flyweight kickboxing.
Dominasi ‘Buchecha’ Dalam Debut MMA
Sang legenda Brazilian Jiu-Jitsu Marcus “Buchecha” Almeida menjalani debut bela diri campuran yang berkesan. Juara Dunia BJJ 17 kali ini memaksa striker veteran Anderson “Braddock” Silva untuk tap-out pada menit 2:55 stanza pembuka dalam laga heavyweight mereka di ONE: REVOLUTION.
Setelah berhadapan, Almedia sukses menyeret lawan senegaranya itu ke atas kanvas dan mendominasi laga. Dari posisi atas, ia melepaskan serangan ke arah kepala dan rusuk Silva sebelum menyeret aksi itu ke tengah Circle.
Dari titik itu, “Buchecha” mulai mempersiapkan penyelesaiannya. Ia beralih ke posisi north-south, menjatuhkan serangan lutut keras ke arah kepala “Braddock,” dan mengamankan kuncian leher. Pria asal Sao Paulo berusia 31 tahun itu terus menekan keras, dan Silva – yang terbaring di atas kanvas – tak memiliki pilihan lain.
Dengan kemenangan debutnya yang sempurna itu, grappler lihai ini menunjukkan bahwa ia dapat menjadi ancaman besar dalam divisi heavyweight bela diri campuran ONE.
Petchtanong Tampilkan ‘Masterclass’ Kickboxing
Zhang Chenglong mungkin saja dijuluki “Muay Thai Boy,” namun penantang peringkat kelima Petchtanong Petchfergus menunjukkan pada atlet Tiongkok itu alasan mengapa ia disebut seorang legenda dalam Muay Thai. Petchtanong mencetak kemenangan mutlak atas lawannya yang lebih muda itu di bawah peraturan ONE Super Series kickboxing.
Kedua atlet bantamweight ini memulai laga dengan bertukar tendangan rendah, namun setelah Zhang mendaratkan tendangan tinggi yang membangungkan Petchtanong, atlet Thailand itu merangsek maju dengan serangan lutut yang berdampak besar pada tubuh lawannya. Zhang mencoba membalas, namun semua serangannya ke arah Juara Dunia Muay Thai empat kali itu terhindar atau dimentahkan dengan pukulan kiri dan tendangan.
Laga ini berlanjut dengan situasi yang sama sepanjang ronde kedua, dimana Zhang melontarkan serangan tunggal dan Petchtanong menggunakan footwork andalannya untuk menghindar dan membalas. Serangan lutut step-in dari atlet Thailand itu terlihat luar biasa saat ia berdiri di posisinya – ia membawa kekuatan luar biasa dan melontarkan lututnya ke arah perut Zhang.
Pada ronde ketiga, Petchtanong menemukan jarak serang dan penempatan waktunya, serta hampir tak terkena dampak dari serangan “Muay Thai Boy.” Pada 45 detik terakhir, semua itu terbukti. Petchtanong mendesak Zhang ke dinding Circle dan mencoba mengakhiri laga. Tetapi, Zhang mampu membalas, namun sebuah serangan pada menit terakhir dari atlet Thailand itu memberinya kemenangan atas kickboxer peringkat keempat itu dan membawa catatan rekor gabungannya menjadi 357-56-1.
James Yang Libas Rosauro Dalam Debutnya
James Yang membuktikan ‘hype’ dalam debut profesionalnya.
Anak didik dari ‘GOAT’ MMA Demetrious “Mighty Mouse” Johnson ini sangat dominan dalam laga pembuka ajang ONE: REVOLUTION ini, dimana ia mengalahkan veteran Filipina Roel Rosauro via TKO ronde kedua.
Dengan DJ di tim pojoknya, Yang memulai laga featherweight bela diri campuran ini dengan tendangan, pukulan dan serangan lutut. Rosauro membalas dari posisi bertahan dengan pukulan yang tak mengenai sasaran, dan perwakilan AMC Pankration ini berlanjut masuk dengan serangan tunggal.
Satu menit memasuki laga, Yang beralih dan menyarangkan double-leg takedown. Dari situ, ia masuk ke posisi side control dan mengincar kimura. Rosauro bertahan dengan baik, namun pria asal AS ini menahan lengannya dan beralih ke sisi lain dari tubuh lawannya.
Atlet Filipina ini berguling untuk melepaskan diri, tetapi Yang dengan bijak melangkah dan memasukkan kedua hook-nya. Ia menyerang warga Cebu City ini dengan serangan ground yang tepat sasaran dan akhirnya mencoba mengamankan rear-naked choke. Tetapi Rosauro bertahan, sebelum meloloskan diri dari armbar dan serangan ground-and-pound untuk mengakhiri ronde pertama.
Kejadian yang mirip terjadi pada ronde kedua. Yang segera menangkap sebuah tendangan kiri, menyapu kaki kanan lawannya, dan mengambil posisi side control. Rosauro berguling, tetapi pria AS ini sekali lagi mengambil punggungnya dan mengamankan kedua hook. Yang berlanjut melontarkan pukulan, dan saat atlet Filipina itu tak lagi dapat mempertahankan diri, wasit mengakhiri laga dan memberi Yang debut yang sangat berkesan.
Baca juga: ONE: REVOLUTION – Hasil Langsung Dan Sorotan Terbaik Tiap Laga