Keanu Subba Yakin Ia ‘Selangkah Lebih Maju’ Dari Christian Lee
Keanu Subba sedang memiliki momentum besar. Setelah kemenangan terbarunya atas atlet berbakat Pakistan Ahmed Mujtaba, pria sensasional asal Malaysia ini akan kembali ke dalam Circle pada hari Jumat, 18 Agustus, untuk melawan Christian “The Warrior” Lee dalam laga divisi featherweight di ajang ONE: QUEST FOR GREATNESS.
Gelaran yang disiarkan langsung dari Stadium Negara di Kuala Lumpur, Malaysia ini akan menampilkan laga yang sangat ditunggu tersebut, dimana Subba merasa kuat dan meyakini dirinya dapat mengatasi rivalnya asal Singapura itu dalam tiap area permainan.
“Saya merasa yakin dan percaya diri untuk dapat mengalahkannya,” kata atlet Malaysia berusia 23 tahun itu. “Saya akan bertukar serangan [atas] bersama dirinya, menangkapnya di posisi stand-up, serta bergerak lebih cepat dari dirinya di posisi ground. Saya hanya merasa akan berada selangkah di depannya.”
Subba adalah mantan Juara MIMMA Featherweight yang membagi sesi latihannya di Bali MMA dan Monarchy MMA. Ia memiliki rekor profesional 5-2, dengan tiga kemenangan yang datang dari dua submission dan TKO pada ronde pertama.
Setelah kekalahannya atas atlet kuat Tiongkok Li Kai Wen di ajang ONE: DYNASTY OF CHAMPIONS pada bulan Juli 2016, atlet Malaysia ini meraih dua kemenangan atas sepasang atlet Pakistan. Yang terbaru adalah kemenangan submission yang dicetaknya atas atlet tak terkalahkan Ahmed Mujtaba dengan kuncian guillotine choke yang brilian di ONE: THRONE OF TIGERS Februari lalu.
Menghadapi Lee, ia akan menguji kemampuannya bersama seseorang yang telah mengorbankan hampir segalanya demi seni bela diri.
“The Warrior,” yang berlatih di Evolve MMA dan United MMA, memiliki rekor luar biasa 6-1. Sejak mencetak debut profesionalnya bersama ONE Championship pada bulan Desember 2015, pria asal Singapura berusia 19 tahun ini meraih lima kemenangan beruntun — tiga melalui TKO dan dua melalui submission — seluruhnya pada ronde pertama.
Namun, rangkaian kemenangan itu harus berakhir bulan Agustus tahun lalu, saat Martin “The Situ-Asian” Nguyen menidurkannya dengan sebuah kuncian guillotine choke termodifikasi di ajang ONE: HEROES OF THE WORLD. Namun pada bulan April ini, Lee kembali dengan kemenangan pada ronde pertama saat ia menghadapi Wan Jian Ping.
Subba melihat versi dirinya yang lebih muda di Lee.
“Apa yang saya lihat di Christian adalah diri saya saat berusia 19 tahun. Itu adalah diri saya yang sama — muda, agresif dan segera mencari penyelesaian cepat. Anda dapat melihat semua itu dalam seluruh laganya,” ia mengatakan.
“Saya memiliki mentalitas yang sama. Saat anda menghadapi seseorang yang telah berkompetisi untuk beberapa waktu, itu sangat berbeda, dan saya mempelajarinya dengan keras saat saya kalah dalam laga melawan Li Kai Wen, namun saya berkembang dari situ. Kini, saya lebih cerdas dan pintar jika terkait seni bela diri. Saya merasa memiliki pengalaman.”
Laga ini akan menjadi laga penting dalam divisi featherweight, karena sang pemenang dapat maju ke jajaran atlet teratas, sementara sebuah kekalahan akan memaksa salah satunya turun peringkat.
Namun, Subba tidak sedikitpun khawatir. Faktanya, ia sangat termotivasi untuk semakin maju dalam kariernya, dan membungkam para kritikus yang meragukannya.
“Itu hanya tentang berkembang dalam tiap laga,” katanya. “Saat banyak orang meragukan saya, itu hanya membuat saya lebih kuat. Saya hanya tetap bertumbuh, berkembang di tiap laga, serta membuktikan [bahwa mereka salah] setiap waktu.”