Keito Yamakita Dan Hiroba Minowa Ingin Beri ‘Pernyataan’ Bagi Penggemar Tuan Rumah Di Gelaran ONE 165
Kembalinya ONE Championship di Jepang memang sangat ditunggu, dan sepasang bintang paling menarik yang sedang naik daun dalam MMA akan berlaga saat sepasang penantang strawweight Hiroba Minowa dan Keito “Pocket Monk” Yamakita maju di ONE 165: Superlek vs. Takeru.
Dijadwalkan pada Minggu, 28 Januari ini, di Ariake Arena, Tokyo, gelaran blockbuster ini akan memberi kesempatan bagi kedua petarung itu untuk menanjaki peringkat divisi dan menampilkan kemampuan luar biasa di hadapan para penonton tuan rumah dengan penuh kebanggaan.
Minowa dan Yamakita baru-baru ini berbicara pada onefc.com/id tentang laga berpertaruhan besar ini dan apa artinya untuk sekali lagi berkompetisi di Jepang – kali ini, di atas panggung terbesar di dunia.
Hiroba Minowa Termotivasi Tunjukkan Bakat Luar Biasa Di Jepang
Pertama, penantang #3 strawweight MMA Minowa akan beradu dengan atlet peringkat #4 kuat asal Kuba Gustavo “El Gladiador” Balart.
Itu nampak sebagai pertarungan yang wajib dimenangkan bagi atlet Jepang ini, jika ia berharap menjaga aspirasinya untuk memasuki perebutan gelar Juara Dunia.
Setelah memenangi dua laga beruntun untuk membuka perjalanannya di ONE, pria berusia 25 tahun ini mengalami sepasang kekalahan beruntun, walau itu terjadi melawan jajaran teratas divisinya.
Minowa berkata bahwa rangkaian kekalahan itu tak terlalu dipikirkannya. Sebaliknya, ia sangat terfokus pada – dan terinspirasi oleh – kesempatan untuk tampil di hadapan para penggemar tuan rumah itu:
“Saya termotivasi, bukan karena saya dua kali kalah, tetapi saya, bersama para petarung Jepang lain di kartu ini, memiliki kesempatan untuk menunjukkan pada penggemar MMA Jepang bahwa ONE adalah organisasi kelas dunia.”
“Saya yakin dengan kemampuan saya dan kaliber saya sebagai petarung.”
Atlet yang berlain di STF ini awalnya berjuang keras dalam sirkuit regional Jepang yang sangat berat itu, dimana ia memenangi Kejuaraan Shooto sebelum bergabung bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.
Dengan pengalaman tingkat tinggi dan latihannya selama bertahun-tahun dengan para kompetitor elite lainnya, Minowa akan memasuki laga melawan Balart yang sangat condong pada grappling itu dengan keyakinan penuh:
“Saya menghormati bakat gulat Olimpiade miliknya, tapi saya tak melihat bahwa kemampuan gulat yang diadaptasi ke MMA ini akan menjadi permasalahan bagi saya.”
“Saya berlatih dalam setiap aspek MMA sejak hari pertama, dan kemampuan MMA saya tak berada di bawah siapa pun dalam divisi strawweight.”
Pada akhirnya, Minowa tak hanya ingin merebut kemenangan dan mendekati laga Kejuaraan Dunia ONE Strawweight MMA – tetapi juga membuktikan bahwa para petarung Jepang layak berada di atas panggung dunia bersama pada petarung terbaik di muka bumi ini.
Ia menjelaskan pemikiran untuk laga perdana di tanah kelahirannya ini selama empat tahun terakhir:
“Karena kami [petarung Jepang] di ONE biasanya bertarung di luar negeri, banyak penggemar MMA Jepang mungkin tak menyadari siapa kami.”
“Itulah mengapa saya harus mencetak pernyataan dengan kemenangan tegas untuk menunjukkan pada para penggemar MMA Jepang bahwa MMA kelas dunia juga ada di luar pesisir Jepang, dan petarung seperti kami dapat mengimbangi para atlet kelas dunia berbakat itu.”
Keito Yamakita Ingin Berburu Bonus Saat Lawan Masunyane
Di pertengahan kartu ini, petarung sensasional tak terkalahkan Yamakita akan kembali untuk penampilan keduanya di ONE dengan menantang atlet peringkat #2 strawweight MMA Bokang Masunyane.
Sebagai pegulat berbakat dengan kekuatan fisik luar biasa, “Pocket Monk” bersinar dalam debut promosionalnya pada Maret lalu, dimana ia mengamankan kemenangan menegangkan atas mantan penguasa divisi Alex Silva.
Ia kini akan ingin menjaga momentum tersebut, memperpanjang catatan rekor profesional sempurna 8-0 di MMA, dan memberi kesan tak terlupakan dalam gelaran masif yang dipuncaki oleh megabintang Jepang ini.
Ia berkata:
“Ini adalah gelaran besar, dengan Takeru yang ditampilkan sebagai puncaknya. Saya tahu ada banyak orang yang akan menonton, maka saya harap dapat mencetak pernyataan dengan penampilan saya.”
Petarung berusia 27 tahun ini memang menghormati kekuatan dan kemampuan gulat Masunyane, tapi seperti Minowa, ia memiliki keyakinan diri luar biasa dalam persiapan dan latihannya bersama beberapa petarung bela diri campuran terbaik Jepang.
Yamakita berkata:
“Latar belakang [Masunyane] adalah gulat Grego-Romawi, saya yakin, maka ia memiliki berbagai lemparan tingkat tinggi.”
“Namun, ada petarung di sasana saya, seperti Kazuma Kuramoto, yang juga memiliki latar belakang gulat Grego-Romawi yang kuat, maka saya tak terlalu khawatir dengan kemampuan gulatnya.
“Sekali lagi, saya memasuki setiap laga dengan mentalitas bahwa tak ada lawan saya yang sebanding dengan mereka yang berlatih bersama saya di sasana.”
Bagi Yamakita, kemenangan atas Masunyane di ONE 165 dapat melejitkannya ke jajaran teratas divisi strawweight MMA yang sarat dengan atlet berbakat ini.
Dan sementara ia akan bertarung dengan mengincar sabuk emas seberat 26 pound itu dalam pikirannya, ia juga ingin memberi aksi tak terlupakan dan – jika memungkinkan – mengamankan bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong:
“Selain memenangi sabuk itu, saya ingin bertarung dengan seluruh semangat saya dan memberi aksi terbaik semampu saya. Dengan melakukan itu, saya harap dapat menandai kehadiran saya di organisasi ini dan mengejutkan banyak orang.”
“Saya ingin memberi penampilan yang layak mendapatkan bonus, dan saya harap dapat menerima uang bonus dari Chatri!”