Kevin Belingon Rebut Gelar Juara Dunia Interim Via Kemenangan Mutlak
Kevin “The Silencer” Belingon telah menunggu seumur hidup untuk momen ini.
Kevin ' The Silencer' Belingon put on the performance of a lifetime to secure the ONE Interim Bantamweight World Championship!Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Saturday, July 28, 2018
Setelah menderita kekalahan dalam perebutan gelar pertama pada Januari 2016 lalu, atlet Filipina ini mewujudkan mimpi masa kecilnya pada Jumat, 27 Juli. Terlebih lagi, ia melakukan itu di hadapan para kompatriotnya di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.
Striker berusia 30 tahun ini mengalahkan Juara Dunia dua divisi ONE Martin “The Situ-Asian” Nguyen via keputusan mutlak setelah lima ronde menegangkan pada laga utama. Dengan kemenangan monumental di ONE: REIGN OF KINGS, ia menjadi Juara Dunia Interim ONE Bantamweight.
“Saya tak dapat menjelaskan perasaan ini. Saya atlet yang paling berbahagia malam ini. Terima kasih bagi semua orang yang mendukung saya, dan tentunya pada ONE Championship, tim saya, para pelatih saya, serta rekan satu tim saya,” kata Belingon pada Mitch Chilson dalam wawancara seusai laga.
“Untuk Martin, adalah sebuah kehormatan untuk dapat melawanmu. Kamu adalah atlet dan juara yang hebat. Saya berlatih sangat keras untuk laga ini, hanya untuk mendapatkan sabuk ini. Saya bangga untuk menjadi Juara mewakili Filipina.”
Pada ronde pertama, kedua seniman bela diri ini membutuhkan beberapa menit untuk mengukur kemampuan masing-masing dan menentukan jarak serang.
Nguyen, mengandalkan pukulan overhand kanan yang sangat berbahaya, memilih untuk beraksi di dalam jarak dekat saat ia melakukan feint untuk membuat “The Silencer” enggan menyerang.
Namun, saat wasit Olivier Coste meminta lebih banyak aksi, kedua atlet ini pun meningkatkan ritme serangan mereka.
Tiap kompetitor melontarkan lebih banyak serangan, dengan atlet tuan rumah yang menyambungkan beberapa tendangan. Ia bahkan mementahkan beberapa percobaan takedown dari rivalnya itu.
Namun, laga ini benar-benar memanas pada ronde kedua, dimana Belingon berkeinginan untuk menutup jarak.
Nguyen terpaksa mundur dan menunggu kesempatannya menyerang dengan pukulan kanan yang membawanya merajai divisi featherweight dan lightweight. Tetapi itu juga memberi momentum pada “The Silencer,” yang terus menyerang tanpa henti.
Belingon mengetahui kekuatan pencetak KO milik juara dua divisi itu, tetapi ia semakin yakin dengan kombinasi tinju seiring berjalannya laga.
Saat aksi bantamweight ini memasuki stanza ketiga, pria Filipina itu berada dalam elemen terbaiknya. Ia mulai melontarkan tendangan memutar andalan Team Lakay ke arah kepala dan tubuh.
Jelas bahwa “The Situ-Asian” tertinggal di kartu penilaian juri saat kontes ini memasuki ronde-ronde kejuaraan. Dengan tiap sorakan yang menyebutkan namanya, serangan Belingon pun semakin panas.
Sebuah pukulan eksplosif dari tangan kanan “The Silencer” mengejutkan Nguyen, dan ia pun melanjutkan dengan tendangan keren yang hampir mengenai kepala lawannya itu.
Lima menit terakhir, Nguyen menerjang dengana agresif. Ia berusaha keras untuk mencetak penyelesaian, tetapi keinginannya tak terpenuhi.
Belingon tetap memiliki dorongan kuat dan tak ingin kalah.
Ia kembali meluncurkan serangan tajam dan menyambungkan tiga pukulan beruntun yang memaksa Nguyen terhuyung mundur. Tetapi, dinami keturunan Vietnam-Australia ini dapat memulihkan diri dan berusaha membalikkan momentum dengan mengincar beberapa takedown – walau tiap percobaan itu dimentahkan.
Mendekati akhir laga, “The Situ-Asian” akhirnya dapat menyarangkan pukulan kanan yang solid. Tetapi, hal itu nampak tak menggetarkan Belingon, yang bertahan selama sisa waktu kontes ini dengan meyakini bahwa dirinya telah cukup berusaha untuk meraih kemenangan dalam laga epik tersebut.
Setelah 25 menit penuh aksi, ketiga juri memberi penilaian – dan kemenangan – bagi Belingon.
Lewat kemenangan ini, Belingon membawa catatan rekor bela diri campurannya menjadi 19-5, merebut gelar Kejuaraan Dunia Interim ONE Bantamweight, dan memastikan laga ulang melawan pemegang gelar paling dominan dalam organisasi ini, sang penguasa divisi bantamweight ONE Bibiano “The Flash” Fernandes.
Laga “Juara Dunia versus Juara Dunia” itu seharusnya terjadi pada tahun 2018 ini, jika atlet Brasil itu kembali dari cedera dan cukup sehat untuk berkompetisi.
“Teman saya, Bibiano,” kata Belingon pada atlet Brasil itu dari dalam arena setelah kemenangannya.
“Saya menghormatinya sebagai juara, tetapi kami berada dalam divisi yang sama, dan saya penantang teratas, maka tak ada jalan lain untuk menghindar. Saya harap kamu pulih dengan cepat, agar kita dapat menjadikan laga tersebut tahun ini.”