Kevin Belingon Yakin Laga Melawan Bibiano Adalah Yang Terakhir
ONE: CENTURY PART II memberi Kevin “The Silencer” Belingon sebuah kesempatan untuk membayar kekalahannya setelah sebuah pengalaman buruk saat menghadapi Bibiano “The Flash” Fernandes.
Atlet Filipina ini telah menikmati kesuksesan di awal laganya mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight tak terbantahkan untuk pertama kali, tetapi laga ini berakhir lebih awal saat ia mendaratkan beberapa pukulan siku ilegal.
Hal ini berarti bahwa ia harus didiskualifikasi dan sabuk itu kembali ke rivalnya asal Brasil, yang menimbulkan kekecewaan besar dari bintang Team Lakay ini.
“Kami kecewa dengan keputusan tersebut karena kita tidak berharap terjadinya DQ [diskualifikasi]. Saat saya mengenai kepalanya dengan siku, saya tidak melakukannya dengan sengaja,” kata kevin.
“Laga terakhir bersama Bibi, pada ronde pertama dan kedua, saya mengetahui bahwa saya sedang unggul. Lalu serangan siku ilegal tersebut terjadi, yang tidak disengaja, dan mereka memberi saya DQ.”
Tetapi CEO ONE Championship Chatri Sityodtong segera menyelamatkan keadaan, dengan memberikan sebuah pertandingan ulang.
Saat ini, kedua rival tersebut akan berlaga dalam kontes keempat mereka demi emas – sesuatu yang baru terjadi untuk pertama kalinya di dalam ONE Championship – tanggal 13 Oktober di Tokyo, Jepang.
Segera setelah laga itu terkonfirmasi, atlet berusia 31 tahun dari Ifugao ini segera kembali ke sasana untuk menyempurnakan strategi dan mengulang hasil laga mereka pada bulan November 2018 yang membuatnya berdiri di puncak divisi untuk pertama kalinya.
Menjelang laga penentuan ini, ia merasa yakin dan mampu merebut sabuk tersebut.
- Kemenangan Saja Tidak Cukup Bagi Bibiano Fernandes Di ONE: CENTURY
- 7 Alasan Mengapa ONE: CENTURY Akan Menjadi Ajang Bela Diri Terbesar
- 4 KO Yang Membuktikan Xiong Jing Nan Adalah Atlet Terkuat Di ONE
“Kamp pelatihan kami semakin baik. Kondisi dan latihan kami berada 100 persen pada striking, grappling dan gulat,” katanya.
“Taktik kami belum berubah. Kami terfokus pada game plan kami untuk laga ini.”
“The Silencer” menikmati kesuksesan saat dua kali melawan atlet asal Brasil ini sebelumnya, dengan tendangan memutar yang cepat, akurat dan kuat ke tubuh lawanny itu, dimana ia melihat ini sebagai salah satu kunci kemenangannya kembali.
Ia menyadari bahwa kemampuan striking wushu miliknya berada di tempat yang seharusnya, maka fokus latihannya di Baguio City adalah pada keahlian grappling miliknya – tetapi ia juga meluangkan waktu untuk menciptakan serangan alternatif demi menangani perubahan apapun dalam pendekatan Bibiano.
“Mungkin ia berpikir bahwa saya akan kembali menyerang tubuhnya, itulah mengapa saya berpikir bahwa ia sedang mempersiapkan ini. Inilah mengapa kami mencari cara bagaimana dapat mengenai atau menyakiti tubuhnya,” tambahnya.
“Saya rasa ia akan lebih agresif dalam laga ini. Saya rasa ia akan mengincar takedown. Tentunya, saya bersiap untuk percobaan apapun, terutama dalam gulat dan grappling.”
Laga ini adalah yang terbesar dalam hidup Kevin – tidak hanya karena ia tidak boleh kalah untuk ketiga kalinya, tetapi juga karena ini berlangsung dalam ajang bela diri terbesar dalam sejarah.
Tetapi, setelah berbagai laga utama dan pertaruhan besar, ia berkata bahwa dirinya tidak lagi merasa di bawah tekanan apapun.
Ia juga tidak kenal lelah dalam bersiap menghadapi “The Flash” sekali lagi. Ia adalah satu-satunya lawan yang diincar oleh “The Silencer” sejak bulan Juli lalu, tetapi ia masih termotivasi dengan seluruh tantangan yang dihadapinya.
“Saya bersemangat dengan laga melawan Bibi ini, karena saya sangat ingin merebut gelar Juara Dunia – inilah tujuan utama kami,” jelasnya.
Terlepas dari kemunduran yang ia rasakan dalam kontes sebelumnya, ia juga yakin bahwa dirinya akan pulang dari Ryogoku Kokugikan dengan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight World Title serta membawa sabuk tersebut kembali ke Baguio.
Ia juga sangat yakin dapat mencetak penyelesaian untuk membuktikan bahwa ia adalah kompetitor terbaik dalam divisinya, dimana Belingon vs. Fernandes IV akan menjadi akhir dari persaingan keras mereka.
“Setiap kali saya masuk ke dalam sebuah laga, keyakinan saya masih tetap berada di 100 persen karena itulah kunci kemenangan. Jika anda tidak yakin dalam berlaga, anda tidak akan menang,” katanya.
“Inilah mengapa bagi saya, mentalitas saya dalam laga terakhir – dan bahkan sebelumnya – masih sama seperti mentalitas yang saya bawa ke dalam laga ini.”
“Sulit bagi saya untuk mengatakan bagaimana saya akan menyelesaikan laga ini, tetapi saya akan mencoba mencetak penyelesaian dengan KO jika ada kesempatan.”
“Saya akan meyakinkan bahwa saya menang, supaya tidak ada alasan bagi kami untuk menjalani pertandingan kelima.”
Baca lagi: 5 Pelajaran Penting Dari Rangkaian ONE Flyweight World Grand Prix Sejauh Ini
Tokyo | 13 Oktober | ONE: CENTURY | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: https://onechampionship.zaiko.io/e/onecentury
ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.
“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.