Kiamrian Abbasov Ingin Hadapi James Nakashima, Aung La N Sang
ONE Welterweight World Champion Kiamrian “Brazen” Abbasov mungkin memghabiskan beberapa bulan di pinggir Circle, namun ia sangat bersemangat untuk kembali beraksi dan menantang para atlet tertinggi dalam divisinya dan divisi middleweight.
🏆 WE HAVE A NEW ONE WORLD CHAMPION 🏆Kiamrian Abbasov takes down Zebaztian Kadestam in a five-round showcase to claim the ONE Welterweight World Title!📺: How to watch 👉 bit.ly/ONEDAWNVALOR🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop Official Merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, October 25, 2019
Pada bulan Oktober 2019, seniman bela diri campuran asal Kirgistan mengalami momen yang menentukan kariernya saat dirinya mendominasi sang pemegang gelar pada saat itu, Zebaztian “The Bandit” Kadestam, menuju sebuah kemenangan mutlak dan gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight.
“Memenangkan gelar Juara Dunia ONE sangat berarti bagi saya dan keluarga saya,” sebutnya. “Saya mengetahui para penggemar saya juga menantikan itu, dan saya sangat berterima kasih atas dukungan itu. Semua teman dan keluarga saya menunggu saat-saat itu, dan saya senang saya tidak mengecewakan mereka.”
Namun, sejak saat itu, pandemi COVID-19 telah memaksa berbagai negara di seluruh dunia menjalankan langkah-langkah pembatasan sosial.
Sementara Abbasov tetap mempertahankan latihan pribadi di kediamannya, di Novorossiysk, Rusia, ia pun berharap untuk melanjutkan jadwal rutinnya dan kembali ke dalam Circle.
“Saya sangat haus [berlaga],” kata atlet berusia 26 tahun itu. “Saya ingin kembali ke latihan penuh waktu dan [persiapan] pertandingan. Saya telah terlalu lama beristirahat.”
- Bagaimana Fairtex Memiliki Standar Tertinggi Dalam Bela Diri
- Bagaimana Aung La N Sang Menjadi Panutan Bagi Myanmar
- James Nakashima Taklukkan Yushin Okami, Pertahankan Rekor Sempurna
Sementara Abbasov masih memiliki berbagai lawan potensial, pria ini telah mencetak rekor profesional 22-4 dan tingkat penyelesaian sebesar 64 persen. Namun, ia merasa laga berikutnya akan menjadi saatnya untuk mempertahankan gelar.
“Saya bersedia mempertahankan gelar Juara Dunia saya melawan siapapun, namun saya kira James Nakashima layak mendapatkan kesempatan karena ia tak terkalahkan dan sangat dihormati,” kata pejuang asal Kirgistan ini. “Ia adalah atlet yang luar biasa dan saya yakin kami akan menjalani laga yang luar biasa.”
Nakashima, seorang Juara Gulat Nasional NJCAA, tak terhentikan setelah menjalani debut profesional bela diri campurannya pada bulan Januari 2015.
Atlet asal Amerika Serikat ini menggunakan kemampuan grappling dan ritme cepatnya untuk meraih rekor tanpa cela 12-0. Sebagai tambahan, ia telah memperkuat kemampuan striking-nya di bawah pengawasan Juara ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix Giorgio “The Doctor” Petrosyan.
Namun, Nakashima bukanlah satu-satunya lawan – atau tantangan – yang menarik perhatian sang penguasa divisi welterweight ini.
Abbasov juga memiliki ketertarikan tersendiri untuk naik satu divisi dan berhadapan dengan Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang.
Seperti ikon olahraga Myanmar itu, “Brazen” ingin merebut sabuk emas dalam divisi lain sebelum mempertahankan kedua gelar tersebut secara simultan sebagai bagian dari sejarahnya.
Sayangnya, bagi atlet Kirgistan ini, Aung La N Sang dijadwalkan untuk menghadapi rival lamanya, Vitaly Bigdash, dalam sebuah laga trilogi yang akan digelar saat ONE Championship melanjutkan kalender acaranya untuk tahun 2020, sebelum menghadapi Reinier “The Dutch Knight” De Ridder.
Tetap saja, Abbasov tidak putus asa.
“Saya ingin naik ke divisi middleweight dan menantang sang juara demi sabuk itu,” sebutnya. “Sejauh ini, tidak ada berita apapun, namun saya harap laga ini akan berlangsung juga.”
Pada akhirnya, Abbasov tidak terlalu memikirkan apakah ia akan melawan Nakashima, Aung La N Sang, atau seorang atlet lainnya.
Ia memiliki determinasi untuk melibas lawan berikutnya dan tetap aktif.
“Saya tidak memikirkan dimana laga saya selanjutnya dan siapa yang akan saya lawan — itu tidak penting bagi saya,” sebutnya. “Saya hanya berharap ONE dapat menetapkan tanggal untuk laga saya berikutnya. Itulah pekerjaan mereka. Pekerjaan saya adalah untuk menyingkirkan target berikutnya.”
Baca juga: Perjalanan Emosional Kiamrian Abbasov Menuju Gelar Juara Dunia