Kimihiro Eto Mengungkap Bagaimana Ia Meraih Kembali Kepercayaan Diri
Kimihiro Eto mampu menebus hasil terdahulunya dan member pesan pada dunia mengapa ia merupakan seorang atlet kelas atas yang lahir dari ONE Warrior Series (OWS) lewat sebuah penyelesaian mengagumkan atas Amir Khan dalam ajang ONE: KING OF THE JUNGLE.
Atlet asal Jepang tersebut mengaku sempat merasa grogi pada laga debutnya di panggung global, namun laga keduanya di Singapura pada Jumat, 28 Februari memberikan cerita yang berbeda.
Meskipun harus berhadapan dengan atlet dengan kemampuan knockout memukau dalam panggung ONE, Eto tak bergeming dan mampu meraih kemenangan lewat kuncian dua menit sejak laga berjalan.
Keberhasilannya bahkan sudah dimulai sejak laga belum dimulai, saat pikirannya telah terfokus sebelum memasuki Circle.
“Sesaat sebelum laga, saya fokuskan diri agar percaya pada diri sendiri,” tuturnya.
“Saya sadar untuk tidak terlalu bersemangat dan terlalu tegang, jadi saya memastikan diri untuk tetap tenang saat memasuki [Circle]. Hal itu tak bisa anda pelajari di dojo. Saya memiliki banyak pengalaman saat ini, dan saya merasa saat ini saya sedang dalam kondisi mental terbaik sebelum berlaga.”
Hal lain yang turut membantunya adalah karena ketiadaan penonton. Eto berkembang pesat saat berlaga dalam raung lingkup OWS, dan merasa bersyukur berlaga tanpa penonton di Singapore Indoor Stadium.
- Kimihiro Eto Lancarkan Kuncian Rear-Naked Choke Dan Raih Kemenangan Cepat
- 5 Pelajaran Penting Dari ONE: KING OF THE JUNGLE
- 5 Sorotan Terbaik Dari Gelaran ONE: KING OF THE JUNGLE
“Saya mampu berkonsentrasi. Pada laga terakhir, saya terlalu menunggu dan mengincar pukulan balik, jadi saya tidak melaju dan [Dae Sung Park] menguasai laga,” tutur atlet berusia 31 tahun ini.
“Kali ini, saya memutuskan untuk [mengambil inisiatif] pertama and menguasai ritme. Saya rasa saya mampu menunjukannya dengan baik.”
Dengan rasa percaya diri yang tinggi dan keberanian untuk meladeni kemampuan knockout lawannya, Eto tak memiliki masalah besar dalam mengeksekusi rencananya.
Meskipun upay perdananya berakhir kurang mulus, ia segera bangkit dan hanya dalam waktu 15 detik, ia mampu menerapkan kebolehdan fisiknya dalam duel grappling.
“Saya pikir Amir akan datang dengan kuda-kuda rendah – karena mempertimbangkan kemampuan gulat serta tekel saya,” jelas Eto.
“Awalnya, saya terpeleset saat melayangkan tendangan tinggi. Saya ingin dia mundur. Dari jarak jauh, saya menggunakan jab dan jika dilihat dari laga dia sebelumnya, ia melemparkan hook dari jarak sedang dan dekat, jadi saya mempersiapkan takedown dari hook. Saya mampu melakukannya.
“Saya merasa [lebih] baik saat jarak kami semakin dekat – berhadapanlangsung. Saya mengatakan ini sebelum laga, namun bisa membuatnya terdesak ke tepi [Circle] lewat kemampuan gulat saya adalah kunci, dan itu berjalan baik. Mengeksekusi hal tersebut menguntungkan saya dan saya medapatkan takedown.
“Dari sana, saya mewaspadai gerakannya dan mendapatkan kesempatan untuk meraih bagian punggungnya, dan semuanya berjalan sesuai rencana. Saya rasa saya mampu mengimplementasikan rencana saya dengan baik kali ini.”
Sesaat setelah Eto mengontrol punggung lawannya, laga otomatis berakhir. Atlet asal Tokyo tersebut menerapkan kuncian rear-naked choke dan Amir Khan menyerah 99 detik sejak laga berjalan.
Dengan raihan tersebut, ia pun menatap tantangan berikutnya. Dan kini, setelah menginjakan kaki di panggung global, ia siap untuk mengarungi laga di tengah teriakan dukungan dari penonton dalam sebuah laga besar.
Meskipun atlet asal Wajutsu Keishukai HEARTS ini tidak ingin terlalu melihat jauh ke depan dan menantang nama tertentu di divisinya, ia berharap menjalani sebuah laga seru, dan ada satu nama dalam benaknya yang ia rasa cocok untuk menguji kemampuannya.
“Saya ingin menghadapi seseorang dengan momentum. Tidak spesifik harus mantan juara – siapa pun dalam deretan atas divisi yang memiliki momentum dan bisa membawa saya semakin dekat pada sabuk tentu bagus,” tuturnya.
“[Eddie] Alvarez memang sudah memiliki jadwal tanding, namun dia adalah mantan Juara Dunia, dan sejujurnya, saya ingin menguji diri saya dengan menghadapinya. Dia adalah petarung yang seimbang – baik striking maupun ground. Saya pikir, menghadapi dia atau atlet teratas lainnya akan menjadi laga menarik.
“Saya telah menghasilkan berbagai macam penyelesaian. Spesialisasi saya adalah grappling, tapi saya ingin menunjukkan bahwa itu bukan satu-satunya yang saya miliki. Saya ingin para penggemar untuk menonton dengan penuh antusiasme dan penasaran bagaimana saya akan menyelesaikan laga. Saya ingin terus menunjukkan gaya agresif saya.”
Baca Juga: Janet Todd Lengserkan Stamp Fairtex Dari Puncak Divisi Atomweight