‘Kita Adu Kekuatan’ – Adrian Mattheis Sebut ‘Darah Muda’ Atasi Pengalaman Alex Silva
ONE: LIGHTS OUT jelas akan menjadi momen terbesar dalam karier Adrian Mattheis saat ini, karena bintang Indonesia itu akan bertemu dengan salah satu atlet paling ikonik di organisasi ini.
“Papua Badboy” akan menghadapi mantan Juara Dunia ONE Strawweight Alex Silva di kartu utama hari Jumat, 11 Maret nanti, dalam lag ayang menunjukkan seberapa jauh pencapaiannya dalam karier profesional MMA-nya.
Saat Adrian masih berkutat di sirkuit tanah air, ia menonton “Little Rock” tampil di atas panggung dunia.
Ia pun terinspirasi oleh kemampuan BJJ dan determinasi pria asal Brasil itu – dan ia memiliki motivasi untuk mengincar posisi teratas.
Adrian berkata pada ONE Championship:
“Saat saya masih kuliah, saya sering menonton laganya di ONE. Waktu itu saya juga sudah [memulai karier MMA saya], namun belum sampai ke ONE. Saya masih di skena nasional. Pertama kali saya melihatnya itu saat ada ajang lokal bersama coach Zuli, sejak itu saya bermimpi melawan idola saya. Itu tahun 2016.”
Di bulan Agustus 2016, Adrian mendapatkan kontrak tanding bersama ONE Championship, dan ia tetap bertahan sejak itu, dengan sembilan kemenangan dan delapan penyelesaian – sebuah catatan rekor dalam divisi strawweight.
Kini, pria berusia 28 tahun ini akan menghadapi sosok yang mendorongnya untuk meraih kesuksesan, dan ia memiliki kesempatan meraih tingkatan baru dengan mengalahkan atlet peringkat kelima itu.
Adrian berkata:
“Saya menjaga diri saya tetap prima untuk hari dimana saya akhirnya dapat melawan idola saya. Ia adalah mantan Juara Dunia, dan sampai hari ini, ia adalah salah satu grappler terbaik dalam organisasi ini.”
“Saya selalu memiliki pemikiran untuk melakukan yang terbaik. Baik Silva dan saya berlatih melakukan yang terbaik. Saya akan berusaha sekuat tenaga dan [beraksi] semaksimal mungkin, jika saya punya rezeki, saya akan memberi kekalahan ke Silva. Selebihnya, Tuhan yang bekerja.”
Adrian Mattheis Manfaatkan Usia Alex Silva
Sementara Adrian Mattheis menjadikan Alex Silva panutan, itu tak berarti ia akan menahan diri saat mereka beradu di ONE: LIGHTS OUT.
Ia mengikuti karier pria berusia 39 tahun itu dengan seksama, dan meyakini bahwa usia mudanya akan menjadi pembeda dalam laga mereka.
Pria Indonesia ini menambahkan:
“Menaklukkan Silva itu satu saja, kak, kita berdua akan beradu kekuatan. Saya sudah memikirkannya dan meneliti pertandingannya. Jika di ronde pertama saya tidak berhasil di takedown, pada ronde kedua dan ketiga, saya akan berusaha menghabisinya.”
“Jika dilihat dari faktor usia, walau ia [jauh lebih] berpengalaman, saya masih unggul karena lebih muda dan akan mengatasinya dalam adu kekuatan.”
Adrian jelas menyadari bahwa Silva memiliki kemampuan yang hampir tak tertandingi di ground. Lagipula, mantan Juara Dunia BJJ ini mencatatkan rekor submission terbanyak dalam sejarah divisi strawweight MMA ONE (6).
Namun, “Papua Badboy” terus menambahkan kemampuan stand-up miliknya, serta berbagai cara untuk bertahan melawan teknik gulat Silva dan ancamannya di ground.
Dalam pemusatan latihannya, atlet kebanggaan Indonesia ini bekerjasama dengan petinju elite nasional James Mokoginta demi menambah arsenal tinjunya, dan merasa yakin dirinya akan menemukan cara untuk menang – dan memasuki jajaran teratas divisi strawweight.
Adrian menegaskan:
“[Saya tak dapat berbagi game plan saya], tetapi saya dapat berbagi tujuan saya, yang sudah jelas – saya ingin baku pukul dengannya. Saya akan mencoba menjaga laga ini tetap di atas dan tetap beradu serangan. Saya ingin menjaganya di stand-up agar dapat menjaga jarak.”
“Ada uppercut ke rahang [lawan] yang ingin saya gunakan. Ada juga hook dan uppercut ke arah tubuh. Banyak sekali serangan tubuh. Silva gemar untuk mendekat, dan saat ia cukup dekat, saya akan menyerangnya dengan serangan tubuh atau lutut.”