‘KO Itu Tak Terhindarkan’ – Mohamed Younes Rabah Ingin Bungkam Peragu Via Penyelesaian Lain Atas Saemapetch
Mohamed “The Eagle” Younes Rabah tak ingin meninggalkan keraguan tentang keunggulannya atas penantang #4 bantamweight Muay Thai Saemapetch Fairtex saat mereka kembali beradu dalam gelaran ONE Fight Night 19: Haggerty vs. Lobo.
Bintang baru asal Aljazair ini meraih kemenangan terbaik dalam kariernya saat ia meng-KO Saemapetch di ONE Fight Night 17 pada Desember lalu.
Namun dengan kontroversi yang melingkupi penyelesaian itu, Rabah ingin membuktikan kemenangannya itu bukanlah kebetulan saat mereka kembali beraksi di jam tayang utama A.S. pada Jumat, 16 Februari, atau Sabtu pagi, 17 Februari di Asia.
Setelah bertukar knockdown dalam ronde pertama yang liar di laga terakhir mereka, “The Eagle” untuk kedua kali menjatuhkan Saemapetch. Tetapi, sebuah serangan lutut yang terlambat datang mengenai bintang Thailand itu saat ia masih berada di atas kanvas, yang memicu pertanyaan akan hasil laga ini.
Di sisinya, Rabah tak melihat bahwa serangan lutut itu memberi dampak ke arah pertandingan ini. Pria berusia 26 tahun itu juga menegaskan bahwa kali ini takkan berbeda:
“Yang paling membuat saya bersemangat tentang laga ini adalah kesempatan kembali membuktikan diri saya, untuk tidak meninggalkan keraguan dalam membungkam para peragu. Itulah ketegangan sebenarnya bagi saya di yang satu ini.”
“Saya sudah meminta maaf untuk insiden lutut itu. Itu tidak disengaja. Itu hanya terjadi saat momen itu masih panas. Tetapi, jika anda menyaksikan seluruh pertarungan itu, anda akan melihat bahwa saya sudah menjatuhkannya sekali.”
“Sejujurnya, bahkan jika insiden lutut itu tidak terjadi, saya tak mengira itu akan mengubah hasil laga tersebut.”
Sebuah faktor lainnya dalam pertemuan terakhir itu adalah bahwa Rabah masuk sebagai atlet pengganti di saat terakhir. Kini, ia memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap menghadapi Saemapetch.
Maka, walau ia mendapatkan hasil yang ia inginkan, petarung fenomenal tak terkalahkan ini meyakini bahwa ia ada di tempat yang lebih baik untuk melawan penantang lama itu – dan ia berharap dapat mencetak penyelesaian atas dirinya sekali lagi.
Rabah menjelaskan:
“Segala sesuatunya berbeda kali ini. Dalam laga terakhir saya, itu tentang berusaha bersiap dalam waktu satu minggu, di antara perencanaan permainan dan memenuhi persyaratan berat badan.”
“Tapi sekarang, saya menjalani pemusatan latihan penuh untuk bersiap dengan baik. Dari mencari rekan sparing yang tepat, sampai memastikan saya memenuhi persyaratan berat itu dengan tepat, segala sesuatunya telah dipersiapkan.”
“Secara teknis, fisik dan taktis, saya melakukan penyesuaian signifikan. Dan secara mental, saya berada di posisi yang jauh lebih baik. Saya merasa sepenuhnya siap untuk laga ini.”
“Ini takkan berbeda dari laga sebelumnya. Saya hanya akan menyingkirkan serangan lutut terakhir itu, tetapi selain itu, KO itu tak terhindarkan. Ini akan menjadi KO di ronde pertama.”
Rabah Lihat Ia Dapat Hancurkan ‘Dagu Lemah’ Saemapetch
Mohamed Younes Rabah mengharapkan sebuah kemenangan lain atas pria yang sebelumnya menantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
Ia mencetak nama besar bagi dirinya sendiri di atas panggung dunia setelah KO mengejutkan atas Saemapetch Fairtex pada Desember lalu, dan ia ingin memastikan dirinya di antara para striker terbaik dunia.
Ia mengetahui bahwa veteran Thailand itu memang berbahaya, tetapi ia meyakini kemampuannya untuk menutup persaingan keras mereka dengan kedudukan 2-0:
“Saemapetch memiliki tangan kiri yang solid, dan ia menempatkannya dengan cukup efektif. Untuk mengatasi itu, saya terfokus menggunakan sudut dan secara konstan bergerak ke arah kanannya untuk mengganggu ritme itu dan menetralisir kekuatannya.”
“Saya meyakini bahwa keunggulan terbesar saya dalam laga ini ada di kekuatan mental saya. Di sisi teknis, saya memiliki keunggulan tinggi badan dan jangkauan. Saya dapat mengendalikan jarak dalam laga ini, dan saat masuk ke jarak dekat, ‘keliaran’ dalam diri saya itu selalu siap bertempur.”
Rabah juga melihat bahwa Saemapetch memiliki kelemahan yang sangat jelas walau ia mengalahkan beberapa nama elite dalam karier gemilangnya.
Di atas segalanya, “The Eagle” tak mengira pertahanan lawannya itu cukup bagus untuk mengatasi kekuatannya, yang pada akhirnya akan berujung pada sebuah penyelesaian lain.
Ia menambahkan:
“Saya dapat melihat banyak celah dalam permainannya. Ia memiliki tendensi untuk menurunkan lengannya, yang akan memberinya kesulitan saat melawan seseorang seperti saya.”
“Selain itu, pertahanannya secara keseluruhan nampak kurang, dan ia memiliki dagu lemah yang dapat saya hancurkan.”