Komentar Kongthoranee Sor Sommai Dan Gingsanglek Tor Laksong Jelang Laga Utama Di ONE Friday Fights 6
Kongthoranee Sor Sommai dan Gingsanglek Tor Laksong siap untuk memuncaki ONE Friday Fights 6 dengan penuh gaya pada Jumat, 24 Februari esok.
Dengan kedudukan imbang 1-1 setelah dua laga sebelumnya, kedua bintang Thailand ini memiliki sesuatu yang harus diselesaikan, dan mereka akan melakukan itu dalam debut mereka di ONE dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Keduanya memang sangat ingin memberi kesan terbaik dalam laga perdana mereka di atas panggung bela diri dunia, dan walau terdapat banyak hal untuk dibuktikan setelah serangkaian laga utama keras dalam beberapa minggu belakangan, Kongthoranee dan Gingsanglek yakin dapat tampil memukau.
Berikut adalah apa yang dapat dikatakan kedua rival lama ini tentang laga trilogi flyweight Muay Thai mereka sebelum keduanya beraksi secara langsung di jam tayang utama Asia, Jumat ini.
Kongthoranee Sor Sommai: ‘Saya Harus Kerahkan Semua Dari Awal’
Setelah kalah melalui keputusan juri dalam laga perdana mereka pada April 2021, Kongthoranee bangkit dengan kemenangan TKO ronde kelima atas Gingsanglek untuk menyeimbangkan kedudukan pada laga ulang mereka di Maret 2022.
Atlet Sor Sommai ini banyak mempelajari kemampuan rivalnya setelah beraksi selama 10 ronde, walau ia memang mengharapkan sebuah kemajuan dari kompatriotnya itu saat mereka kembali bertemu.
Ia berkata
“Gingsanglek memiliki tendangan keras dan pukulan cepat. Dalam laga pertama kami, kita bertarung sampai akhir, tetapi ia menang melalui keputusan juri.”
“Di laga ulang kami, saya mengubah permainan saya menjadi gaya hit-and-move, dengan terfokus pada elakan dan mencoba menyerang lebih cepat sampai kami tiba di ronde kelima. Ia maju ke arah saya, saya menemukan kesempatan untuk menyerang dengan siku, dan saya menang.”
“Beberapa bulan telah berlalu sejak kita terakhir bertemu. Namun, saya terkadang menonton Gingsanglek bertarung. Dari apa yang saya pelajari, ia menendang lebih keras dan memukul lebih cepat.”
Sementara rivalnya mungkin telah berkembang dalam beberapa hal, Kongthoranee melihat bahwa strategi dari laga terakhirnya akan menjadi apa yang ia harus lakukan demi meraih kemenangan dalam trilogi ini.
Namun, dengan hanya tiga ronde untuk beraksi dan sarung tinju yang berbeda di tangannya, pria berusia 26 tahun itu akan mencoba bertarung lebih agresif lagi agar dirinya dapat mencetak dampak besar dari bel pembuka.
Kongthoranee berkata:
“Ini adalah pertama kali saya bertarung dengan sarung tangan [MMA] 4-ons. Sarung tangan kecil memaksa saya untuk bertarung agresif dan, karena kami hanya akan berlaga tiga ronde, saya harus kerahkan semua dari awal sampai ronde terakhir.”
“Saya mungkin akan menggunakan gaya hit-and-move yang sama. Saya kira laga ini akan sangat menyenangkan untuk dilihat. Saya berencana menggunakan tangan saya untuk meng-KO Gingsanglek demi menerima bonus [penampilan] seperti rekan-rekan saya di sasana Sor Sommai.”
Gingsanglek Tor Laksong: ‘Saya Harap Dapat KO Dia Di Laga Ini’
Gingsanglek telah membangun reputasi yang solid di sirkuit Thailand, diantaranya dengan kemenangan atas sosok yang kini menjadi Juara ONE Featherweight Muay Thai, Tawanchai PK Saenchai.
Pria berusia 21 tahun ini mengalami kekalahan di tangan Kongthoranee saat mereka terakhir kali bertemu, namun ia merasa yakin bahwa dirinya dapat meraih keunggulan sekali lagi dengan persiapan yang lebih baik jelang laga ketiga mereka di ONE Friday Fights 6.
Petarung dari Tor Laksong Gym ini berkata:
“Saya menang melalui keputusan pada laga pertama kami. Faktor kuncinya adalah bahwa saya tetap maju ke arahnya, menyerang lebih sering. Dalam laga kedua kami, saya kira saya memiliki keunggulan atas dirinya jika saya tak terluka pada ronde penutup.”
“Tetapi sejujurnya, kondisi fisik saya tak sempurna juga, karena saya [mengambil laga itu] dengan pemberitahuan singkat, dan game plan Kongthoranee juga bagus.”
“Dalam laga ketiga kami pada Jumat, 24 Februari ini, saya mengenalinya luar-dalam dan merasa lebih yakin daripada dua laga sebelumnya itu.”
Gingsanglek mengira tekanan dan intensitasnya akan menjadi aset terbesar dengan sarung tangan MMA 4-ons dan durasi tiga ronde, dan ia siap membawa laga ini ke rivalnya yang lebih tinggi di hadapan para penonton setia di Lumpinee.
Petarung kuat yang menjadi unggulan dari Tor Laksong Gym ini melihat bahwa pendekatannya tiba melalui berbagai risiko, namun ia akan ingin melakukan apa yang dibutuhkan untuk meraih kemenangan dan memukau para penonton dalam debutnya bersama ONE.
Gingsanglek berkata:
“Gaya Kongthoranee belum berubah banyak selama satu tahun ini. Ia seringkali mundur dan menunggu kesempatan menyerang, sementara gaya saya agresif, dengan pukulan kuat dan tendangan rendah.”
“Hal terpenting adalah sarung tangan yang lebih kecil hanya berarti risiko yang lebih besar, maka saya harap saya dapat meng-KO dirinya dalam laga ketiga kami. Pertarungan ini akan mengakhiri trilogi kami. Saya akan maju sepenuhnya agar tak ada yang tersisa bagi kami.”