Mungkinkah Koyomi Matsushima Mencetak KO Melawan Martin Nguyen?
Setelah satu tahun berlalu, akhirnya Koyomi “Moushigo” Matsushima mendapatkan kesempatan yang sudah ditunggunya sejak lama.
Dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES, bintang asal Jepang ini akan menghadapi Martin “The Situ-Asian” Nguyen dalam sebuah pertandingan utama yang memperebutkan gelar Juara Dunia ONE Featherweight di Manila, Filipina.
Atlet berusia 26 tahun dari Yokohama ini akan bertanding di Mall Of Asia Arena pada hari Jumat, 2 Agustus, setelah sebuah penampilan apik – dominasi total atas pencetak KO dari Korea Utara “Pretty Boy” Kwon Won Il selama tiga ronde.
🚨 2 AUGUST. MANILA. 🚨✅ Martin "The Situ-Asian" Nguyen vs. Koyomi Matsushima for the ONE Featherweight World Title!✅ Jonathan Haggerty vs. Rodtang Jitmuangnon for the ONE Flyweight Muay Thai World Title!✅ Eduard "The Landslide" Folayang vs. Eddie Alvarez in the ONE Lightweight World Grand Prix semi-finals!✅ "Mighty Mouse" Johnson vs. Tatsumitsu Wada and Danny "The King" Kingad vs. Reece "Lightning" Mclaren in the ONE Flyweight World Grand Prix semi-finals!🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Monday, July 15, 2019
Tetapi, Koyomi yakin bahwa ia layak mendapatkan kesempatan ini setelah ia mencetak KO mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov pada ronde pertama dalam debutnya di “The Home Of Martial Arts.”
Tetapi, cedera yang dialami “Moushigo” dan “The Situ-Asian” menunda pertandingan tersebut, tetapi hal ini mungkin menjadi berkah tersembunyi bagi sang penantang.
Walau ia harus memulihkan tangannya yang patah setelah menghantam kepala Marat, ia mendapatkan waktu lebih untuk mengembangkan kemampuannya dan membangun mentalitas kuat untuk tantangan selanjutnya.
“Saya merasa saya bertumbuh dari gairah yang saya rasakan saat bertarung dengan [Marat] Gafurov,” katanya.
“Selain itu, saya merasa bahwa saya berkembang setiap kali saya berlatih. Saya yakin bahwa saat ini saya jauh lebih kuat dari satu tahun yang lalu.”
“[Tetapi] saya merasa perjalanan saya masih jauh. Saya pikir saya belum mencapai potensi maksimal yang saya miliki. Saya sadar bahwa saya akan menjadi lebih kuat. Tentunya saya juga berharap menjadi lebih kuat sebelum pertandingan ini.”
🎥 FROM ALL ANGLES 🎥Every shot of Koyomi Matsushima's electrifying KO of former ONE World Champion Marat Gafurov! The Japanese warrior faces "Pretty Boy" Kwon Won Il this Saturday!🗓: Shanghai | 15 June | 5PM | ONE: LEGENDARY QUEST🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/onequest19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Monday, June 10, 2019
Terlepas dari perkembangannya, ia menghadapi tantangan terbesar dalam karirnya pada ajang ONE: DAWN OF HEROES.
Rekor Martin dalam panggung dunia sangatlah luar biasa. Ia telah mencetak beberapa penyelesaian luar biasa dalam sejarah organisasi ini dan nampak memiliki catatan yang berkembang seiring berjalannya waktu.
Karena itu, atlet keturunan Vietnam-Australia ini menjadi target utama Koyomi saat ia bergabung dengan ONE.
“Ia mendominasi dua divisi, dimana ia telah bertanding untuk gelar [Juara Dunia] dalam divisi dibawahnya. Ia adalah petarung serba bisa yang hampir tidak memiliki kelemahan,” kata atlet pemegang sabuk hitam Kyokushin karate ini.
“Pertandingan ONE pertama yang saya tonton secara langsung adalah [Martin] Nguyen vs. Christian Lee di Singapura. Ketika saya mendapatkan kontrak ini, saya menyadari bahwa saya harus berada disini, bagaimanapun caranya. Sekarang, saya akhirnya berada disini dan mendapatkan kesempatan melawannya.”
Semangat tersebut juga diimbangi dengan kewaspadaan atlet perwakilan Pancrase ISM Yokohama ini tentang senjata terbaik “The Situ-Asian.”
“[Pukulan] overhand kanannya adalah senjata yang ditakuti semua orang,” katanya.
“Mungkin [pukulan] ini akan tetap dapat mengenai saya meski saya mencoba menangkisnya. Maka, yang terpenting adalah bahwa saya tidak menciptakan celah bagi pukula tersebut. [Pukulan] itu hampir tak dapat dihentikan. Saya kira pertandingan ini akan bergantung pada kenyataan apakah saya mampu memerangi [pukulan] tersebut atau tidak.”
Walau pengalamannya berlatih karate memberinya kekuatan serangan untuk meretakkan salah satu atlet dengan dagu terkeras di ONE, tetapi ia tidak akan membatasi kesempatannya untuk menang dengan hanya mengejar penyelesaian.
Atlet berusia 26 tahun ini mungkin menjadi lawan serba bisa terbaik yang dihadapi Martin dalam karirnya dan akan memberinya ujian terberat – terlepas dari apapun yang akan terjadi.
“Ini adalah sesuatu yang saya latih setiap hari, untuk membuat hal itu [lebih sering] terjadi,” katanya.
“Tentunya saya memikirkan itu, tetapi saya tidak ingin mencari kemenangan KO. Saya pikir saya bukanlah [pencetak KO]. Saya hanya ingin menang dengan segala cara, baik KO atau keputusan juri.”
”Saya kira kekuatan saya adalah bahwa saya dapat melakukan keduanya – karate atau gulat – bukan salah satunya saja.”
🇯🇵 Koyomi Matsushima makes a HUGE splash in the featherweight division with a unanimous decision win over “Pretty Boy” Kwon Won Il!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Saturday, June 15, 2019
Oleh karena itu, “Moushigo” percaya bahwa salah satu jalurnya untuk menang adalah untuk menghujani lawannya dengan serangan atas pada ronde awal.
Jika ini tidak menjatuhkannya, ia akan maju, dan jika dibutuhkan, menjatuhkan Martin sebelum melakukan ground and pound untuk mendominasi kontes ini.
Apapun yang terjadi, Koyomi menyadari bahwa hal ini tidak akan mudah, tetapi ia akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya melawan sang Juara Dunia.
“Ia sangat kuat, tetapi inilah mengapa saya senang ia menjadi lawan saya,” tambahnya.
“Saya ingin bertarung habis-habisan, tidak perduli betapa lelahnya kami berdua. Saya telah berlatih dengan tujuan itu dalam pikiran saya.”
Ia juga mengirim pesan bagi Martin sebelum pertemuan mereka: “Tolong siapkan [sabuk emas] untuk diserahkan ke saya.”